Bab 50 : First Night 🔞

2.9K 161 28
                                    


Sesampainya di kantor, Raka langsung disambut dengan pekerjaan yang menumpuk. Ia sudah biasa melihat kertas-kertas yang memusingkan matanya, tapi mau bagaimanapun semuanya sudah menjadi tanggung jawab.

Raka berencana ingin mengajak Mala kencan di akhir pekan. Tapi ia sendiri bingung ingin mengajak Mala ke mana.

"Roy tempat kencan teromantis dimana?" tanya Raka kepada Roy yang saat ini ada didekatnya.

"Ranjang!" jawab Roy dengan berani.

BLETAKKKK

Setumpuk berkas, tepat mengenai kepala Roy.

"Aduhhh... seharusnya pakai kursi pak!" ledek Roy yang juga tengah sibuk membantu pekerjaan bosnya.

"Bagaimana kalau mengirimmu ke Afrika?!"

"Emmmm... tempat kencan teromantis itu dipinggir pantai pak. Dengan sebuah meja yang di hias dengan setangkai bunga. Dua kursi sebagai pelengkap dan karya sebuah lilin disekitarnya. Apa jawaban itu sudah cukup membuat saya tidak di kirim ke Afrika?" sebuah ancaman besar bagi Roy jika dia benar-benar di kirim Raka ke Afrika.

"Belum!!"

"Apa yang harus saya lakukan pak?!" Roy sedikit menghela napas.

"Menyiapkannya!!"

"Sekarang pak??!" tanya Roy memastikan.

"Hufftt.. kau sepertinya sudah bosan bekerja ya?" Raka menatap Roy dengan tatapan mengancam.

"Baik pak akan saya laksanakan hari ini juga!"

Entah sejak kapan hubungan antara bos dan asistennya berubah menjadi sahabat dekat. Raka yang terkenal cuek kini bisa bercanda dengan Roy tanpa harus marah mendengar candaan Roy selagi itu tidak kelewat batas.

"Oke!"

..................

"Kita mau kemana si Rak?" tanya Mala yang hanya pasrah dituntun oleh Raka dengan kedua matanya yang tertutup sehelai kain.

"Ada nanti kamu juga tau sayang"

Raka terus menuntun Mala, hingga sampailah keduanya di tempat yang telah disiapkan.

Mala terdiam sejenak ketika kain yang menutup matanya dibuka perlahan.

Raka yang melihatnya hanya bingung, ia tidak bisa mengartikan ekpresi wajah Mala yang hanya terdiam tanpa kata.

Sedetik kemudian air mata meluruh dari kelopak mata Mala. Raka dibuat tambah kebingungan dengan air mata yang jatuh begitu saja.

"Kamu ga suka ya?" tanya Raka mencoba menenangkan dan hanya mendapat gelengan dari Mala.

Tanpa bersuara, Mala langsung menghamburkan pelukan erat kepada Raka.

"Makasih untuk semuanya" ucap haru Mala.

Raka membalas pelukan itu lebih erat.

"Makasih untuk mau mamaafkan dan memberikan kesempatan kembali"

Raka mengusap air mata Mala dan mengajaknya duduk di kursi dengan lilin berbentuk hati disekitarnya.

Malam itu menjadi malam terindah bagi keduanya. Tak henti-hentinya Mala berucap syukur karena berhasil mendapatkan hati sosok lelaki yang telah lama ia cintai. Begitupun sebaliknya, Raka juga sangat bersyukur mendapatkan sosok wanita kuat seperti Mala yang mau memberikan cintanya dengan penuh, meskipun telah terluka berkali-kali.

Biarlah obrolan manis itu menjadi rahasia yang hanya diketahui oleh mereka berdua dan Tuhan saja.

...............

"Aku sangat mencintaimu"

Tiga kata yang berhasil membuat hati Mala bergetar. Untuk pertama kalinya Mala merasakan arti cinta yang sesungguhnya. Meski awalnya sempat hampir menyerah kini ia dapat merasakan dicintai dengan tulus oleh sosok Raka.

Kata itu juga seperti obat bius bagi Mala, membuat malam itu Mala tidak bisa menolak keinginan Raka. Tubuhnya benar-benar tak kuasa untuk menolaknya. Apalagi sebuah sentuhan lembut yang diberikan Raka begitu terasa memabukkan.

Jantung Mala berdebar saat Raka mulai menyatukan tubuh mereka. Ia tidak tau jika Raka juga merasakan hal yang sama seperti dirinya. Itu adalah pertama kalinya keduanya merasakan hal lain dalam diri mereka.

Malam itu di dalam kamar mewah tersebut dipenuhi oleh suara-suara kecil Raka dan Mala. Suara yang bisa membangkitkan gairah seseorang.
Kenikmatan itu juga membuat keduanya tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri.

Cukup lama mereka bergelut diatas tempat tidur, saling memberi kepuasan satu sama lain. Keringat sudah membanjiri tubuh mereka, padahal pendingin di ruangan itu disetel dengan suhu yang dingin. Namun mereka belum ingin mengakhirinya.

Sampai rasa lelah datang pada diri mereka, membuat permainan itu harus segera diakhiri. Desahan panjang lolos dari mulut keduanya menjadi pertanda berakhirnya permainan panas itu.

Masih pada posisi yang sama, Raka dan Mala berlomba meraup udara untuk mengisi rongga paru-paru mereka. Setelah napas mereka kembali normal, Raka memberikan kecupan pada kening Mala yang berlangsung cukup lama.

Raka berguling ke samping tubuh Mala, lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang sama-sama polos.

Dengan rasa malu Mala menutupi wajahnya.

"Kenapa sayang?" tanya Raka.

Mala hanya diam ia benar-benar merasa sangat malu, meskipun mereka sudah sah tapi rasanya aneh saja baginya.

"Ga usah malu-malu gitu kamu cukup handal sayang" goda Raka.

"Dasar menyebalkan" maki Mala yang membuka selimutnya dengan tatapan sinis.

Mala tidak menduga Raka akan menarik tengkuknya dan mencium bibirnya. Melahapnya dengan sangat rakus. Ia membelalakkan matanya merasa terkejut dengan tindakan Raka.

Dengan sekuat tenaganya Mala mendorong tubuh Raka agar menjauh darinya.

"Apa yang kamu lakukan!" Mala mengusap bibirnya yang baru saja Raka kecup.

"Makasih sanyangku cintaku!" ucap Raka tanpa rasa berdosa dengan sudut bibir tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman.

Mala membungkus tubuhnya dengan selimut dan beralih membelakangi Raka.

"Istirahatlah istriku, aku masih ada pekerjaan!" ucap Raka mengusap punggung Mala yang ada dibalik selimut.

Semantara dibalik selimut, tubuh Mala merinding saat merasakan usapan ditubuhnya. Seperti ada aliran listrik mengalir ke seluruh tubuhnya. Mala bisa merasakan kelembutan dari Raka yang membuat ia merasa nyaman. Namun saat menghadapi sikap dingin dan acuh Raka, membuat Mala rasanya ingin melarikan diri.

Apapun itu, malam ini menjadi malam yang sangat romantis untuk keduanya.

Bersambung...


Yang belum cukup umur sedikit menjauh bab kali ini sedikit sensitif.

Jangan lupa vote dan komennya!! Dan maaf menunggu lama🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMALA  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang