41.

6 2 0
                                    

Semua Geng King Kobra bersorak gembira, seperti biasa bos mereka memenangkan balapan. Otomatis hasil taruhan mereka menjadi milik Hazel semuanya. Hazel memarkir motornya di dekat gengnya, baru ia melepaskan helm dan turun.

"Wow! Hebat bos! Selamat bos!" sorak salah satu anggotanya bertepuk tangan. Yang lain, ikut bertepuk tangan juga.

Hazel tersenyum bangga. Kemudian, ia melirik tajam pada geng yang lain.

"Ayo! Mana semua uang kalian? Cepat serahkan semuanya!" marah Hazel sedang menagih mirip kolektor saja.

Semua ketua geng yang lain segera menyerahkan uang mereka sesuai perjanjian taruhan mereka tadi. Hazel tersenyum lebar ketika memegang uang merah-merah. Matanya berbinar-binar sekali.

"Wah, mantap tu bos buat kita jajan mie ayam di jalan Arsad," ucap salah satu anak buahnya.

"Wih! Ide mantap tu. Mumpung gue lagi lapar," seru Hazel mengelus perutnya minta di isi.

Tanpa pikir panjang, mereka segera beranjak pergi menuju warung Pak Karya. Setelah mereka sudah sampai dan asyik mengobrol sambil menunggu pesanan mereka datang.

"Bos, bos!"

Hazel menoleh sekilas.

"Ada apa, Yan?" tanya Hazel membuka botol teh pucuk harum.

"Ini dari tadi hp bos berdering terus, mau aku kasih tau. Tadi bos lagi balapan," ucap Iyan menyerah ponsel Hazel.

Tadinya dia di perintahkan Hazel mengamakan ponselnya selama balapan, biar butut. Tapi berharga.

Hazel mengambil ponselnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan sedang sibuk mengambil sedotan.

Ketika layar ponselnya sudah menyala, mata Hazel sontak membulat sempurna seolah habis stroke. Karena kaget.

"Buset nih bocah, berani banget si culun ini telepon gue? Sampai 15 kali, terus ada pesan lagi," marah Hazel.

Biar marah, tetap ia bukan pesan dari Darel yang selalu jadi korban bullying Hazel. Habis banyak duit sih, makanya selalu menjadi korban.

Selepas membaca pesan dari Darel dan membuka video dari Darel, Hazel sangat syok sampai-sampai mulutnya ternganga. Untung saja, Aron yang di sampingnya mengatup mulut bosnya, biar tidak di masuk lalat mulutnya.

Aron yang tak sengaja melihat video dari ponselnya, ikut kaget juga. Kebetulan Aron sudah lihat, Hazel ingin bertanya.

"Ron, yang dibeli pacarnya Kak Lisa itu apa ya? Masa dia beli balon sih? Apa ada ulang tahun ya? Kok enggak ngajak-ngajak sih, makan gratisnya," gerutu Hazel cemberut.

Aron menghela napas kasar, melihat tingkah bosnya ternyata masih polos. Beruntung saja, Aron selalu di sampingnya. Jadi, bosnya sulit dibodohi pria mesum gara-gara bosnya terlalu polos sekali.

"Itu bukan balon bos, tapi buat wik wik wik," bisik Aron.

"Oh...." Mangut-mangut baru paham.

Setelah baru sadar.

"Apa! Kakak gue mau bikin anak?" teriak Hazel heboh satu kampung.

Anak buahnya yang ada di dekatnya sontak jantungan, hampir saja jantung mereka copot ulah bosnya. Sampai-sampai ada yang kesedakan disaat sedang minum. Teman yang ada di sampingnya, langsung mengelus-elus punggungnya agar batuknya reda.

"Wah, ini gawat, bos!" panik Aron.

"Iya, Ron. Gue mesti ke sana selamatkan kakak gue yang sedang bego itu," cemas Hazel langsung bangkit sambil menggigit jarinya.

3 Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang