healing pt2

5.6K 44 0
                                    

ervin tiba tiba datang duduk disebelah revelyn yang sedang menikmati sunset di bibir pantai beralaskan sebuah kain ala ala piknik di taman. ervin memakai kemeja berwarna army dengan dalaman kaos putih dan celana pendek hitam. pria itu dengan santainya meminum wine dengan bordeaux glass sembari menikmati indahnya matahari yang sedang tenggelam.

"enak nyoo jadi orang gede" sindir revelyn pada ervin yang sedang meminum wine. "rasanya gimana si? sepil dongg kaka uhuy" goda revelyn sembari menepuk tipis tangan ervin.

"kamu tidak usah tau" ketus ervin tanpa melirik sedikitpun pada revelyn.
revelyn yang mendengar itu hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"cakep banget ga si kak? keren kalo di masukin sg yagasi?" mendengar pertanyaan istrinya tersebut ervin memberikan revelyn ponselnya. "ehe peka sekali"

revelyn mengambil beberapa photo dan juga video pemandangan di hadapannya. "kakak mau photo ga?" tanya revelyn pada ervin yang terlihat segan untuk berphoto photo. ervin belum mengatakan apapun namun tiba tiba revelyn memotret dirinya dengan lelaki di sampingnya dengan raut wajah yang tak siap bingung dan juga kesal dalam 3 photo.

"saya bahkan tidak mengijinkannya"

"lucu tauuuu" revelyn menunjukan hasil selfienya bersama ervin. ervin rasa dalam photo tersebut hanya revelyn lah yang terlihat cantik puripurna sedangkan dirinya terlihat seperti asistem gadis remaja itu. "jangan di hapus ya awas" revelyn menunjuk nunjuk pada arah ervin.

"baiklah" balasan singkat ervin.

"se enak itu kah kakack?" tanya revelyn yang memperhatikan ervin sedang mengisi ulang wine di gelasnya. "explain to me pelish the taste i wanna know" ujar revelyn sok ingris.

"kamu tidak pernah meminum ini saya pastikan 100% toleransi mu terhadap alkohol pasti sangat rendah atau bahkan sama sekali tidak ada" ervin menjauhkan botol wine dari jangkauan revelyn.

"if we never try how would we knoww~~" senandung revelyn. "siapa tau toleransi aku bahkan lebih besar dari kakak" revelyn melipat tangannya merasa sangat yakin.

"imposible"

"yauda nyobain dikittt" revelyn membuat sebuah titik dengan jari telunjuk dan jempolnya untuk menunjukan seberapa banyak yang ia akan minum. "aku gakan cepu ke papa atau mami sumpil"

"berhentilah merengek kamu bukanlah anak kecil yang menginginkan permen padahal sedang batuk" mendengar itu revelyn kaget hingga hampir terjungkal mendengar perkataan om tua di hadapannya.

"eish sibali sekiya asal kakack tw ajh yh mna ad anaq kcil bs bli wine sndri pke uwangny ak ad uwang sndri coba hayo mau ngomong aph lgih?" cerocos wanita itu menyebalkan. ervin yang sudah muak memberikan bordeaux glass miliknya yang berisi wine pada revelyn. revelyn meminumnya tanpa menempelkan gelas tersebut di bibirnya. hampir saja wine akan tumpah pada baju revelyn namun dengan sigap ervin menutupi dada revelyn sehingga cairan wine itu jatuh di tangannya.

"saya gak mau tahu ya jika kamu mabuk atau sebagainya" ervin merebut bordeaux glassnya dan membawa botol winenya kembali masuk kedalam villa. revelyn yang takut ia melakukan hal yang tidak tidak berlari kedalam villa sembari menggenggam ponsel ervin.

"apa?" tanya ervin melihat revelyn yang terus mengekorinya.

"engga" revelyn langsung duduk karena tepat dimana ia berdiri ada sofa. ervin meninggalkan revelyn di ruang tengah dengan tv yang tidak di nyalakan.

"okay rere u will be fine kamu gakan pusing ato mabuk bejir lah itu mah orang lemah yang mabuk" revelyn menyakinkan dirinya dan membuat dirinya agar tetap sadar.

"saya mau keluar sebentar kamu mau ikut?" tanya ervin sembari memegangi kunci mobil dan dompetnya

"kemana?"

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang