Bab 30 : Mitra Bisnis

1.2K 119 4
                                    

"Elo rupanya!" ucap Raka datar.

Ia tidak tau bahwa yang akan menjadi mitra bisnisnya adalah Manda, karena sebelumnya yang membuat janji temu adalah perusahaan Manda dengan Roy, sekertarisnya.

"Pak Raka, saya perwakilan dari Skyline Company, Amanda Mahendra" ucapnya formal memperkenalkan diri.

Roy hanya terdiam, dirinya sempat heran karena Raka berucap datar pada mitra bisnisnya yang satu ini.

"Kedatangan saya kali ini untuk menjalin kerja sama dengan Perusahaan Bimantara. Semoga kita berkesempatan untuk bekerja sama" jelas Manda penuh harap. Sudah lama ia mendengar bahwa Perusahaan Bimantara adalah perusahaan baru yang sedang naik daun.

"Saya menolak bekerja sama!!" jawab Raka singkat yang membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

"Pak Raka apa maksud anda?" tanya Roy kepada bosnya.

"Raka, bisakah kita berbicara empat mata sebentar?" timpal Manda.

"Baiklah!" Raka menyuruh semua orang untuk keluar, hanya menyisakan dirinya dan Manda dalam ruangan pribadinya.

"Kalo bicara soal kerja sama, jawaban gue cuma dua kata. Gue menolak!" ujar Raka tegas mengawali pembicaraan.

"Beberapa lama kita tidak bertemu kamu masih saja begitu tegas. Sedikit pun tidak berubah"

"Tentu saja tidak seperti ibu Amanda yang sudah banyak berubah!" ucap Raka memperjelas.

"Jadi kamu menolak bekerja sama karena aku?"

"Menurutmu apa lagi?!"

"Kamu tidak ingin bekerja sama kerena tidak bisa menganggapku murni sebagai mitra kerja, begitu kan!" ucap Manda dengan percaya diri.

"Lo sungguh berpikiran terlalu banyak. Gue cuma tidak ingin bekerja sama dengan seorang penghianat!!"

Seorang penghianat??

Flashback on

"Tapi Raka punya pacar pa!!"

Anton kaget dirinya tidak memgetahui jika Raka punya pacar.

"Gini aja kamu pilih pacar kamu atau nurut sama papa. Kalo kamu pilih pacar kamu, papa coret kamu dari ahli waris keluarga Bimantara!!"

"Kok gitu sihh!"

"Kamu tinggal pilih aja semuanya terserah kamu!!"

Bunyi sebuah pesan masuk ke ponsel Raka yang ternyata itu adalah pesan dari Manda, pacarnya.

"Maaf Raka, sepertinya hubungan kita hanya bisa sampai di sini"

"Aku sudah berangkat ke luar negeri sebulan lalu. Papa memintaku untuk melanjutkan bisnisnya di sana"

"Karena aku yakin hubungan LDR kita tidak akan bertahan, kamu tidak suka menjalin hubungan tanpa bertemu bukan?"

"Oleh karena itu aku memutuskan untuk mengakhirinya sekarang, sebelum kita terlalu jauh saling menyakiti perasaan masing-masing"

"Kamu harus bisa mencari orang lain. Kerena di sini aku sudah menemukan pengantimu"

Pesan singkat namun menyakitkan bagi Raka.

"Sial!!" gumam Raka setelah membaca pesan itu.

Manda pergi begitu saja tanpa bertemu dengan Raka untuk bicara, ia hanya berpamitan lewat ponsel dengan mengirimkan pesan singkat.

Dirinya dibuat marah ketika Manda mengatakan sudah menemukan penggantinya dan menyuruh Raka untuk mencari orang lain. Bagi Raka tidak mudah untuk hatinya menerima orang lain ketika ia sudah terlalu sayang kepada kekasihnya. Namun apalah daya karena Manda telah mengakhirinya, Rak memilih untuk menerima semua. Mustahil bagi seorang Raka yang tampan, kaya dan pintar itu tidak bisa menemukan pengganti Manda.

Flashback off

"Lalu aku harus bagaimana agar kamu bersedia memaafkanku?" tanya Manda berjalan dua langkah mendekati Raka.

"Kalo lo ingin bernostalgia, ga ada lagi yang bisa gue katakan!!" Raka terus mengingat perbuatan Manda namun kali ini tanpa rasa.

"Kamu hanya tidak berani menghadapiku apakah karena dalam hati kamu belum merelakanku??" lagi-lagi ucap Manda penuh kepercayaan diri.

"Tidakkah lo terlalu percaya diri?!" Raka dengan senyum miringnya "Kejadian masa lalu apakah perlu gue ingatkan lagi?!" sambungnya.

"Raka, kali ini demi kamu, aku kembali. Bisakah kita mulai lagi dari awal??" pinta Manda akan memegang tangan Raka.

Sebelum Manda memegang tangannya, Raka sudah terlebih dahulu menepisnya "Tidak bisa!" jawabnya tegas.

"Namun kamu masih melajang setelah putus denganku bukankah karena sedang menungguku?!"

Raka benar-benar tidak habis pikir dengan mantan kekasihnya ini

"Menunggu lo?!!" Raka tertawa mendengar itu. "Apakah lo amnesia atau lo buta!!" lanjut sinisnya mengingat ia sudah memperkenalkan Mala sebagai istrinya saat bertemu Manda di restoran malam itu.

Manda diam seribu bahasa mendengar perkataan Raka, ia tidak percaya Raka berani membentaknya. Manda juga sedih karena ia mengira Raka hanya bercanda soal dirinya yang sudah menikah.

Setelah Manda pergi banyak pertanyaan-pertanyaan dilontarkan oleh Roy, tapi tidak ada satu pun jawaban yang diterima. Ia sama sekali tidak mengetahui situasi apa yang sedang terjadi saat ini.

Manda terus melamun menatap keluar kaca mobil mencerna semua perkataan yang diterimanya.

"Bu Amanda apakah anda baik-baik saja?" tanya Lia sekertaris perempuan yang duduk disampingnya dan terus memperhatikannya melamun.

"Aku sudah menduga hari ini pasti tidak lancar, tetapi tak disangka semuanya akan kacau" curhatan Manda kepada sekertarisnya.

"Temperamen pak Raka ini memang tidak bisa dihadapi orang biasa" pendapat Lia. "Tetapi orang aslinya jauh lebih tampan dari fotonya" imbuhnya berusaha mencairkan suasana.

Manda yang mendengar itu akhirnya tersenyum mengingat wajah Raka memang lebih tampan dilihat secara langsung.

"Kata anda pak Raka terus melajang bukan? Jangan-jangan ia hanya membuat anda kesal dengan mencari wanita lain" ucap Lia yang tidak tau apa-apa berusaha menyemangati bosnya. Manda dan Lia terlihat sangat dekat meskipun hubungannya hanya sebatas bos dan sekertarisnya.

Mendengar ucapan itu Manda sedikit tenang dan berpikir mungkin saja itu terjadi.

Bersambung...

Lanjut ga yaa...

AMALA  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang