47.

7 2 0
                                    

"Astaga.... gue enggak salah lihat kan? Ini...." Menutup mulutnya ternganga. "Ini kan tas branded yang mahal itu dan itu." Menatap tumpukan kotak. "Itu kan seperti kotak perhiasan. Terus itu."

Menunjuk dengan jari gemetar. "Itu alat makeup bermerek mahal semua. Buset keren-keren banget lemari Angel."

Sepintas ia jadi kesal. "Kok mama enggak adil banget, beli Angel barang-barang mewah ini. Sedangkan aku dan Hazel enggak pernah di kasih seperti ini."

Baru sadar dan telah berpikir luas. "Tapi dipikir-pikir lagi." Mengusap-usap dagunya. "Kayaknya enggak mungkin deh mama yang beli, tapi orang yang beli itu siapa?" gumam Lisa mengerutkan keningnya.

Lamunan Lisa membuyar dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ah, enggak usah dipikirin. Sekarang gimana aku caranya dapat uang 100 juta. Karena sekarang uang 100 juta sudah di depan mata." Senyum seringai. "Tapi enggak apa-apa kan aku pinjam sebentar," ucap Lisa tak sadar sudah di rayu setan.

Tanpa pikir panjang, tangannya gercep mengambil lima kotak perhiasan milik Angel. Sebelum ia jual, ia pastikan dulu isinya. Setelah di cek, ternyata benaran perhiasan emas. Ada yang berupa anting, gelang, cincin, dan kalung. Ada mata lagi di perhiasan emasnya.

Lisa segera pergi keluar dan langsung pergi menuju toko perhiasan. Setelah sampai dan telah lama mengantre. Akhirnya, tiba juga giliran Lisa.

"Ada yang bisa kami bantu, kak?" tanya karyawan toko perhiasan.

"Ini mbak, saya mau jual perhiasan saya." Mengeluarkan lima kotak perhiasan dari tasnya. "Kira-kira ini harganya berapa ya, di sini ada surat-suratnya juga kok," ucap Lisa membukakan kotak perhiasannya satu-persatu.

"Nanti dulu ya, kak. Saya cek dulu," ucap karyawan toko sangat ramah.

"Iya," sahut Lisa ikut ramah.

Karyawan itu mulai menghitung harga perhiasan yang di jual Lisa, tak lama karyawan itu menatap Lisa. Lisa tak sabar mendengar dan memegang uangnya.

"Harga semua perhiasan miliknya kakak, harganya 356 juta 500 ribu rupiah kak," ungkap karyawan itu membuat mulut Lisa ternganga dan mematung.

"Mbak enggak salah itung kan?" ucap Lisa masih tak percaya.

"Saya enggak salah hitung kak, saya sudah berkali-kali hitungnya. Kalau enggak percaya, lihat aja suratnya," ucap karyawan itu memberikan surat perhiasan pada Lisa.

Deg!

Betapa kagetnya Lisa melihat harga semua perhiasan, ternyata karyawan itu tidak bohong.

"Gila! Harganya bisa beli 3 mobil baru nih. Si Angel sebenarnya dapat perhiasan ini darimana sih, mana harganya bikin jantungan semua lagi," batin Lisa bingung dengan tangan gemetar memegang surat itu.

Lisa meneguk ludahnya kasar. Setelah dia tenang sejenak, Lisa menatap karyawan itu.

"Kalau jual 2 perhiasan itu, kira-kira berapa ya mbak?" tanya Lisa senyum terpaksa. Aslinya masih bingung dan kaget.

Karyawan itu menghitung lagi.

"Dua perhiasan ini, harganya 146 juta 300 ribu kak," ungkap karyawan itu.

"Kalau satu mbak?" tanya Lisa.

"83 juta 234 ribu, kak," ungkap karyawan itu.

"Oh," ucap Lisa terdiam seribu bahasa.

"Jadi, bagaimana kak? Betapa perhiasan yang ingin kakak jual?" tanya karyawan itu.

3 Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang