Rencananya untuk bekerja tidak pernah ia sangka akan berujung dipertemukan dengan mantan kekasih yang telah menyakitinya bertahun-tahun lalu.
Tidak hanya dipertemukan sehari dua hari, tetapi setiap hari selama tiga bulan dalam satu atap yang sama...
Juan melihat Alesha sedang duduk di meja riasnya, menatap cermin dengan pandangan kosong.
"Alesha,"
"Diam. Aku tidak mau mendengar apapun. Kalian semua berbohong padaku."
Juan menghela napasnya. Ia tahu bahwa kejadian tadi jelas sangat mengejutkan baginya terlebih kenyataan bahwa ia seisi rumah ini memiliki rahasia yang ia tidak ketahui sebelumnya.
"Clairy tidak salah Al, tidak seharusnya kamu marah padanya. Aku yang memintanya untuk merahasiakan semua ini karena aku tidak mau kamu berpikiran macam-macam."
"Sekarang aku jelas berpikiran macam-macam ketika kamu bahkan membelanya."
"Aku tidak membelanya, aku hanya tidak mau kalian bertengkar. Aku tahu kalian cukup dekat satu sama lain."
Juan membelai lembut ujung rambut Alesha yang panjang. Ia memeluknya dari belakang dan dengan sengaja meletakkan dagunya di pucuk kepala Alesha.
"Lihat, kalau marah kamu jadi menggemaskan. Tapi akan jauh lebih menggemaskan jika tidak marah."
Alesha memutar bola matanya malas mendengar gombalan yang terlontar dari mulut Juan.
"Lepas Juan, aku sedang marah padamu! Kamu bahkan menyuapinya tadi!"
"Baiklah, aku minta maaf. Kamu mau berjalan-jalan kemana malam ini? Aku temani kemanapun kamu mau."
Juan tidak benar-benar menyuapinya. Ia hanya membantu Clairy meminum obat yang telah digerus sebelumnya. Lagi pula bagi Juan itu bukan satu hal besar karena sesama manusia harus saling peduli.
Juan yakin jika hal itu terjadi kepada orang lain maka ia akan bertindak sama. Ia kan mantan anak motor, orang di sepanjang jalan adalah saudara bagi mereka.
°°°
Di lantai atas, Melvin menyuguhkan sebotol soda pada Jefri yang sudah tampak tenang. Di sampingnya Clairy setia bersandar di tempat tidurnya karena ia merasa lelah meskipun ia tidak melalukan banyak aktivitas.
Dalam ruangan yang hanya berisi tiga orang, setidaknya suasana tidak se-mendebarkan tadi. Terlebih ketika Juan dan Alesha pergi dari sana.
"Jef, lebih baik kamu pulang. Aku memiliki teman-teman yang bisa merawatku di sini."
Jefri tampak berpikir sejenak, memainkan tutup botolnya.
"Ingat untuk selalu telepon aku jika ada sesuatu, mengerti? Atau setidaknya ketika kamu sendirian."
Clairy jelas tidak kana melakukan hal itu. Akan dianggap apa jika ia menelepon suami orang? Apa tidak cukup ia dianggap berselingkuh hari ini?
Melvin memperhatikan keduanya secara bergantian. Bagian mana dari keduanya yang menunjukan bahwa keduanya adalah kakak-beradik seperti yang dikatakan Jefri ketika berkenalan dengannya.
"Melvin, tolong jaga adikku setidaknya untuk tidak dekat-dekat dengan Juan, sial menyebut namanya saja aku mual. Untukmu Clairy, jangan menolak kebaikan orang lain. Jangan menjadi si tangguh ketika tubuhmu saja perlu bantuan."
Lalu setelah berbincang barang sepuluh menit, Jefri memutuskan untuk pamit dan Melvin mengantarnya hingga ke depan pintu keluar rumah itu.
Meski terlihat tenang, Melvin juga pusing karena bagaimana bisa dalam satu hari banyak sekali kejadian yang mengejutkan. Mulai dari Clairy pulang bersama Juan, Clairy memakai kursi roda, keributan antara Juan dan Alesha, hubungan masa lalu Juan dan Clairy, sampai ia sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata jujur bahwa ia adalah pemilik rumah ini.
"Clairy kepalaku benar-benar penuh mencerna apa yang terjadi hari ini. Kamu jangan banyak tingkah, tidur dan aku akan menjemputmu ketika waktu makan malam tiba. Don't you dare to lock the door. Apa kau mengerti?"
Clairy mengangguk pasrah, "Tapi apa kau bisa menolongku untuk membawakan laptopku ke sini? Aku harus menyelesaikan pekerjaanku."
Melvin menuju ke arah dimana Clairy mengarahkan jari telunjuknya. Namun ia tidak akan membiarkan Clairy bekerja sehingga ia merubah rencananya dengan langsung keluar kamar Clairy dan menutup pintu pelan, sembari berkata "Aku tidak akan membiarkanmu bekerja hari ini." tak lupa lidahnya terjulur untuk menggoda Clairy.
Clairy mendelik tidak menyangka Melvin akan menjadi menyebalkan hari ini.
"TANGANKU SEHAT MELVIN! JANGAN BERLEBIHAN!" teriak Clairy yang tidak ditanggapi apapun oleh Melvin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-MELVIN-
°°°
Teman-teman, kadang Wattpad error dan akhrinya update ceritaku tidak masuk ke notifikasi kalian. Jadi pastikan kalian rajin menjenguk "Tiga Bulan" ya. Jika aku sedang senggang aku pasti update setidaknya satu sampai dua chapter perhari. Tapi jika sedang disibukkan dengan pekerjaan aku tidak akan sempat menulis untuk kalian karena waktuku akan terkuras habis:(
By the way Jeno potong rambut😭 aku tim dia undercut black hair, kalau kalian tim Jeno gondrong atau undercut?