ring?

1.3K 18 0
                                    

"OW REALLY?" tanya nadia pada gea mengenai kiat kiat agar memiliki pria. revelyn yang mendengar itu hanya tertawa saja.

"eh ya nad kamu liat deh si rere coba aja kalo dia frendly sama cowo udah banyak cabang, cuman au dia kenapa kamu gamau menggunakan pripilej tersebut!?" tanya gea dengan nada dramatisnya membuat kedua temannya mengehela nafas lelah.

"buat apa?"

"buat apa buat apa? kamu nih- haduh jangan jangan kamu udah nikah" revelyn membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan gea. "yaelah chill canda doang elah"

"nah pokoknya semua kisi kisi yang gea kasih jangan kamu lakuin deh tinggiin selera kamu jangan mau sama cowo karena mindset ya gimana lagi cuman dia yang mau its a terrible mindset ever okay?" balas revelyn pada nadia yang masih polos agar tidak ternodai dengan pria yang berani macam macam.

"halo sayangg" sapa fajar yang entah datang dari mana sembari menepuk nepuk pipi gea pelan.

"sayanggg is it the taim?" tanya gea sok ingris membuat nadia menahan tawanya mati matian.

"yashh lets gour" balas fajar.

"duluan ya aku si ada janji det yee bye bye geis" dua insan itu pergi menaiki motor vario khas jamet milik fajar.

"kalo gitu aku juga deh re udah sore juga"

"iyaya hati hati" revelyn menepuk paha nadia pelan.

"sip, kamu dijemputkan?" revelyn mengangguk dan nadia pun juga pulang meninggalkan meja revelyn di salah satu toko.

tiba tiba ada seorang pria tinggi menggunakan kacamata dengan pakaian yang sangat stylish menghampiri revelyn dengan ragu.

"kenapa ya?" tanya revelyn yang merasa tak nyaman dengan kedatangan pria itu.

"em.. boleh kenalan?" tanyanya sembari duduk di hadapan revelyn.

revelyn merasa sedikit kesal dan hendak menolak pria itu agar tidak duduk bersamanya. namun, niatnya ia urungkan ketika melihat mobil ervin di parkiran.

"ya boleh siapa nama kamu?" tanya revelyn.

"farhan, salken ya? mau mutualan ig?" tanyanya.

"ofc" revelyn mengetikan username instagram di hp farhan dan farhan pun mengikutinya. "kalo gitu kita chatan di ig aja"

"oh buru buru?" tanya farhan. "sori sori kalo ganggu"

"its okay just say it"

"oh aku kira-" ucapan farhan terhenti saat melihat seorang pria berbadan besar dan tinggi berada dibelakang revelyn dengan tatapan tajam yang menusuk farhan.

"hm?" tanya revelyn karena farhan menggantung kata katanya.

"sayang.. kamu lagi apa katanya minta jemput" ujar ervin dengan tangannya di kursi revelyn.

"em? pacar lo?" tanya farhan

"nope, suami"

"bukan abang aku, duluan ya udah di jemput" revelyn tersenyum canggung pada farhan dan bergegas jalan mendahului ervin agar pria itu tak membukakan pintu mobil untuk revelyn.

"silahkan masuk adik ku tersayang" sindir ervin yang masih dapat mendahului revelyn berjalan. revelyn yang tahu hal buruk akan terjadi segera duduk dan menutup pintu mobil.

"dari tadi kah kak?" tanya revelyn.

"iya kakak mu ini menunggu sedari tadi untuk menjemput adik kesayangannya yang sangat senang kelihatannya di ajak berkenalan dengan seorang pria di cafe" ujar ervin sembari menyalakan mobilnya.

"apasi" revelyn memukul pelan tangan ervin.

"kamu tidak memiliki sedikit pun niat memakai cincin pernikahan kita?" tanya ervin.

"engga ah buat apa" ervin menaikan alisnya sembari menatap revelyn.

"buat apa?" ervin menginjak gas tiba tiba membuat revelyn sedikit kaget.

sesampainya di rumah mereka, ervin segera bergegas masuk mendahului revelyn bahkan mereka sempat sedikit tersendat di pintu rumahnya. revelyn sontak dengan spontan memberi ervin side eye.

"apasi!" ketus revelyn yang berjalan mendahului ervin.

"perlahan bisa!?" bentak joseph yang melihat kelakuan kedua cucunya. pria paruh baya itu sedang duduk di sofa dengan jas formalnya itu.

"maaf" ujar revelyn sembari menghampiri joseph. "ada apa kek?" tanya revelyn ramah.

"madam.. meninggal kemarin. kakek baru dapat informasi tadi pagi, tapi kakek harus pergi ke us sore ini" madam, merupakan nenek ervin dari mamanya.

"m-madam!?" tanya ervin yang shock karena madam seumur hidupnya sangat baik pada ervin dan hidup sehat bahkan selalu memaksa ervin memakan sayur buah dan berolahraga sejak mamanya meninggal.

"iya.. pergilah kerumah madam dan kunjungi makamnya kamu tinggal beberapa hari saja disana kebetulan besok ada 4 tanggal merah" tiba tiba seorang pria berpakaian serba hitam memasuki rumah ervin dan berbisik pada joseph.

"maaf kakek sudah telat, kakek turut berduka cita ya ervin" joseph menepuk bahu cucunya yang terlihat sangat kaget dengan kabar tersebut. joseph pun pergi meninggalkan ervin yang dilanda kesedihan dan revelyn yang bingung entah harus melakukan apa.

"are u okay?" tanya revelyn sembari memeluk ervin.

"ofcourse not!" ervin melepaskan pelukan revelyn dan bergegas menuju ke mobilnya. revelyn pun berlari mengejar ervin agar tidak ditinggalkan sendirian di rumah besarnya itu.

ervin menutup pintu mobilnya sangat keras karena kesal melihat revelyn yang sudah duduk di kursi sebelahnya.
ervin menyalakan mobilnya dan segera mengemudikannya ke rumah madam.

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang