Bab 49 : Awal Bahagia

1.9K 177 76
                                    

"Aku Cinta Kamu!"

Kata yang membuat mata Mala membulat sempurna. Suara yang begitu halus dan tatapan yang begitu tulus dapat dirasakan oleh hati Mala.

Apakah kali ini Mala memang harus memberikan kesempatan kedua dan mempersilahkan Raka untuk masuk kembali ke dalam hatinya?

"Tolong jangan bohongi gue lagi, gue capek!" seketika Mala menutup mata beserta telinganya.

"Aku ga bohong La!" Raka menarik tangan Mala dan memegangnya dengan erat.

"Lihat aku, apakah aku terlihat berbohong?!" ucap Raka selanjutnya.

Masih pada posisi yang sama duduk dipangkuan Raka, Mala perlahan membuka mata dan mulai menatap mata Raka. Terlihat dari mata elangnya bahwa lelaki itu tidak sedang bercanda atau hanya ingin mencairkan suasana.

"Aku minta maaf untuk sebuah luka yang tercipta karena sengaja, untuk air mata yang jatuh karena rasa kecewa dan untuk pengorbanan yang selama ini sia-sia. Aku minta maaf untuk segalanya!"

Mala menarik napasnya, memantapkan kembali hatinya dan perlahan mengangguk memberikan kesempatan kedua.

"Iya, aku mau maafin kamu!" ucap Mala sedikit tersenyum.

Wajah Raka berbinar, senyum bahagia terpancar. Ia seperti kembali terlahir menjadi seseorang yang berbeda dari sebelumnya. Hari ini ia seperti lelaki paling bahagia di dunia.

"Makasih untuk tetap bertahan dan kembali memberikan kepercayaan. Aku janji setelah ini hanya ada kebahagiaan yang akan aku berikan!" ucap Raka disusul kecupan di kening Mala.

Mala merasakan hangatnya sentuhan yang diberikan. Tanpa sadar ia meneteskan air mata, tapi kali ini bukan air mata derita melainkan air mata bahagia.

"Jangan nangis" ucap Raka mengusap air mata yang luruh dipipi Mala.

"Makasih"

"Untuk?"

"Mau mencintai Mala!"

Mendengar itu Raka langsung menarik Mala kedalam pelukannya.

.....................

"Bangun yuk udah pagi"

Sang empu yang merasa terpanggil pun mulai mengerjapkan matanya.

"Sayang, bangun!" tangannya terulur membelai rambut istrinya.

Mala yang dipanggil sayang merasa terkejut. Mata yang tadinya belum mau terbuka kini terbuka lebar.

"Sayang bangun yuk kita sarapan!"

Untuk kedua kalinya Raka memanggil dirinya sayang. Memang aneh terdengar ditelinga Mala. Tapi kata itu berhasil membuatnya ingin terbang setinggi-tingginya.

Mala yang salah tingkah hanya bisa menutupi wajahnya dengan selimut dan mulai senyum-senyum sendiri.

"Salting ya istri aku!" goda Raka melihat tingkah istrinya.

Mala tambah dibuat salah tingkah mendengar Raka mengatakan itu.

"Ayolah jangan malu gitu" Raka perlahan menarik selimut Mala hingga wajah cantiknya terlihat kembali.

"Apa sih ga ya!" jawab Mala memasang wajah juteknya.

"Beneran nih ga salting!"

"Ga!!"

Raka yang dibuat gemas mulai menggelitik Mala yang pura-pura memasang wajah juteknya.

"Ha...ha...ha..."

Suara tawa Mala ketika Raka mengelitik tubuhnya

"Ha...ha... cukup Rak!"

"Ngaku ga kalo kamu salting" ucap Raka yang masih saja menggelitiknya agar Mala mengaku.

"Ha...ha... iya-iya aku ngaku!" pernyataan Mala yang membuat Raka puas dan mengakhirinya.

"Cantik banget sih istri aku!"

"Udah cukup gombalnya! Ayo katanya mau sarapan" ucap Mala yang kini beralih duduk dan disusul oleh Raka yang ikut duduk dihadapannya.

"Ciumnya mana!"

"Hah??"

"Iya cium" Raka memperjelas sambil meletakkan jari telunjuk di bibirnya.

"Ga mau!" tolak Mala.

"Owhhh gitu!!" ucap Raka dengan tatapan seperti ingin menerkam.

Cup

Mala mencium singkat bibir Raka dan langsung berlari meninggalkan Raka yang terkejut karena ciuman tiba-tiba.

"Aku belum siap, awas ya kamu!!" Raka ikut berlari menyusul Mala.

Sesampainya di ruang makan Raka langsung menangkap tubuh Mala dan kembali menggelitiknya.

"Ha...ha...ha... cukup!"

Melihat Mala yang sudah lelah karena terus saja tertawa, Raka pun menghentikan perbuatannya.

"Terus bahagia seperti ini ya!"

"Makasih untuk rasa bahagia ini" ucap Mala yang mendapatkan kecupan dikeningnya.

Setelah mengecup lama kening Mala kini bibir Raka beralih mengecup singkat bibir ranum Mala.

Bi Inah yang melihatnya tersenyum, ikut merasa bahagia karena kedua majikannya terlihat kembali bersama dan rumah mewah itu benar-benar sudah terlihat berwarna.

Bersambung....


Hai..hai..hai..Selamat tahun 2024 semuanya! Semoga tahun baru ini hanya diisi hal-hal bahagia. Dan untuk semuanya yang masih mau setia dengan cerita AMALA sampai detik ini aku ucapin makasih banyak-banyak.

Jangan lupa vote dan komennya, komennya yang baik-baik aja ya🤗 votenya kalo bisa dibanyakin juga ya.

AMALA  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang