41

40.4K 1K 46
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Isyana dan Sultan menghantarkan orang tua dan mertuanya yang akan berangkat umroh. Sebenarnya rencana ini dadakan, tapi akhirnya berjalan dengan lancar berkat koneksi dari Chandra.

Shima dan keluarga kecilnya juga baru berkunjung ke Jogja. Mereka tidur di rumah yang baru saja Chandra beli, karena rumah itu telah di renovasi hingga memiliki 10 kamar. Termasuk kamar 5 ART dan sopir yang diboyong ke Jogja.

Daru sedang asik menyusun Lego Arctic Explorer Ship hadiah dari kakeknya. Isyana menggelengkan kepala ketika mengetahui harga mainan anak anak ternyata bisa semahal itu. Sultan pun dengan sabar membantu Daru dalam menyusun Lego tersebut. Tenyata sejak kecil Sultan juga sudah terbiasa menyusun Lego, bahkan terdapat ruangan khusus untuk menyimpan koleksi legonya di rumah.

“Sayang engga sih 2,7 juta cuma buat lego begituan,” curhat Shima yang tidak habis pikir dengan ayahnya yang senang sekali membelikan anak anaknya hadiah dengan harga yang membuat geleng geleng kepala.

“Untungnya anaknya suka mainan itu Mbak,” balas Isyana.

Saat ini Shima dan Isyana sedang duduk di sofa bersama dengan Dhaka anak kedua Shima yang baru saja bangun dari tidurnya. Bayi itu masih nempok di dada Shima, menatap malas kakanya yang sedang menyusun lego.

“Iyaa sih, tapi emaknya engga bisa nemenin main, pusing nyusun begituan. Palingan Ayahnya yang diajak main kalo pas nyusun lego. Nah dulu setiap ada Sultan, engga pernah absen main lego bareng. Itu anak kan sejak orok mainannya juga begituan.”

“Akhir akhir ini Daru jarang ketemu Mas Sultan yaa.”

“Iyaa, karena Daru udah mulai sekolah kan, biasanya dulu hampir dua kali sebulan ketemunya.” Shima menatap Isyana, menimbang nimbang karena wanita itu ingin menanyakan hal yang sensitif.

“Kenapa Mbak?” tanya Isyana ketika menyadari wajah ragu ragu dari iparnya itu.

“Masalah Kak Neena kemarin gimana? Mbak denger berhasil lolos yaa?”

Shima memang mendengar berita yang menggegerkan di keluarga besarnya. Dari Sultan yang difitnah telah melakukan pelecehan seksual, hingga Neena yang mencoba mencelakai Isyana .

“Ya gitu, tapi Mas Sultan sebenarnya udah memperhitungkan itu semua. Kak Neena pasti mencoba berbagai cara untuk lolos, bahkan dengan cara kotor sekali pun. Mas Sultan melaporkan itu, agar Kak Neena sadar, kalo Mas Sultan engga akan tinggal diam kalo sampai macam macam ke keluarganya.”

Shima berdecak, sadar betul bagaimana watak dari kakak tirinya itu. Oleh sebab itu, suaminya selalu berusaha menjauhkan Shima dari huru hara keluarganya. Pria itu tidak ingin Shima stress dan tertekan.

“Gini banget yaa, padahal cuma masalah harta dan warisan. Yang saudara kandung aja bisa rebutan dan saling senggol, apalagi ini yang saudara tiri. Yang sabar yaa, pokoknya kalo ada apa apa bisa cerita ke Mbak. Jangan dipendem sendiri.” Shima mengelus pundak Isyana.

“Iyaa, makasih yaa Mbak. Alhamdulillah akhirnya masalahnya udah selesai sekarang.”

Melihat kakak dan istrinya sedang duduk berdua, dengan wajah yang sama sama serius. Sultan pun mendekat, meninggalkan Daru yang sudah hampir selesai menyusun lego hadiah dari kakek kesayangannya.

“Ini kenapa pada sedih begini?” tanya Sultan sembari mencomot satu Serabi Notosuman, oleh oleh yang di bawa suami Shima saat ada pekerjaan di Solo.

“Engga ada yang sedih.” sanggah Shima yang menggelengkan kepala melihat adiknya sudah duduk mepet dengan Isyana dan merangkul pinggangnya. Sejak kapan adiknya jadi bucin begini? Padahal dulu terlihat cool, ternyata kalau sudah bertemu jodohnya jadi berubah drastis.

“Loh kok yang original tinggal segini? Perasaan tadi banyak,” ungkap Sultan yang sedang mencari serabi varian original, karena yang lainnya tersisa rasa coklat.

Isyana meringis, “aku makan tadi. Abis yang polos enak banget.”

Serabi Notosuman memang hanya tersedia dua rasa, yaitu polos dan coklat saja. Serabi ini memang sudah melegenda sejak puluhan tahun silam. Serabi original lebih mengedepankan rasa gurih dari santan yang menjadi salah satu bahan baku pembuatannya. Sedangkan untuk rasa coklat, didapat dengan tambahan meses rasa coklat.

“Perasaan dari kemarin kamu makan makanan manis terus.” Sejak kemarin memang istrinya itu menginginkan makanan yang manis, bahkan rela mencari kue putu sore sore berkeliling kota Jogja.

“Mau dapet? Atau lagi haid?” tebak Shima, yang mengerti sekali kebiasaan wanita.

Biasanya saat menyantap makanan yang manis dan mengandung karbohidrat, level serotonin dalam tubuh akan meningkat. Hal ini akan memberikan efek menyenangkan pada tubuh dan otak, sehingga secara alamiah tubuh biasanya menginginkan makanan manis untuk di konsumsi saat PMS.

“Iyaa kayaknya Mbak, mundur dari tanggal biasanya.”

Isyana memperhatikan Sultan yang memakan serabi yang terlihat nikmat. Menyadari istrinya terus memperhatikannya, Sultan mengangkat serabi di tangannya, menyodorkan di depan wajah istrinya.

“Mau?”

Tanpa menjawab, Isyana langsung menggigit serabi rasa coklat itu. Ternyata rasanya juga sama enaknya dengan yang original. Apalagi makan dari suapan suaminya.

“Halah halahhh…pengantin baru emang masih anget angetnya,” ucap Shima tidak tahan dengan kemesraan Sultan dan Isyana.

Isyana merasa malu, wanita itu menyembunyikan tubuhnya di belakang Sultan. Sedangkan suaminya malah mengacak rambut istrinya gemas, mendapati Isyana yang malu malu kucing.

Sultan bernyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan selama ini. Isyana yang hadir di dalam hidupnya, mewarnai harinya, yang dulu terasa datar dan membosankan. Puji syukur mereka berhasil melewati ujian rumah tangganya kemarin.

Mungkin Sultan dan Isyana bukanlah orang yang sempurna. Namun, mereka selalu berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi. Mereka berusaha untuk saling terbuka, berkomitmen, dan respect terhadap pasangan.

Isyana sendiri mulai jatuh cinta pada Sultan saat mereka bertemu pria itu mengobrol selalu menatap matanya. Semakin kenal wanita itu semakin kagum mengetahui tata bahasanya yang Sultan gunakan rapi, menaruh ponselnya saat mereka mengobrol, memberi feedback dan mengapresiasi hal kecil.

Ia berharap rumah tangganya kokoh, saling mendukung, semakin harmonis, dan dapat melewati semua ujian hidup dengan tetap bergandengan tangan. Karena pernah ada yang mengatakan jika pernikahan itu hanya butuh sedikit cinta, sisanya komunikasi, kompromi, toleransi, dan kerja sama.

Lalu mengesampingkan ego dan gengsi. Pasangan itu teman bercerita, teman berkeluh kesah, teman jalan jalan, teman ngopi, teman tidur, teman ngurus anak, dan memeluk kita di saat suka mau pun duka.

Isyana percaya bahwa kesuksesan suami adalah kesuksesan istri, dan kesuksesan istri adalah kesuksesan suami. Kesedihan suami adalah kesedihan istri dan kebahagiaan istri adalah kebahagiaan suami.





END



Aku upload Extra Part Better Than Words di Karyakarsa yaaa

Kalian yang beruntung bisa pakai kode voucher ‘MASSULTAN’ untuk mendapatkan potongan harga, karena voucher terbatas

Mengandung adegan 21+, mohon maaf

BTW sebenarnya Mas Sultan Asli itu bisa bela diri, mau aku cantumin di cerita ini

Tapi kok nanti too nice, too perfect gituu

Yukk good bye 👐 dulu sama Mas Sultan wkwk

Kalian bisa ngintip tipis tipis di extrapart, atau mungkin di ceritaku lainnya

Kali aja Mas Sultan bakal numpang lewat di judul cerita yang akan datang










BETTER THAN WORDS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang