healing

11.2K 76 4
                                        

"gak!" revelyn menolak bantuan yang diberikan ervin untuk menyeret koper serts membawakan barang barang revelyn yang seperti akan berpindah rumah.

mereka berjalan menuju mobil yang baru saja raihan sewa. ervin membuka garasi mobilnya dan memasukan 1 koper miliknya. revelyn dengan keras kepalanya tidak ingin dibantu ervin dan berusaha memasukan 2 koper besar dan 3 tas kedalam bagasi sendiri. bahkan berat koper tersebut setara dengan berat tubuhnya.

10 menit sudah berlalu revelyn baru berhasil memasukan 3 tasnya. ia selalu gagal memasukan koper kedalam bagasi karena kopernya selalu tergelincir dan jatuh lagi dan lagi. ervin yang sudah muak melihatnya akhirnya mengangkatkan kedua koper milik istri labilnya itu.

merekapun mulai berkendara ke villa penginapan mereka dengan view pantai indah bahkan di depan villanya terdapat kolam renang serta kamar mandi yang outdoor. sesampainya disana revelyn membawa barang barangnya dengan rusuh dan memilih kamar yang berbeda dengan ervin. ia terlihat memaksa untuk membuka pintu kamar tersebut yang sepertinya di kunci.

"kok di kunci sih?" tanya revelyn pada ervin namun ervin menaikan bahunya pertanda ia pun tidak mengetahuinya dan memasuki satu satu kamar yang telah disediakan dan dapat di akses.

tak lama revelyn mengikuti ervin dengan raut wajahnya yang terlihat lelah. "biar saya yang bereskan, jika kamu merasa lelah beristirahatlah" revelyn pun meninggalkan koper besera tas tasnya di dekat pintu dan berlari ke halaman belakang villa yang terdapat kolam.

"anjai" revelyn melihat kamar mandi outdoor didekat kolam. bahkan revelyn dapat melihat semua nya di luar namun kamar mandi tersebut di batasi oleh kaca yang dapat di buat blur namun tetap saja bayang bayang orang di dalamnya akan terlihat.

"sibal entar aku mandi dimana anjai anjai" gerutu revelyn tak bisa membayangkan dirinya bila harus mandi di tempat itu. revelyn duduk di pinggir kolam renang tersebut sembari melihat pemandangan pantai dihadapannya. ia merasa segar karena kakinya terkena air kolam yang suhunya di bawah suhu badannya.

"ngapain aku.." guman revelyn berpikir bagaimana ia harus bersikap kepada pria yang kini menjadi suaminya itu. mau tidak mau revelyn harus berinteraksi walau hanya bertanya hal hal biasa. ervin benar benar bukan tipe pria revelyn, revelyn menyukai pria yang memakai kacamata, tinggi dan memiliki selera humor yang sama dengannya. sedangkan ervin? dia hanya tinggi dan memakai kacamata culun.

"apasi!" ketus revelyn yang merasa sesuatu menyentuh pundaknya. "apasi kak!" bentaknya merasa risih. saat ia menoleh ternyata tidak ada siapa siapa di belakangnya. revelyn berdecak kesal mengira itu adalah hantu namun kemudian ada serangga paling menjijikan melewati wajahnya yang suci.

"AAAAAAAAAAHH" pekik revelyn yang terkejut hingga dirinya jatuh kedalam kolam renang sedalam 2 meter di hadapannya. revelyn panik karena dirinya tidak bisa berenang, ia menggerak gerakan badannya agresif berharap ia bisa mengambang ke atas. namun nihil revelyn hanya merasa lelah dan pegal dengan gerakannya. ia semakin lelah membuatnya berhenti bergerak dan rasa sesak memaksanya untuk menghirup air disekitarnya.

ervin yang melihat revelyn sudah di dalam kolam langsung masuk untuk menyelamatkan istrinya. ervin membawa revelyn ke tepi kolam renang. istrinya tak sadarkan diri sehingga ervin melakukan cpr pada istrinya itu agar air dalam paru parunya keluar.

"re" panggil ervin cemas. ervin memeriksa detak jantung dan nadi revelyn yang masih terasa walau lemah. akhirnya ervin memberikan nafas buatan walau sebenarnya ia tak tahu harus melakukan apa lagi agar istrinya terbangun.

"uhukk uhukk" revelyn terbatuk dengan air yang keluar dari mulutnya membasahi wajah ervin. revelyn membuka matanya lebar lebar saat melihat sedekat apa dirinya dengan ervin. revelyn mendudukan dirinya yang masih sedikit shoock dengan kejadian yang baru menimpa dirinya.

"kenapa kamu masuk kedalam jikalau tidak bisa berenang?" tanya ervin sembari melilitkan handuk pada revelyn.

"tadi ada kecoa bejirr aku kaget jadi aku- WEIT WEIT" revelyn berdiri dan melihat dasar kolam melihat ponselnya yang sedang telantang disana. revelyn hanya bisa terduduk dengan lemas melihat ponselnya tidak dapat digunakan kembali karena kecoa sialan.

"apakah kamu mau saya ambilkan?" tanya ervin sembari membenarkan kacamatanya yang baru saja ia bersihkan dari air yang revelyn keluarkan.

"gausah pasti ga bisa di pake lagi kan" revelyn menahan kaki ervin.

"baiklah.. namun sekedar informasi saja sepertinya masih bisa diperbaiki namun memerlukan waktu" revelyn melepaskan kaki ervin memberinya isyarat untuk raihan mengambilkan ponselnya. ervin yang paham dengan berat hati mengambilkannya. "akan saya kirim untuk di benarkan" ervin membawa ponsel revelyn masuk kedalam villa.

revelyn pun mengikuti ervin dengan handuk di badannya. "kamu tidak akan mandi?" tanya ervin yang bingung karena revelyn malah mengikutinya.

"kakak aja duluan" ervin pun merebut handuk yang dililitkan di badan revelyn dan membawanya. "kenapa?" tanya ervin saat di dalam kamar mandi melihat revelyn malah mengekorinya.

"engga aku mau liat" ervin mengerutkan dahinya mendengar ucapan revelyn yang sangat ambigu. "maksudnya liat kamar mandinya" ervin yang sadar bayangan dirinya akan terlihat semakin mengerutkan dahinya.

"sebaiknya kita saling menjaga privasi, tolong jangan melewati batas" ervin menutup pintu kamar mandi dengan kasar. revelyn yang merasa sangat amat malu dengan perbuatannya segera pergi menjauh sebelum ervin melihat revelyn yang terlihat seperti orang cabul di depan kamar mandi.

tak memerlukan waktu yang begitu lama ervin selesai membersihkan badannya. ia melihat istrinya sudah mengganti pakaian dan mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. "kamu tidak akan mandi?" tanya ervin.

"mandi di toilet" jawab revelyn. di villa tersebut kamar mandi dan toilet di pisahkan. namun, toilet di villa tersebut merupakan toilet konvensional sehingga terdapat ember gayung dan revelyn dapat mandi disana tanpa ketakutan di intip ervin.

"untuk sementara jika kamu ingin memainkan ponsel pakai saja punya saja atau laptop saya" ujar ervin yang merasa kasian pada istrinya. ervin tau revelyn tipe manusia yang akan terlihat seperti manusia jaman batu ketika tidak ada ponsel.

"emm boleh?" tanyanya malu malu tapi tentu saja ia mau.

"ya"

"pw nya apa?"

"pw? password? saya tidak memasangkan password" revelyn kaget setengah mati mendengar ucapan ervin yang sangat greenflag. revelyn hampir saja terkena serangan ginjal mendengar suaminya berkata seperti itu. orang mana yang tidak memakaikan password di ponselnya.

ervin mengeluarkan ponsel dari tas kecil miliknya yang berisi barang barang sangat penting seperti dompet dan ponsel. "jika ada klien atau rekan kerja saya menghubungi tolong berikan pada saya"

"aku bebas pakenya?" tanya revelyn sedikit tidak tahu diri. sebenarnya banyak. "emm.. entar aja deh lagi ga pengen main hape" revelyn menyimpan ponsel ervin di atas nakas meja.

"baiklah" ervin meninggalkan revelyn di dalam kamar.

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang