"Apa yang kalian lakukan?"
Jefri melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Clairy dan menarik kerah baju Juan dengan penuh emosi.
Clairy sama sekali tidak tahu bagaimana bisa Jefri tahu keberadaannya. Ia memang sempat menghubungi lelaki itu memberitahukan bahwa Clairy berada di tanah yang sama dengannya tapi tidak sampai memberikan alamatnya.
"Jef, tenang!" teriak Clairy membuat seisi rumah mendengar suaranya.
"Fuck you! Rencana apa lagi ini Juan? Kau bajingan paling tidak tahu diri yang pernah aku temui. Tidak cukup kau menyakiti Clairy beberapa tahun yang lalu, hah?!"
Clairy menunduk frustasi karena ia sadar setelah ini semuanya akan menjadi rumit.
"Apa maksud perkataanmu? Dan siapa kamu datang-datang membuat keributan di rumah ini?"
Jefri menoleh ke arah Alesha yang ada di ambang pintu, disusul dengan Melvin di belakangnya.
"Ay, are you serious? Kamu menyembunyikan fakta ini dari mereka?"
Clairy menatap Jefri sendu. "Jef, stop. Aku tidak menyembunyikan ini tanpa alasan."
"Bullshit! Ibumu hampir tidak tertolong karena depresi dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak tahu kalau bajingan ini berselingkuh darimu!" bentak Jefri tidak habis pikir dengan jawaban Clairy.
Juan membelalakkan matanya, ia sama sekali tidak tahu mengenai fakta itu.
"Ay, kita pergi dari sini."
Kali ini Melvin angkat bicara. Ia berjalan mencoba menengahi keributan yang terjadi di rumahnya.
"Aku tidak mau ada keributan di rumah ini. Jadi, bisa kamu jelaskan padaku siapa sebenarnya mereka berdua ini Clairy?" Melvin bertanya pada Clairy dan perempuan itu menarik napasnya pasrah.
"Juan was my boyfriend. Aku tidak memberi tahu kalian karena aku melihat Alesha begitu menyayanginya. Aku tidak mau suasana rumah menjadi canggung dan Alesha membenciku. Aku hanya akan tinggal sebentar di sini, kupikir menyembunyikannya akan lebih baik dan lebih mudah. Tapi sepertinya aku salah. Alesha, I'm sorry."
"Dia Jefri, temanku yang juga tinggal di kota ini. Aku tidak tahu bagaimana ia bisa sampai sini. Jef, jika kamu ingin membawaku pergi setelah ini, aku akan ikut denganmu."
"Tidak ada yang akan pergi dari rumah ini!" teriak Juan masih dalam ancaman Jefri.
"Juan diamlah!" Melvin berseru.
"Alasanmu masuk di akal, tapi bukankah kebohongan itu akan lebih menyakiti Alesha? Apa kau tidak berpikir sampai sana Clair?" Melvin memojokkan Clairy dengan ucapannya.
Clairy tidak tahu akan sampai serumit ini keadaannya.
"Baiklah, aku akan pergi dari rumah ini." ucap Clairy.
Melvin terkekeh, "Siapa yang mengizinkanmu pergi? Tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini. Titik."
Jefri berbalik ingin menyerang Melvin tapi Juan justru menarik tangannya.
"Siapa kau beraninya mengatur?!" gertak Jefri.
"Aku? Aku pemilik rumah ini."
Baik Juan maupun Alesha terkejut dengan fakta yang baru saja ia dengar. Sangat tidak disangka banyak rahasia yang mereka tidak ketahui.
Alesha menutup mulutnya dengan telapak tangan, tidak bisa lagi berkata-kata. Ia menjadi satu-satunya yang dibodohi di sini. Hanya dia yang tidak menyimpan rahasia apapun.
"Jef, kumohon lepaskan Juan."
Dengan kasae Jefri melepaskan tangannya dari kerah Juan yang sekarang menjadi sangat kusut. Ketiga pria ini jika dibiarkan berkelahi entah siapa yang akan menang karena Clairy tahu ketiganya sangat rajin berolah raga.
Alesha meninggalkan kamar Clairy tanpa bersuara, disusul dengan Juan yang tampaknya ingin menjelaskan beberapa kesalahpahaman yang terjadi.
"Aku kira kamu belajar dari kesalahanmu. Ingat, dia jauh lebih brengsek dari aku!"
Clairy terkekeh menggelengkan kepalanya yang pusing memikirkan kisah hidupnya.
"Bisakah kamu tidak marah-marah? Lagi pula kamu akan membawaku kemana ketika sekarang kamu sudah memiliki istri dan anak? Kamu bukan lagi Jefri yang bebas, kamu sekarang memiliki batasan dan tanggung jawab yang berbeda."
-JEFRI-
Karena di akhir cerita "turn into a stranger" aku menjelaskan bahwa di latar waktu yang sebenarnya Jefri (asli) telah memiliki istri dan anak maka di sini aku memakai profil Jefri sebagai suami dan ayah. Tapi Jefri ini memang menganggap Clairy sebagai adiknya yang harus dijaga tanpa paham ia sekarang sudah memiliki pawang dan tidak bisa berulah sebebas dulu. Tunggu saja ulah mereka selanjutnya.
By the way, terima kasih untuk vote yang kalian semua berikan. Terima kasih juga untuk waktu yang kalian luangkan.
Salam hangat, subaklovesme💚💜
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA BULAN. (END)
RomanceRencananya untuk bekerja tidak pernah ia sangka akan berujung dipertemukan dengan mantan kekasih yang telah menyakitinya bertahun-tahun lalu. Tidak hanya dipertemukan sehari dua hari, tetapi setiap hari selama tiga bulan dalam satu atap yang sama...