revelyn menelan salivanya kasar dan lanjut memakan sushi yang masih tersisa di mejanya. tak lama ervin terlihat berpamitan dengan beberapa orang di mejanya yang juga mengenakan pakaian informal seperti akan pergi golf.
pria dengan baju polo berwarna hitam khasnya itu menghampiri revelyn dan duduk di hadapan revelyn. "kerja kelompok mapel apa ini?" tanyanya dengan wajah datarnya. revelyn yang masih shock terkaku diam dan menahan air matanya yang ingin keluar. "kok jauh banget ya? perasaan saya bukan mengantar ke sini"
air mata revelyn akhirnya lolos membasahi pipinya. revelyn dengan make up dan bajunya yang terlihat memukai ia menangis ketakutan dihadapan ervin. "m-maaf kak.." ujarnya perlahan.
"saya minta kamu menangis?" tanya ervin sembari mengeringkan air mata revelyn menggunakan tissue di meja. "tolong dan saya mohon jangan ulangi lagi" mendengar perkataan ervin revelyn semakin merasa bersalah hingga tangisnya menjadi semakin parah.
ervin pindah dan duduk disebelah revelyn. "ssshh saya tidak marah" ujat ervin agar revelyn berhenti menangis.
ervin menghela nafasnya berat. "tenangkan diri mu, setelah itu kita pulang" ervin mengusap usap punggung revelyn.setelah beberapa menit revelyn sudah berhenti menangis. mereka pun meninggalkan restoran tersebut. tiba tiba ervin berhenti disebuah toko ice cream dan membeli 2 ice cream rasa matcha.
"saya tidak masalah kamu ingin berpacaran atau melakukan hal seperti ini" ervin menyodorkan satu ice cream yang baru saja ia beri pada reveyn. "namun, saya tidak suka jika kamu berbohong ada baiknya kamu berbicara apa adanya saja. saya paham perasaan kamu mungkin karena pernikahan kita yang terpaksa kamu juga tidak mungkin mencintai saya sehingga kamu mengencani pria lain saya dapat mengerti" ervin berhenti berbicara untuk memakan ice cream di tangan kanannya.
"tapi, saya mohon 1 hal kamu jujur saja. saya bisa mengerti dan saya paham. saya hanya khawatir kamu kenapa napa karena kamu itu tanggung jawab saya paham?" ervin menyodorkan ice cream yang telah ia makan setengahnya pada revelyn.
"a-apa?" tanya revelyn bingung.
"saya lupa saya benci rumput" ujar ervin.
"MATCHA BUKAN RUMPUT" ucap revelyn tak terima rasa kesukaannya disebut rumput. "ya oke berarti istri kamu sapi!" ujarnya dengan tempremental. mendengar itu ervin tersenyum tipis menahan tawanya.
mereka berdua pun pulang menuju rumah, selama perjalanan revelyn benar benar merasa bersalah dan juga kesal pada saat yang bersamaan.
"KAK!" bentak revelyn dengan raut wajahnya yang khawatir bukan main membuat ervin pun bertanya tanya dalam hatinya.
"ada apa?" tanya ervin yang berusaha tenang.
"baju aku masih ada di penitipan aku lupa" ucap revelyn lesu mengingat barang barang lain yang tak kalah berharga di dalam tasnya.
ervin menghela nafasnya dalam dalam. "nanti diambil pak haikal"
.
revelyn mengintip ke arah ruang kerja ervin untuk melihat apa yang sedang dilakukan pria itu karena revelyn hendak meminta bantuan pria itu.
"ada apa?" tanya seseorang dengan suara berat tepat dibelakang revelyn membuat sang empu kaget. revelyn membalikan badannya spontan membuat jarak dirinya dan ervin hanya tinggal beberapa centi lagi. ervin yang reflek menjauhkan wajahnya dari istrinya tersebut."a-aku?" ervin mengangguk. "eh oh aku mau ini nanya ke kakak soalnya aku ga ngerti udah searching juga" ujarnya sembari membawa laptop di tangan kanannya.
"apa? masuk aja" revelyn mengikuti ervin yang jalan terlebih dahulu masuk kedalam ruang tersebut lalu pria itu duduk di bangkunya sedangkan revelyn berdiri di sampingnya.
"ini kak aku mau buat makalah tapi ga bisa kasi halaman yang harus romawi terus angka sama ituin daftar isi terus gambar yang dibawahnya ada gambar 1.1 1.2 gituu hehe" revelyn membukakan laptopnya dan muncul banyak tulisan monoton.
"baiklah tunggu sebentar" ervin pun menyingkirkan pekerjaanya dan mulai membantu revelyn mengerjakan tugas sekolahnya.
10 menit telah berlaru revelyn terus saja mengganti kakinya untuk menjadi pangkuan badannya. ia mulai merasa pegal. revelyn sedikit kesal karena sadar di ruangan tersebut hanya ada 2 kursi dan 1 sofa. revelyn bisa saja duduk di sana tapi ia ingin melihat bagaimana ervin melakukannya.
"duduk" titah ervin yang sadar dengan gerak gerik istrinya itu.
"mau liat inii" revelyn menunjuk ke layar laptop dengan telunjuknya. ia menunjukan gigi membuat dirinya terlihat imut.
"duduk saja" ervin beranjak dari kursinya sehingga revelyn duduk dengan senyuman bahagianya. ervin pun mengerjakan sisanya sembari berdiri di belakang revelyn. wangi tubuh ervin semerbak memenuhi lubang hidung revelyn.
"ngerti ga?" revelyn melihat ke atas untuk menatap ervin. membuat dirinya menjadi salah tingkah saat sadar posisinya dengan sang suami.
"hehe coba ulang" ervin menghembuskan nafasnya tepat di hadapan wajah revelyn.
setelah ervin selesai menjelaskan revelyn sebenarnya tidak terlalu paham toh tugasnya pun telah selesai di kerjakan oleh ervin. "sip makasih kak" revelyn pun pergi sembari membawa laptopnya.
"makan apa malam ini?" tanya ervin.
"hehe mi aja aku malas masak masih banyak pr" revelyn menutup pintu ruangan kerja ervin
ya apa yang ervin harapkan dari menikahi seorang remaja sma. revelyn belum bisa berpikir secara rasional apalagi mengurus orang lain.
"pr ap-" ucapan ervin terjeda toh revelyn pun tidak akan mendengar dirinya. ervin lanjut mengerjakan pekerjaan kantornya.
waktu terus berlalu ervin yang merasa lapar, pria itu melihat jam yang terpampang di layar laptop.
"jam 11?" gumannya.ervin menutup laptopnya untuk beristirahat sejenak dan berjalan menuju dapur untuk memakan sesuatu.
ervin membuka kulkas dan mengeluarkan sebuah botol yang berisi minuman berwarna merah keunguan, wine.akhir akhir ini kepalanya dipenuhi oleh pikirannya yang kalut. entah itu masalah kantor ataupun pribadinya. ervin benar benar butuh seseorang, seseorang yang dapat membantunya dari segi apapun.
ervin menyandarkan badannya di counter table sembari memejamkan matanya agar dirinya merasa lebih baik. terdengar suara plastik samar samar dari jauh. saat ia membuka matanya ia melihat revelyn yang sedang berjalan pelan membawa plastik bekas makanan di tangannya yang hendak ia buang.
"hehe belum tidur kak?" tanyanya sembari menampilkan gigi rapihnya di kegelapan area dapur. dalam cahaya remang remang ervin mengeraskan rahangnya melihat revelyn.
"tidurlah, besok kamu harus bangun pagi untuk sekolah" revelyn mengangguk dan segera menyelesaikan keperluannya dan berjalan cepat kembali ke kamarnya
![](https://img.wattpad.com/cover/362573527-288-k966887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
child grooming
Roman d'amourpria dewasa yang dijodohkan keluarganya dengan seorang remaja sma. kehidupannya begitu rumit 18+