term report day

1.7K 21 0
                                    

revelyn berdiri di depan kelas bersamaan dengan kedua teman akrabnya, nadia dan gea. revelyn menggerak gerakan kakinya yang merasa gugup dengan hasil belajarnya selama 6 bulan. nadia pun sama ia terlihat khawatir sembari memainkan kukunya. sedangkan gea, ia sedang bergandengan dengan fajar seperti akan menyebrangi jalan.

"santai" ujar zidan yang tiba tiba datang dan memberikan revelyn stick yougurt.

"tengkyuu.. ga bisaa dann.." revelyn memutarkan matanya. "kamu si sangat chill ya terlihat" zidan hanya tersenyum mendengar perkataan revelyn.

"aku denger kamu ga sama leo lagi?" tanya zidan. "sebenernya aku tau dari lama"

"tau apa?" tanya revelyn yang semakin penasaran ditambah sebenarnya revelyn belum bisa untuk melupakan leo, pria idamannya sejak masuk smk.

"ya.. dia player.. banyak kok ade kelas seangkatan sama kita bahkan kakak kelas yang digituin sama dia. aku ga enak kalo bilang apalagi kamu emang suka sama dia" ujar zidan.

"demi apa si!?" revelyn menepuk bahu zidan tak percaya.

"SICK SIH!" ujar nadia yang terbawa emosi.

"iya.. paling lama seminggu lah. tapi, waktu sama kamu entahlah banyak yang bilang dia jadi berubah segala macem jadi aku bingung mau bilang" nadia menatap zidan dan revelyn bergantian memastikan temannya itu tidak masuk kedalam lubang yang sama lagi.

"ga re ga! semua cowo sama aja lahh come on" ujar nadia agar revelyn tidak berfikir untuk kembali pada leo.

"eh bejir engga ya! fajar engga gitu yakan sayangg?" dea menyenderkan kepalanya di bahu fajar. fajar yang sama bulolnya mengangguk.

"yaudah si ga nanya lo pada" ketus zidan pada dea dan nadia. "ya pokoknya gitu lah re katanya leo sempet gamon brutal. kata anak tongkrongan lah biasa"

"ohh.. oke"

"yaudah.. bener lagian kata nadia jangan mau lagi si mau denger seberapa baik dia, aku pergi dulu ya" zidan pun pergi entah kemana.

"cowo paan si gajetot"celetuk nadia yang merasa emosi. "ya kalo suka jangan selingkuh lah baru gebetan aja selingkuh apalagi udah pacaran apalagi udah nikah? ihh ngerii" nadia bergidik ngeri.

mendengar ucapan nadia revelyn menjadi teringat ucapan ervin beberapa minggu lalu yang mengatakan bahwa kesamaan selera humor revelyn dan leo adalah hal konyol dalam hubungan serius.

tiba tiba ervin keluar dari kelas revelyn memegang sebuah buku berwarna hitam. "kamu akan pulang bersama saya atau tidak?" tanya ervin.

seperti biasa gea dan nadia yang terpesona dengan penampilan ervin membuat mereka kaku. "iya kak bareng" celetuk dea membuat fajar kaget dan memukul pelan lengan pacaranya itu.

"maklumin ya kak hehe maaf" balas nadia yang merasa malu memiliki teman seperti gea. "pulang aja re, daripada nanti di terkam cogil" ujar nadia yang bermaksud pada leo.

"yaudah duluan ya guys" revelyn pun berjalan beriringan dengan ervin meninggalkan lingkungan sekolah. saat hendak memasuki mobil tiba tiba ada seseorang yang memegang pergelangan tangan revelyn.

"re aku mau ngomong serius" ujar leo membuat revelyn kaget.

revelyn baru saja ingin menjawab. "anda siapa?" tanya ervin dengan intonasi meremehkan leo.

leo menatap ervin tajam. "pacarnya"

"huh? hahaha pacar ya? kenalkan" ervin menjabat tangan leo. "saya suaminya. anda tidak ada hak untuk berbicara dengan istri saya" ervin memegangi pinggul revelyn dan memasukan istrinya kedalam mobil setelah itu ia pun masuk.

TINN TINN
"Minggir!" titah ervin pada leo yang menghalangi jalannya.

selama perjalanan revelyn menatap kosong jalanan di depannya teringat perkataan zidan. revelyn berfikir bahwa seburuk buruknya leo mungkin pria itu ingin berubah jika bersama revelyn. namun, perubahan butuh waktu sehingga ia terkadang masih dekat dengan wanita lain. permikiran revelyn membuat dirinya benar benar kehilangan akal sehat.

"ada apa?" tanya ervin.

"apa mungkin ya kak leo sebenernya baik" ervin menatap revelyn tak percaya istrinya mengatakan hal seperti itu.

"baik? cheater is cheater" revelyn terdiam tak menanggapi ervin. "jika kamu masih suka kembalilah pada leo" tiba tiba revelyn menoleh pada ervin.

"tapi, jika kamu dikecewakan lagi saya tidak akan disini" lanjut ervin membuay revelyn kehilangan harapannya. "yang benar saja kamu ingin mempermainkan perasaan saya?"

"engga kak.. aku akh- cuman kepirkiran omongan temen tentang dia-"

"jangan konyol. tidak bisakah kamu menjalani sesuatu yang pasti pasti saja?" potong ervin sembari menghentikan mobilnya di garasi rumahnya.

ervin keluar dari mobil tanpa membukakan pintu mobil untuk revelyn. revelyn segera turun dari mobil dan mengejar ervin yang berjalan dengan ritme yang jauh lebih cepat dari revelyn.

ervin membuka jas dan menggantungkannya di sebuah tempat di kamarnya. "menii jangan marah" ujar revelyn yang tiba tiba memeluk ervin dari belakang. revelyn membukakan sabuk ervin dari belakang.

"berhenti menggoda saya. kamu harus berfikir rasional mengenai hati dan otak kamu" ervin melepaskan pelukan sang istri. "kamu bukan anak kecil lagi"

"iyaaa... okeee aku gada kepikiran sama sekali buat ninggalin kakak. aku berusaha buat menyukai kakak, wajar kan aku merasa sulit melupakan leo"

"terserah kita bicara setelah pikiran saya tenang saja" ervin memasuki kamar mandi.

"kaaaa" rengek revelyn depan pintu. revelyn pun menaati perkataan suaminya membuat ia pergi kedalam kamarnya.

seiring berjalannya waktu revelyn menjadi sadar kini tidak ada sandaran lain bagi dirinya selain ervin. kedua orang tuanya telah sukses menjual revelyn untuk kepentingan bisnis mereka. sudah jelas jika revelyn di buang oleh ervin dirinya tidak akan bisa hidup lagi karena kedua orang tuanya tidak akan menerima penghianat.

ervin menjadi satu satunya pria yang tulus serta perhatian selain papanya yang kini tidak bisa diandalkan lagi bersama istri barunya. ibu kandung revelyn sudah meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. revelyn tidak ingin kehilangan orang yang menyayanginya lagi dengan tulus.

mungkin revelyn harus benar benar menerima dan mencoba mencintai ervin sebagai suaminya untuk sisa umurnya. namun, tetap saja mental seorang anak smk yang akan sulit menjalani kehidupan pernikahan dimana seorang anak smk pada umumnya hanya bermain dan belajar bukan mengurus seorang pria.

.

ervin menuruni anak tangga karena mencium aroma yang sangat sedap dari arah dapur. matanya tertuju pada perempuan berambut panjang dengan dress ketat di bagian pinggang yang sedang sibuk memasukan sesuatu keatas penggorengan.

ervin duduk di meja makan sembari memperhatikan istrinya yang sedang memasak itu. revelyn memang sering memasak. namun, baru kali ini ervin berani untuk duduk menunggu makanan sembari memperhatikan setiap gerakan revelyn.

"KAA-" revelyn berhenti berteriak saat orang yang hendak ia panggil sudah ada duduk manis di atas meja. "bejir amat" ujar revelyn kaget sembari memghidangkan beberapa makanan.

"apa kata otak rasionalmu" tanya ervin.

"menerima nasib" ervin tersenyum sembari mengelus tangan kanan revelyn. "realistis, no one in this world love me like my mom and u"

"im sorry for hear that.. so what your next move?"

"do vasektomi" mendengar itu ervin membuka mulutnya lebar lebar.

"apa? kamu mau nyiksa aku? yang bener aja. gimana kalo akhirnya kita ga bisa punya keturunan"

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang