ervin duduk menunggu revelyn selesai di operasi dengan kakinya yang terus bergerak bergantian karena rasa cemasnya, ervin takut terjadi komplikasi atau apapun yang dapat terjadi di ruang operasi tersebut.
ervin duduk sendirian tidak ada joseph apalagi kedua mertuanya yang terlihat tidak peduli dengan kabar anaknya tersebut. hanya dirinya yang peduli dan bisa menunggu revelyn.
setelah menunggu beberapa saat seorang dokter keluar dari ruangan operasi diikuti beberapa dokter lain. sontak ervin berdiri menyambut dokter tersebut.
"operasi berjalan lancar, nyonya akan segera sadar. kalau begitu saya pamit ya" dokter tersebut pergi dari pandangan ervin.
tiba tiba joseph mendatangi ervin dengan wajah seriusnya yang sudah lama tak ia perlihatkan membuat jantung ervin berdegup kencang.
"temui kakek di mansion" joseph pergi..
ervin menelan ludahnya susah payah sebelum membuka pintu ruangan tempat dimana kakeknya bekerja.
haikal membukakan pintu dan benar saja joseph sudah terduduk dengan sebuah cangkir kopinya. ervin pun masuk dan duduk berhadapan dengan joseph.beberapa menit pertama joseph terdiam dan menikmati cangkir kopinya hingga habis. setiap waktu berjalan sedikit demi sedikit terasa sangat lama bagi ervin.
"pergilah 5 tahun"
"apa?" tanya ervin yang sedikit kesal, ia sama sekali tidak mengerti dengan pola fikir kakeknya itu. "untuk apa?"
"berhubungan kamu juga sudah jujur pada revelyn, kakek juga akan jujur. revelyn hendak di nikahkan dengan pria lain juga makannya kakek percepat pernikahan kalian. namun, waktu ideal bagimu itu adalah menikahi seorang wanita berumur matang, berfikiran matang, dengan pendidikan yang setidaknya tinggi juga" ervin mengerutkan dahinya.
"revelyn akan menua pikirannya pun akan matang seiring berjalannya waktu dan dia akan berkuliah. ada tidaknya diri saya dalam hidupnya tidak akan mengaruhi hal tersebut" balas ervin yang tidak terima diperintahkan untuk pisah ranjang.
"kembalilah ketika ia sudah bekerja setidaknya 1 tahun, berhenti lah menjadi babysitternya. ia harus belajar sendiri" ujar joseph.
"a-apa maksud kakek, saya tidak akan pernah pergi" joseph menatap ervin tajam.
"sejauh ini kamu dirubah dengan bocah ingusan dirumah saya?" perkataan joseph bagaikan pedang yang membelah tubuhnya menjadi dua bagian. "kamu pun belum siap menjadi kepala rumah tangga apalagi seorang ayah. apa yang kakek harapkan ketika dua insan tinggal serumah? kamu pasti lambat atau lama akan memiliki anak"
"tapi-"
"buatlah penerus keluarga ini ketika kamu dan istrimu sudah stabil secara emosi, finansial dan lain lain. pernikahan bukan hal yang mudah bagi kalian terutama istrimu yang masih remaja" ujar joseph yang membungkam cucunya.
"t-tapi 5 tahun bukanlah waktu yang singkat!" balas ervin yang tetap tidak menerima.
"kakek hanya memberi kamu 2 pilihan, 5 tahun atau 10 tahun?" ervin merasa sangat amat kesal pada joseph.
"hidup kakek jauh lebih lama dari pada kamu, pengalaman serta ilmu kakek juga lebih banyak daripada kamu. 5 tahun tidak akan terasa begitu lama" ervin terdiam masih tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh kakeknya itu.
"pergilah sore ini, jangan pernah memberitahunya kamu akan pergi selama 5 tahun" joseph berdiri dari sofanya dan meninggalkan ervin.
setelah joseph pergi cukup jauh ervin menarik rambutnya kesal sembari berteriak. suami macam apa yang bisa meninggalkan istri kesayangannya begitu saja apalagi mengingat revelyn yang masih perlu di ajari oleh ervin.
"mari pak kita packing" ujar haikal.
ervin berjalan mengikuti haikal menuju mobil dan mengendarainya menuju rumahnya. "saya tunggu disini ya pak"
"iya, sebelum ke bandara antarkan saya ke rumah sakit dahulu"
.
"ERFEINN!" panggil revelyn yang bersemangat melihat suaminya masuk. "kemana kamu? aku nungguin bejirr lah fakyu!" ervin terkekeh melihat istrinya masih sama seperti tak pernah terjadi apa apa.
"maaf yaa re" ujar ervin dengan suaranya yang tiba tiba memberat dan sedikit ada getaran. "aku harus pergi dulu ke france ada keadaan darurat di cabang sana" ujar ervin.
"okee deehh! berapa lamaa?" tanya revelyn yang berusaha menjadi istri yang supportif walau dalam hati kecilnya ia sangat ingin selalu bersama ervin. entah ia yang bersama ervin atau ervin yang bersamanya.
"seminggu kalo ga darurat" ujar ervin.
"hmm se urgent itu yaa.. perginya kapan?"
"sekarang 5 menit lagi aku harus pergi" revelyn menggigit bibir bagian bawahnya.
"ummh oke. jangan lupa hubungin aku yaa?" ervin mengangguk. "sini aku mau bisik bisik" ujar revelyn karena pak haikal ada di dekat pintu.
"apa?" ervin mendekatkan telinganya ke mulut revelyn .
"JANGAN SELINGKUH" teriaknya membuat telinga ervin sedikit cenat cenut.
"iyaya sayang.." ervin mengusap usap telinganya.
"hmm awas ya! kita harus chattan 24/7"
"iyaya" ervin mengelus elus kepala istrinya.
"mari pak sudah waktunya" ujar pak haikal.
"dadah, cepet sembuh yaa" ervin perlahan berjalan menjauh.
"DADAH JANGAN LUPA KABARINN" tak lama ervin menghilang dari pandangan revelyn dan akan menghilang selama 7 minggu.
revelyn kembali merilekskan tubuhnya melihat ke atap rumah sakit dan menutup matanya membuat beberapa tetes air mata menjatuhi pipinya. betapa menyedihkan dirinya yang sekarang tidak ada lagi orang yang benar benar peduli pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
child grooming
Roman d'amourpria dewasa yang dijodohkan keluarganya dengan seorang remaja sma. kehidupannya begitu rumit 18+