Alca baru saja keluar dari ndalem dan langsung kebingungan melihat beberapa orang memakai kerudung dengan warna yang sama, yakni biru.
Apakah ada hari spesial? Masalahnya bukan lima-enam orang saja yang memakainya, sepertinya ada lebih dari 30 orang.
Bahkan saat Alca masuk ke dalam kamarnya, semua teman-temannya memakai kerudung berwarna tersebut.
Alca mendatangi Nendy untuk bertanya, tetapi wanita itu tiba-tiba menghindar dengan alasan ada keperluan mendesak, pun dengan teman-teman lainnya yang tiba-tiba menyibukkan diri. Akhirnya Alca bertanya pada Lebi yang sedang membaca buku di depan lemarinya.
"Pada pake biru-biru kenapa Bi? Seragam dari asrama kah? Kok aku nggak dapet kerudungnya ya?"
Lebi menjawab Alca tanpa menatap matanya. "Paling kebetulan doang, Ca. Uduk (bukan) seragam asrama kok."
Alca menatap penghuni kamarnya yang semuanya memakai kerudung biru.
Kebetulan dari mana kalau begitu?
Tiba-tiba pengurus kegiatan mengobraki kamarnya agar segera ke aula karena jam kegiatan Muhadatsah angkatannya telah tiba.
Muhadatsah adalah kegiatan asrama Basalamah baik putra atau putri berbincang menggunakan bahasa asing. Tujuannya untuk memperlancar skill bahasa yang sudah diajarkan oleh pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali bagi angkatan Alca karena bergantian dengan angkatan lainnya.
Saat semua teman-temannya mulai keluar, Alca memeriksa lemarinya untuk mencari kerudung berwarna senada. Dia tak mau terlihat berbeda sendiri. Sayangnya isi lemarinya hanya berwarna gelap.
Alca menghela napas dan mempersiapkan mentalnya untuk menjadi penghuni tiri diantara penghuni biru kamarnya. Akhirnya dia hanya mengambil gelang tasbih kayunya lalu berjalan menyusul teman-temannya setelah sebelumnya pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Sesampainya di aula, Alca dikejutkan dengan lautan biru.
Ternyata bukan hanya penghuni kamarnya yang memakai biru, tetapi seluruh teman angkatannya.
Mereka semua memakai identitas biru, baik perempuan yang berkerudung biru dan laki-laki berpita biru di pecinya. Satu-satunya angkatan 2023 yang memakai kerudung hitam hanya ... Alca.
Seluruh pasang mata memandang Alca aneh. Dia tiba-tiba menjadi pusat atensi orang-orang, termasuk para ustadz, ustadzah, dan pengurus.
Alca ingin menangis, dia malu sekali. Dia tak tahu apa-apa, tetapi semua orang memandangnya seakan dia salah.
Ustadz Kirom datang menghampirinya dengan tawa ringan. "Nggak seragaman juga, Sa? Temen-teman kamu pada biru tuh," kelakarnya yang terdengar akrab sekali.
Alca memang sedikit akrab dengan Ustadz Kirom karena dia adalah supir kesenangan bunyai yang biasa mengantar bunyai kontrol atau fisioterapis.
"Baru dari ndalem, Ustadz. Nggak sempet ganti kerudung. Kenapa pada pake biru-biru ya, Ustadz? Ada acara kah? Atau seragam dari asrama?" tanya Alca yang membuat Ustadz Kirom mengerutkan keningnya.
"Loh ga tau? Biasanya kalo santri seragaman gitu di luar seragam asrama, artinya ulang tahun angkatan," jawab Ustadz Kirom yang membuat Alca terdiam.
Pantas saja. Namun pertanyaannya, kenapa Alca tak diberitahu? Apakah Alca tak dianggap? Kalo memang iya dia tak dianggap, alasannya apa?
Ustadz Kirom lalu menyuruh Alca berkumpul dengan teman-teman kamarnya.
Alca berjalan menuju Nendy, tetapi perempuan itu tiba-tiba pindah duduk di antara Lebi dan Jannah.
![](https://img.wattpad.com/cover/359441295-288-k317036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Anta, Ana Uhibbuka [END]
RomanceSeason I Alca menyukai Imron Hais Basalamah, sahabat kakaknya sekaligus gusnya di pesantren. Namun ... kisah percintaannya tak mulus kala bunyai menjodohkannya dengan seseorang yang tak dia duga.