4.

21 3 0
                                    

Mereka berenam sampai di pohon mangga berbuah lebat kebetulan pohonnya pendek jadi gak perlu manjat.

"Bos, mana pisaunya tadi?" tanya Farhan.

"Ni!" ucap Hazel memberikan pisaunya.

Farhan mengambil mangga itu.

"Buruan nanti di lihat orang," resah Alex

"Kalau orang mah santai kecuali guru ama si OSIS aja," ucap Hazel enteng.

"Bos, isi kotak bekal itu isinya apaan bos?" tanya Gilang penasaran.

"Oh. Ini isinya sambal petai, nasi, terus ada kecap di plastik ada cabe sama garam. Dan bekal satunya... ada jengkol sama hp ku barusan di sita," papar Hazel muka cemberut.

"Wah, berarti hpnya bau jengkol dong bos?" seru Aron.

Hazel berkata, "Kagak lah, orang hpnya ku bungkus in pakai plastik biar enggak bau."

"Sabar ya, bos," ucap Alex turut berduka cita.

"Kok firasatku gak enak ya? Pas hp bos disita," resah Farhan.

Gilang berkata, "Ah, perasaan gue gak merasakan apapun." Memakan mangga secara lahap dan nikmat.

"Sama gue juga enggak ngerasain apapun," imbuh Aron

Mereka memakan mangganya dengan lahap.

"Wih.... lagi makan apa ni? Enak bener"

Jder!

Bagaikan petir disiang bolong.

"Kalian kenal gak suara ini?" tanya Hazel gugup.

Aron berkata, "Kayaknya enggak asing deh, bos." Berhenti memotong mangga.

"H'm," ucap Gilang berhenti mengunyah mangga.

Putra berkata, "Kita hitung bareng-bareng ya."

Serempak, "satu...."

"Dua...."

"Ti ti tiga...."

Menoleh serempak.

Mereka berteriak histeris, "Aaaaa.... ."

"Hantu...." kaget Hazel.

"Maling.... " kaget Alex.

Aron dan Putra berpelukan sambil memejamkan matanya sedangkan Gilang keselek buah mangga di mulutnya.

Ia berkata sambil berkacak pinggang, "Hantu! Maling! Maling nyebut maling."

Mereka membuka mata mereka yang sebelumnya tertutup.

Deg!
Mereka berkeringat dingin melihat....

Si ketos kurang hajar itu lagi.

"Kalian nyuri mangga ya?" tuduh si ketos judes itu.

"Se se sembarang aja, kami sudah minta izin kyo. Ya kan teman-teman?" kilah Hazel.

"Iya bener, gak boong kok," kilah Aron angguk-angguk.

"Oh gitu...." Manggut-manggut. "Ciyus demi apa?" tanya si ketos.

"Ciyus demi lo mati, kan gue bahagia kalau lo mati," ketus Hazel asal.

Si ketos berkata,"Oh, gitu ya. Oke." Mengelus-elus dagunya.

Si ketos itu merampas mangga mereka dan kotak bekal milik Hazel.

"Sebelum kalian makan mangga, kalian nyapu halaman kantor, juga pungut sampah di kantor dan Hazel nyiram bunga dan sapu teras kantor. Oke?" ucap si ketos bangsat itu tersenyum manis saking manisnya.

3 Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang