Aula gedung sekolah sedang ramai-ramainya hari itu, sebab kurang lebih 200 siswa-siswi dari berbagai kelas akhir di kumpulkan jadi satu guna pengumuman kelulusan.
Seorang wanita dengan setelan seragamnya memilih duduk di barisan paling belakang, berkumpul dengan teman seangkatannya yang tak dia ketahui namanya.
Beberapa dari mereka tampak cemas karena desas-desus bahwa ada beberapa siswa yang katanya tidak akan diluluskan atau ijazah ditahan karena berkasus dengan pesantren.
Alca mengajak teman di sampingnya mengobrol. "Emang angkatan sebelumnya beneran ada yang nggak diluluskan?" tanyanya.
Setahu Alca jika siswa tidak diluluskan maka akan berpengaruh pada akreditasi sekolah, itu sebabnya di sekolahnya dulu jika ada siswi/siswa yang nilainya turun secara signifikan, maka akan diikutkan kelas intensif.
"Ada kayaknya, tapi yang cowok aja. Itu pun satu karena dia pulang tapi nggak balik lagi sampe nggak ikut ujian apa-apa. Kalo yang ditahan sih banyak," jawab wanita dengan bola mata cokelat muda di sebelah Alca.
"Biasanya yang ditahan itu kenapa?"
"Ya kasus berat gitu, yang dikasih hukuman nggak mempan, akhirnya jalur terakhir ya ijazahnya ditahan, terus kalo mau diambil harus ngabdi dulu setahun dua tahun."
Alca mengangguk-angguk.
Kedatangan kepala sekolah di ruangan itu menginterupsi Alca dan wanita di sebelahnya, membuat semua atensi siswa-siswi yang ada di ruangan itu langsung tertuju ke depan.
Salah seorang MC langsung mengangkat mic. "Baik, karena bapak kepala sekolah SMA Darul Amin sudah hadir, maka acara akan kami mulai. Sebelumnya saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Syaifuddin Sjahrir, selaku kepala sekolah SMA Darul Amin. Perkenalkan saya Rozak Amrullah, izin untuk memimpin jalannya acara."
Pak Fuddin yang sudah duduk di kursi yang disediakan terlihat mengangkat kedua jempolnya, mempersilakan Pak Rozik untuk memulai acara.
Setelahnya acara pun dimulai. Pak Rozak membacakan susunan acara sampai selesai, dimulai dengan pembukaan yang dibuka dengan surah fatihah dari Pak Rozak sendiri, dilanjut dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh salah satu siswa. Baru setelahnya sambutan dari para jajaran direksi sekolah dan dilanjut dengan acara inti.
"Baik, akhirnya kita sampai pada acara yang ditunggu-tunggu; yakni pengumuman kelulusan siswa-siswi SMA Darul Amin. Kepada Bapak Syaifuddin Sjahrir selaku kepala sekolah SMA Darul Amin, tempat dan waktu disilakan."
Semua siswa bertepuk tangan riang kala kepala sekolah humoris mereka berdiri dari kursinya dan berjalan menuju podium.
Pak Fuddin terlihat mengecek mik dengan men-tuk-tuknya, membuat suasana yang sejak tadi serius dan formal berubah mencair dengan tawa yang memenuhi ruangan.
Setelah tawa reda barulah Pak Fuddin menyapa semua siswa dengan salam, lalu mengangkat sebuah kertas dan membacanya.
"Keputusan kepala Sekolah Menengah Akhir Darul Amin, nomor: 015/KEP/2024 tentang penentuan kelulusan siswa kelas XII dalam mengikuti ujian sekolah tahun pelajaran 2023/2024."
"Menetapkan sebagai berikut, Pertama: Menyatakan Lulus dan Tidak lulus untuk siswa kelas XII yang mengikuti Ujian Sekolah tahun pelajaran 2023-2024. Nama-nama peserta ujian yang dinyatakan Lulus dan Tidak lulus UJian Akhir SMA tahun pelajaran 2023/2024 tercantum pada Lampiran 1 Surat Keputusan ini. Kedua: Kepada yang bersangkutan diberikan Surat Keterangan Lulus (SKL) sebagai Ijazah sementara. Ketiga, ketetapan keputusan ini mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat. Ditetapkan Pada Tanggal 6 Mei 2024."
"Memutuskan, menetapkan, nomor peserta ujian 006111 sampai dengan 006180, 006183 sampai dengan 006200, lalu 006203 sampai dengan 006311 dinyatakan LULUS!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anta, Ana Uhibbuka [END]
RomanceSeason I Alca menyukai Imron Hais Basalamah, sahabat kakaknya sekaligus gusnya di pesantren. Namun ... kisah percintaannya tak mulus kala bunyai menjodohkannya dengan seseorang yang tak dia duga.