"Ting, Ting, Ting", bel istirahat berbunyi.
"Ye...." mereka bersorak.
"Sekian pelajaran dari saya, selamat siang anak-anak," pamit bu guru.
Mereka menjawab serempak, "Selamat siang Bu guru...."
Bu guru sudah pergi jauh.
"Yes, istirahat," seru Hazel.
Alex berkata, "Iya bos, nanti kita bisa main ML bos pakai WiFi sekolah he he he."
"Shuttt, diam.... nanti ketauan orang lagi," bisik Gilang.
"Oh, iya ya," ucap Alex menutup mulutnya sambil tersenyum.
Farhan berlari-lari masuk ke dalam kelas dengan napas ngos-ngosan.
"Ada apa, Farhan?" tanya Hazel.
"Gawat bos... a a ada... huh.... ra-zia. Ya, razia. Ketua OSIS gak lama lagi bakal ke sini," ucap Farhan.
"Wah, gawat dong," panik Hazel.
"Waduh, handphone ku," Gilang ikut panik juga.
Hazel menghela napas panjang.
Hazel berkata, "Harap tenang dulu, wahai anak buah ku." Terlihat tenang padahal di dalamnya panik banget. Panik lah masa enggak.
"Gimana bisa tenang bos, hp kita nanti bakal di sita nih. Nanti kita enggak bisa main ML lagi," cemas Putra.
"Iya bos," timbal Aron.
"Mana ketua OSIS nya yang super tampan nan kejam itu.... lagi," cemas Farhan dengan keringat dingin bercucuran.
"Tenang semuanya!" tegas Hazel santai.
Hazel berpikir sejenak dan ia akhirnya mendapatkan ide.
"Mana hp kalian?" pinta Hazel menadahkan satu tangannya dengan jari di gerakkan.
Mereka mengambil ponsel mereka masing-masing lalu diserahkan padanya.
"Ini bos, memangnya mau di ke mana-in hp kita bos?" tanya Farhan sambil menyerahkan ponselnya.
"Mau gue beri si ketos judes itu," ucapnya asal.
"Yang benar aja bos!" Sedikit terbelalak. "Aku gak mau bos.... hiks hiks," tolak Aron.
Hazel merasa heran padahal Aron itu kan olang kaya, kok bisa ya dia ikut cemas ponselnya di rebut. Kalau di rebut kan bisa beli lagi. Hazel geleng-geleng kepala saja.
"Iya ni bos, hp ku kan lagi belum lunas bos masa dah di sita sih," ucap Putra dengan wajah sedih.
"Siapa yang mau ngasih ke ketos itu sih? Gila kali gue ngasih ama dia. Gue mau sembunyi in ini ponsel," ucap Hazel.
Putra berkata, "Bilang kek dari tadi, bikin jantungan aja nih bos_-"
Aku berkata, "Sudah-sudah, jadi putra dan Aron sembunyi kan hpnya di bak sampah. Farhan sembunyikan hpnya di sepatu putra ditutupi pake kaos kaki super busuk. Nah Alex dan Gilang sembunyikan hpnya di... karpet. Oke!"
Mereka berkata serempak, "Oke bos."
Farhan berkata, "Bos, mau nanya?"
Aku berkata, "Nanya apa?_-"
Farhan berkata, "Perasaan tempat persembunyian bos harus ada baunya deh."
Aku berkata, "Kalau ditempat harum nanti orang curiga."
"Nanti hp kami bau bos," keluh Putra.
Hazel berkata, "Kalian pilih hp jadi bau atau hpnya disita mana belum lunas?_-"
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Bad Girl
Teen FictionKemerdekaan ketiga saudara berbuat nakal kini harus usai, setelah datangnya ketiga pria mengusik kehidupan mereka yang terlalu bebas. Berawal yang pahit berubah manis. Seperti itu juga nantinya kisah hidup tiga saudara yang tidak dapat diperkirakan...