35.

7 2 0
                                    

"Kelihatannya dansa kita paling bagus ya, sayang," ucap Farhan terlalu optimis.

"Hé hé hé, iya," jawab pacarnya bernama Bella.

"Lagian aku enggak bersaing sama bos, soalnya bos enggak bisa dansa," bisik Farhan terkekeh kecil.

Bella ikut terkekeh dan merasa aman, bahwa persaingan ini tidak melibatkan Hazel. Jika Hazel bisa dansa, terpaksa mereka mengalah. Kalau tidak, pasti Hazel mengamuk tidak terima.

"Kayaknya lo salah deh."

Sontak Farhan tersentak, tiba-tiba saja ada Putra dan pacarnya sedang berdansa di dekat mereka.

"Maksud lo apa? Bukannya bos enggak bisa dansa?" Mengerutkan dahinya karena bingung.

Putra menghentikan dansanya, begitu juga dengan Farhan. Kini mereka saling menatap.

"Itu dulu. Noh! Lihat belakang lo!" Tunjuk Putra dengan matanya melirik ke arah Hazel.

Farhan dan pacarnya membalikkan badan menghadap arah yang ditunjuk Putra.

Deg!

Mata Farhan dan Bella terbelalak lebar ketika melihat Hazel dan Juan berdansa sangat lincah dan terlihat sangat romantis. Lebih mengagetkan lagi, Farhan kaget melihat bosnya bisa-bisa tersenyum bahagia bersama ketos yang mereka benci.

Farhan meneguk ludahnya kasar dengan tatapan seolah tak percaya. Bukan hanya anak buahnya saja yang kaget, tapi yang lainnya juga ikut kaget melihat pasangan itu berdansa sangat indah. Membuat mereka terbuai dan iri melihat pasangan itu berdansa sangat romantis.

Beberapa orang berhenti dan malah menonton Hazel dan Juan karena terlena. Ada juga sebagiannya masih berdansa, tapi mata mereka tidak lepas melihat pasangan itu.

Tampaknya, Juan dan Hazel tidak sadar bahwa mereka sedang di pertontonkan. Karena mereka sedang asyik pada dunia mereka sendiri.

Disisi lain, dada Pricilla memanas ketika oppa Juan nya berdansa dengan musuh bebuyutannya. Apalagi mereka berdansa sangat romantis. Yang lebih parah lagi, tatapan mata Juan tidak pernah lepas dari manik indah milik wanita tomboi itu. Tangan Pricilla berubah jadi kepalan, kini suasana hatinya berubah jadi buruk sekali.

Tak tinggal diam, Pricilla berjalan menuju mereka dengan perasaan sangat murka. Dia tidak terima Hazel akan memiliki hati pangerannya. Jika dibiarkan terus-menerus.

Pricilla ingin menghampiri Juan dan Hazel, tapi niatnya dihentikan oleh temannya. Terpaksa ia mengurungkan sementara niatnya, apalagi itu penting.

"Oke, Hazel. Kali ini lo selamat. Tapi nanti, aku enggak akan biarkan kamu dekat sama oppa Juan gue," gumam Pricilla sangat marah, semakin mengepalkan tangannya.

Pricilla memutuskan kembali lagi bersama temannya.

Meski Angel tertegun menatap kakaknya tiba-tiba bisa berdansa. Tapi tangannya masih tak lepas dari genggaman Darel dan tetap berdansa.

"OMG! Ini ada mukjizat dari mana ini? Tiba-tiba kakak gue akhirnya normal juga, mana senyum-senyum lagi. Enggak biasanya gue lihat Kak Hazel sebahagia ini," batin Angel merasa heran.

Menghela napas. "Tapi, ya sudahlah. Justru itu bagus. Berubah sedikit demi sedikit, daripada enggak ada kemajuan sama sekali. Ya kan?" batin Angel tersenyum bahagia menatap kakaknya berdansa dengan ketos tampan yang sangat ia idam-idamkan.

Sekilas Darel melirik menemukan Angel tersenyum menatap kakaknya. Entah kenapa jantung Darel berdesir ketika melihat senyuman Angel? Meski itu bukan untuknya. Tetap saja Darel merasa ada sensasi yang aneh.

Darel sekilas memegang dadanya sambil termenung.

"Apa aku sakit jantung ya?" Tertegun. "Ya, sudah. Nanti aku periksa, lagian akhir-akhir ini aku sering makanan gorengan. Jadi, bisa aja aku sakit jantung," pungkas batin Darel.

Tangan Darel masih setia memegang pinggang belakang Angel, biar ia merasa jantungnya berdetak dag-dig-dug ser. Sementara Lisa dan Lucas biar berdansa, tapi tidak ikhlas. Mereka malah terbuai pada pikiran masing-masing, ingin cepat-cepat mengakhiri masa menjengkelkan ini.

"Kapan sih selesai? Pasti Ravin sudah menungguku lama. Ck! Benar-benar menjengkelkan," umpat batin Lucas sangat tidak mood.

"Ni orang, kok mukanya kek enggak sudi lihat gue sih? Memangnya dia pikir gue senang hati gitu dansa sama dia. Dih! GR banget." Sekilas menatap sinis Lucas yang tertegun menatap arah lain.

"Jodi juga, kenapa enggak balik-balik sih? Sebenarnya dia kemana? Masa sampai sekarang belum datang sih. Kok aku merasa enggak nyaman gini ya? Duh! Jodi kamu kemana? Aku cemas banget, Jodi," batin Lisa sangat resah.

Lucas sekilas melirik Lisa terlihat cemas, tapi guru killer itu tampaknya berusaha untuk tidak peduli. Dan fokus pada urusannya tadi.

Musik sudah berhenti, mereka pun berhenti dansa juga. Ketika musik sudah berhenti, Angel sontak membalikkan tubuhnya dari Darel seolah enggan melihat Darel alias jijik. Begitu juga dengan Lisa, dengan lekas dia menjauh dan membuat jarak dari Lucas. Tapi Lucas tidak menggubris.

"Uh! Syukurlah sudah berhenti," batin Lucas lega.

"Seperti yang kalian lihat, kalian sudah tahukan siapa pemenangnya?" ucap pembawa acara.

"Tahu!" ucap mereka serempak, kecuali Angel, Lisa, Darel, dan Lucas.

"Ya, pemenang dansa yang paling bagus diraih oleh...."

Semua orang gugup siapa pemenangnya, kecuali beberapa orang sudah yakin dan memang pantas pasangan itu mendapat kemenangan.

"Pasangan Juan dan Hazel!" seru pembawa acara.

Anak buah Hazel dan saudaranya sontak kaget dan tak menyangka Hazel yang mereka kira tidak bisa, ternyata bisa dan malah jadi pemenangnya. Saking senangnya, Hazel melompat-lompat kegirangan. Tanpa sadar, ia menggenggam kedua tangan Juan sambil tersenyum gembira. Melihat Hazel senang, Juan pun tersenyum bahagia kepada Hazel.

"Thanks ya, ketos judes," seru Hazel blak-blakan.

Juan tersenyum masam, ketika mendengar kata akhirnya. Semua undangan bertepuk tangan meriah untuk Hazel dan Juan. Tentu, Hazel tersenyum bangga. Kecuali beberapa orang tidak suka dengan Hazel menang atau bersama Juan.

"Andai aja partner gue enggak kabur, pasti aku menangkan kompetisi itu." Manyun. "Ah! Baru pertama kali dalam sejarah, bisa-bisanya aku kali ini juara dansa. Enggak bingits," batin Angel menggerutu.

Memang benar, setiap pesta. Angel pasti meraih juara dansa setiap harinya. Tapi kali ini dia tidak bisa menang, karena berdansa dengan Darel yang sangat kaku. Tentu, ia sangat marah.

"Untuk yang kurang beruntung, kalian tenang aja. Kali ini kita akan mengadakan dansa lagi, tapi kali ini berbeda. Karena dansanya harus mengenakan topeng dan setiap pasangan harus dipisah ke tempat lain. Siapa yang berhasil menemukan pasangannya atau pacarnya, maka ia akan jadi pemenangnya," papar pembawa acara.

"Jika dia menang, maka ia akan mendapatkan hadiah liburan di Bali selama seminggu bersama partner nya," ungkap pembawa acara.

Mereka semua kegirangan dan Hazel kembali tergiur dengan hadiah yang diucapkan pembawa acara tadi. Padahal dia sudah menang, makan gratis di restoran mewah. Sekarang, tampaknya ia belum puas juga.

"Ha ha ha, kali ini aku harus menang dan kalahkan Kak Hazel. Enggak akan kubiarkan dia menang lagi. Lihat aja," batin Angel tersenyum optimis menatap Hazel sambil melipatkan tangan di dadanya.


3 Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang