im yours?

1.1K 13 2
                                    

ervin tersenyum membuka matanya melihat anong di hadapan wajahnya. walau hatinya tidak pernah menyukai raylai tapi sebagai seorang ayah ia tetap menyayangi anong sebagai anaknya. sudah 1 bulan berlalu ervin berpikir bahwa pilihan aman bagi semua orang adalah menjalani semuanya tetap seperti ini.

"morningg daddyy" anong terbangun dan meregangkan badannya. tersenyum melihat ervin yang terduduk di pinggir ranjang memperhatikan dirinya.

"morning sayangg, masih pagi loh kamu udah bangun aja" titah ervin karena hampir setiap hari anong selalu bangun bersamaan dengan dirinya di pagi hari.

"hehe gapapa aku pengen liat daddy ajaa takut daddy pergi lagiii aku ga mauu" ervin tersenyum pahit menanggapi ucapan anak sekecil itu.

"haha tenang tenang daddy gakan pergi lagi tapi daddy harus kerjaa" kini ervin benar benar memiliki kemistri yang bagus dengan anong. ervin mulai menganggap dan menyangi anong seperti anaknya.

"umm baiklahh!! jangan lupa belikan aku kue yaa nanti" ervin mengangguk paham.

.

"sekian rapat hari ini terimakasih atas perhatiannya dan kesempatannya" ujar seorang pria sembari mematikan proyektor. semua orang dari ruangan meeting satu persatu tapi pasti mulai meninggalkan ruangan. namun, tinggal 2 orang. ervin dan joseph. seperti budaya mereka berdua ervin tak akan pergi sebelum joseph beranjak dari kursi singgahsananya.

"tidak kah kamu penasaran dengan kabar wanita yang dahulu kau tangisi bahkan membuatmu jatuh sakit?" tanya joseph.

"tidak, saya pikir saya harus menjadi rasional sekarang. saya harus fokus pada anak saya sekarang. penerus semua ini"

"jadi kau sudah menyangi anak nya juga?" tanya joseph. "lalu kapan kau menikahinya?"

"juga? saya tidak pernah menyangi ibunya. sudah sewajarnya seorang ayah menyangi anaknya. menikah? tidak usah melakukan hal yang tidak perlu" joseph terkekeh mendengar jawaban konyol cucunya yang kini menjadi sangat amat bodoh.

"bagus sekali ya? lalu setiap hari kamu berdosa berzina?" sarkas joseph.

"kakek.. saya tidak pernah melakukan hal itu padanya lagi" joseph terkekeh.

"jadi ini hanya soal keturunan? wanita yang dulu kau bangga banggakan pun akan memiliki keturunan mu? lalu kamu akan memilih yang mana? kakek tebak kau akan memilih yang paling menguntungkan"

"kakek bukan begitu maksud saya.. tapi saya setidaknya bertanggung jawab pada anong anak saya! saya menyangi revelyn masih seperti semula tapi apa? revelyn masih menginginkan saya yang telah mematahkan hatinya? saya mungkin tidak akan pernah di terima oleh revelyn kembali karena saya berselingkuh.. jadi saya tetap akan bertanggung jawab pada anong"

"jawaban mu seperti omongan anak smp" joseph berdiri dari kursinya meninggalkan ruangan meeting.

joseph berjalan menggunakan tongkatnya merasa kesal mendengar pola pikir cucunya yang menjadi rusak. "awasi kembali dia" titah joseph pada haikal.

"baik pak" ujar haikal.

"dan selidiki siapa sebenarnya wanita itu dan bagaimana mereka bisa bertemu semuanya" titah joseph. pada awalnya ia berharap dengan acara ervin yang membuat drama ftv di mansion akan memecahkan semuanya tapi kini akal sehatnya ternodai.

joseph mengeluarkan ponselnya yang berlogo apel yang tergigit sesuatu.
"halo re kamu sudah ada di kantin?" tanya joseph di telfon.
"SUDAA KAKEKK KAKEKK DIMANAA?" tanya revelyn disebrang sana yang hampir membuat telinga joseph pendarahan.

joseph memang sengaja sering mengajak revelyn berjalan jalan keluar. kini ia mengajak revelyn makan di kantin perusahaan joseph. joseph tidak khawatir ervin dapat bertemu revelyn karena ervin tidak pernah mau makan di kantin perusahaan.

joseph berjalan menuju meja dimana revelyn duduk seorang diri. "sedih banget kek aku ga bisa bawa ibu gigi" ucap revelyn menyebut salah satu maid favoritenya di mansion.

"sudahlah kamu juga bertemu dengannya setiap saat, ini waktunya kita berdua haha" revelyn terkekeh mendengar ucapan joseph. "bagaimana makanan disini apakah sesuai selera kamu?" tanya joseph.

"eumm!" revelyn mengangguk semangat. "enakk bangett tau gini aku dari dulu makan siang disini" joseph tersenyum.

"tapi?" tanya joseph ingin mendengar alasan revelyn tidak makan di kantin perusahaannya.

"yah.. kek masa aku jujur banget bilang kalo disini aku kaya orang yang harusnya di isolasi gada yang berani deketin"

"HAHAHA kamu berharap mereka dapat memperlakukan kamu seperti teman kerjanya apa hah?" revelyn mengangguk. "jika ada satupun saya pecat!"

"ih jahat banget! kan siapa tau mereka niatnya emang mau temenan aja" joseph menggeleng. "yaudah hehe" revelyn yang paham maksud dari gelengan joseph. revelyn paham memang didunia kerja sangat jarang menemukan teman yang benar benar kawan semuanya pasti seperti pepatah terkenal 'ada udah di balik batu'.

joseph menikmati makan siang bersama revelyn. revelyn sejujurnya senang dapat bergaul dengan joseph karena pria tua itu dapat memberikan banyak sekali informasi bahkan pengalaman dari cerita ceritanya membuat revelyn semakin luas wawasannya. banyak sekali hidden rules yang revelyn baru ketahui.

"kakek habis ini pulang?" tanya revelyn.

"engga, kakek akan pergi keluar kota untuk 3 hari kedepan karena ada pertemuan dengan beberapa orang"

"ah.. enak banget ada kegiatan aku gabut kek di mansion" joseph menggeleng mengerti pesan tersirat yang di ucapkan revelyn.

"tidak tidak yaa. kamu tidak akan kakek ajak apalagi kakek ijinkan bekerja kembali atau bermain kemana saja keluyuran tanpa pengawasan siapapun" revelyn memajukan bibirnya kesal.

"iya dehh"

"istirahatlah, percaya pada kakek kamu akan kekurangan energi ketika menjadi ibu. jadi sekarang kamu bersantai santailah"

"oiyah?" tanya revelyn.

"tentu saja, nanti saat anak mu lahir pasti sangat hectic. walau banyak maid di mansion kamu harus mengurusnya sendiri karena anak kamu bukan anak maid. bayi bayi akan menangis saat malam entah itu karena lapar, ingin ini itu apa bla bla bla. kamu pasti lelah"

"huftt..." revelyn menghela nafasnya.

"hahaha nikmati saja semua prosesnya re" revelyn mengangguk paham.

pandangan joseph teralihkan melihat cucunya yang berlari terburu buru. karena joseph yang terlihat seperti itu membuay revelyn penasaran juga apa hal yang dilihat oleh kakeknya itu.

"ervin?"

"iya, dia" balas joseph. "anak itu.. bisa bisanya ia berlari seperti itu di sini" joseph menggeleng gelengkan kepalanya.

"pengen joging kek" joseph terkekeh.

"setelah selesai makan kamu nanti di antar pulang haikal ya, karena saya akan langsung pergi" revelyn mengangguk.





























.


ayo vote felish

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang