Saat Alca mengucapkan kata siap, saat itu juga dia tak bisa mundur dari pertarungannya, sebab seperti ucapan Pakyai, beliau sendiri yang akan membimbingnya.
Keesokan setelah percakapan itu, Ustadzah Nayla tiba-tiba menjelaskan RPP alias Rencana Pelaksanaan Pembelajaran khusus untuk Alca selama tiga tahun ke depan.
Isinya fantastis. Alca dituntut untuk bisa baca dan tulis Alquran hanya dalam waktu sebulan. Setelahnya dia sudah harus mulai menghafal surat-surat pendek.
Bayangkan, dengan kegiatan padat di pesantren, Alca dituntut untuk lebih extra daripada santri lain. Namun memang dia tak ikut diniyah seperti santri lain karena diniyah privat kepada Ustadzah Nayla, Bunyai, dan life report kepada Pakyai (sekaligus dites). Dia juga diberi dispensasi untuk tak ikut sekolah umum jika izin menghafal. Lagi pula ternyata pelajaran yang diajarkan sekarang semuanya sudah dipelajari Alca di sekolah internasionalnya kemarin.
Ingat tak ada paksaan, ini kemauan Alca sendiri. Dia sebenarnya masih bisa mundur, tetapi tentunya sangat sungkan kepada bunyai dan pakyai yang sudah mau membimbingnya secara gratis.
Alca berkali-kali mengeluh pada Ustadzah Nayla, jawabannya selalu template. Katanya, "Salsa, kalau kamu niatnya sungguh-sungguh, semuanya akan mudah. Hilangkan rasa keterpaksaan di dalam hati kamu. Lakukan dengan ikhlas. Semua ini untuk diri kamu sendiri, juga sebagai ladang pahala bagi ibu dan bapak kamu di alam sana."
Jika sudah menyenggol mama dan papanya, Alca tak lagi mengeluh. Dia langsung semangat, ya ... meskipun hanya bertahan sebentar karena setelahnya dia mengeluh lagi. Namun saat mengingat surat dari Imron, Alca tiba-tiba punya kekuatan dan semangat menghafal yang tinggi.
The power of love?
Di sini Alca berjuang sendirian-selain support dari Pakyai, Bunyai, dan Ustadzah Nayla. Bude dan Saiful belum tahu sebab Alca ingin memberikan surprise kepada mereka nanti saat sudah khotmil Quran bil ghoib, barulah Alca akan mengabari mereka. Bahkan Alca mengatakan pada mereka agar tidak datang mengunjunginya. Jika rindu cukup lewat telepon saja.
Saiful sempat mencak-mencak dan nekat datang sendiri ke pesantren, tetapi lama kelamaan dia mulai sibuk dengan perkuliahannya. Maklum, dia kedokteran.
Dalam RPP Ustadzah Nayla, rencana Alca akan selesai menghafal Alquran dua tahun lagi, lalu dilanjutkan menghafal alfiyah di kelas akhir.
Alca sempat terkejut mendengarnya, tetapi ternyata Ustadzah Nayla tak asal menyusun RPP tersebut. Dia juga memperhitungkan kemampuan Alca yang ternyata memang mudah menghafal.
Memang mudah, tapi juga gampang melupakannya huhu.
Namun meski Alca punya kemampuan menghafal, tetapi dia tak sembarangan disuruh menghafal, dia diberitahukan cara-caranya, tips-tipsnya, dan metodenya agar hafalan yang dihafalnya mudah melekat. Bahkan dia tidak diperbolehkan memakan gorengan atau kerupuk.
IT WORKS!
Kini sudah dua bulan berlalu, tebak Alca sudah ditahap apa?
DIA BARU SELESAI MENGHAFAL JUZ TIGA PULUH! IMPRESSIVE KAN??
Sungguh dia tak pernah menyangka perkembangannya akan secepat ini. Jangankan menghafal, membaca Alquran saja Alca kira tak akan pernah bisa. Pasalnya tulisan Arab itu meliuk-liuk dan berharokat, apalagi banyak huruf yang kembar, susah sekali mengingat dan membedakan antara:
ا ء، ب ت ث ن، ج ح خ، ع غ، ف ق، رز، دذ، ط ظ ه ة.See? Hampir semuanya memiliki kembaran.
Ustadzah Nayla menandatangani buku hafalannya, pertanda setoran yang baru saja diperdengarkan kepada Ustadzah Nayla lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anta, Ana Uhibbuka [END]
RomanceSeason I Alca menyukai Imron Hais Basalamah, sahabat kakaknya sekaligus gusnya di pesantren. Namun ... kisah percintaannya tak mulus kala bunyai menjodohkannya dengan seseorang yang tak dia duga.