09-Berbelanja

153 18 0
                                    

Sore ini ia berhasil pulang dengan selamat karena ketika ia sampai, hujan langsung mengguyur bumi dengan begitu deras dan ia bisa sedikit berbangga dengan time management yang ia susun pagi tadi.

Baru saja ingin merasakan kebahagiaan karena pulang dengan cepat dan tepat waktu, ia langsung disuguhi seonggok daging yang menyebalkan menghampirinya.

"Hari ini giliranmu dan aku berbelanja, cepat bersiap."

Clairy mengerutkan dahinya. Dia dan Juan? Bukankah Clairy selalu mendapat giliran bersama Melvin? Matanya seolah bertanya "Kemana lelaki baik hati itu?"

"Nanti kujelaskan, cepat bersiap!"

Mendapat jawaban seadanya, Clairy menatap Juan dengan tatapan tidak suka tetapi ia tetap harus melaksanakan kewajibannya dan memilih untuk bersiap dari pada harus ribut dengan Juan.

Sepuluh menit berlalu, Clairy hanya membersihkan wajahnya dan mengganti pakaiannya tanpa mandi. Biasanya Clairy memang hanya akan mandi sore atau malam jika ia sudah tidak ada rencana untuk keluar, karena menurutnya akan sia-sia jika wajah dan tubuhnya yang sudah bersih harus terkontaminasi oleh debu jalanan.

Tanpa sengaja keduanya memakai hoodie senada. Menyadari hal itu Juan berdecak kemudian masuk ke kamarnya dan mengenakan jaket lain yang memiliki warna berbeda dengan apa yang ia pakai sebelumnya. Clairy yang menyadari itu hanya mengedikkan baju tak peduli. Lagi pula ia juga tidak mau jika diminta berganti.

"Cepat masuk mobil. Kau yang menyetir, aku mengantuk." kata Juan menyerahkan kuncinya pada Clairy.

Clairy sungguh tidak habis pikir. Memangnya hanya dia yang mengantuk? Bahkan Clairy benar-benar baru pulang, belum sempat minum apa lagi makan.

Lagi-lagi Clairy mengalah. Ia tidak mau membuat keributan dan lebih memilih diam mengikuti apa yang Juan minta.

Karena sedang hujan lebat, Clairy sangat berhati-hati dengan kemudinya. Ia melirik ke kursi Juan dan benar saja lelaki itu sudah tidur menghadap jendela kaca mobil. Clairy berdecih menanggapi.

"Diamlah, aku mudah terbangun." komentar Juan di tengah keheningan.

Lalu ia benar-benar bangun, menatap ke arah Clairy yang sama sekali tidak menatapnya.

"Heh, kenapa kau diam saja? Ini tidak biasanya."

Clairy hanya membalas dengan lirikan tajam dan hal itu membuat Juan terkekeh karena bukannya Clairy terlihat mengerikan, tetapi justru terkesan memalukan.

"Kamu bahkan tidak membiarkanku istirahat barang sebentar! Aku ini baru saja pulang kerja dan aku harus lari dari stasiun untuk sampai ke rumah agar tidak kehujanan! Sekarang aku harus menyetir dan berdua denganmu? Hah, ini adalah hal yang paling aku benci! Puas kamu?"

"Kenapa tidak naik ojek saja?"

"Tutup mulutmu, aku sedang tidak mau bertengkar." jawab Clairy membuat suasana di dalam mobil mencekam.

"Tapi baru saja kamu marah-marah." gumam Juan tidak ambil pusing.

Mereka adalah musuh setidaknya dalam beberapa hari ini, terjebak di dalam mobil yang sunyi tanpa suara apapun kecuali hujan deras di luar sana.

"Kamu membuatku takut. Siapa yang mengajarimu marah-marah seperti itu? Apa mantanmu yang lain? Aku tidak mungkin mengajarimu hal menakutkan seperti itu." celetuk Juan kemudian memainkan gim di dalam ponselnya.

Memangnya Clairy bayi satu tahun yang menirukan apapun yang dilakukan orang dewasa? Ia bahkan sudah lebih dari tua untuk dianggap remaja. Lagi pula, ia tidak memiliki mantan lain setelah Juan. Apa dia menyindirnya?

TIGA BULAN. (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang