jealous

1.4K 19 0
                                    

weeken, dimana kebanyakan manusia menghibur diri dari sibuknya kegiatan mereka. revelyn pun mengingingkan hal yang sama jika ia tidak memiliki tugas untuk membuat sebuah ppt. dimana ia sama sekali tidak memiliki jiwa seni, ppt yang ia buat semuanya hanyalah template dan kini ia harus membuatnya tanpa template.

sudah hampir 4 jam ia membuat ppt dengan 50 slide, isinya memang tak seberapa. namun, dikarenakan banyaknya jiwa seni revelyn yang terkubur jauh disana dan sekarang tertuang di ppt tersebut mungkin ppt itu akan menjadi 100 slide 4 jam kemudian.

"ERVINNN KAAAA" teriak revelyn yang merasa lapar belum makan sejak pagi. perutnya terasa dipenuhi ide konyol untuk pptnya. "ERRRVYINNN SHITT MENN"

sudah 3 menit ervin tak menjawab revelyn sejak remaja itu memanggilnya dengan sangat amat tidak sopan. revelyn keluar kamar dengan keadaan yang benar benar tidak terurus. baju yang tak rapih ditambah rambutnya yang berantakan.

"sibal kemana sih" ujar revelyn saat melihat kamar dan tempat kerja suaminya itu kosong tidak ada manusia.

revelyn membuka ponselnya berharap suaminya itu menghubungi kemana ia pergi atau sebagainya. namun, nihil hanya ada notifikasi sms bahwa kuotanya akan habis beberapa jam lagi.

tepat sekali ervin tiba tiba membuka pintu dengan pakaian olahraganya. keringat berjatuhan dari rambut basahnya mengingatkan revelyn pada suatu malam. revelyn menggelengkan kepalanya membuang jauh jauh pikiran itu.

"kemana si!" tanya revelyn yang kesal dengan kedua tangan yang ada di pinggulnya.

"kenapaa?" ervin merangkul revelyn sengaja agar istrinya itu mencium bau ketiaknya. bahkan dengan jahilnya ervin mengunci leher revelyn dengan tangannya.

"EEISSHH ERVIN ANJOI YA!" revelyn memberontak agar dilepaskan oleh ervin yang sangat usil. setelah puas menggoda istrinya ervin melepaskan revelyn agar gadis hadapannya tidak tantrum.

"makannn" rengek revelyn dihadapan ervin. ervin yang fokusnya sedikit terganggu menaikan tali spageti dress revelyn.

"iyaya, 20 menit lagi kita pergi" ervin melewati revelyn sepertinya pria itu akan pergi mandi.

revelyn berjalan penuh kesenangan untuk merapihkan rambutnya dengan jepitan atau orang orang kini menyebutnya dengan messy bun. revelyn memakai cardigan berwarna pinknya dengan kancing berbentuk pita. tak perlu membutuhkan waktu lama ia sudah siap, tak perlu mandi nanti saja sore.

revelyn memaikan sendalnya dan masuk kedalam mobil ervin sembari memunggu pria itu selesai revelyn memainkan ponselnya. tak sampai 20 menit ervin memasuki mobil dan menjalankannya.

perjalanan 10 menit yang sunyi mereka keluar dari mobil menuju sebuah restoran terdekat dari rumah mereka. setelah memesan beberapa makanan revelyn kembali sibuk dengan ponselnya sedangkan ervin melihat lihat sekitar seperti biasa.

tiba tiba datanglah seorang wanita mengenakan kemeja dan celana kantor khas seperti yang sering dikenakan oleh ervin. ia terlihat seperti wanita karir dengan tas minimalis yang revelyn yakin harganya bisa seharga mobil ervin.

"haii" sapanya pada ervin. revelyn seperti biasa pura pura tak mendengar dan tak peduli. "kamu makan disini juga?"

"iya" jawab singkat ervin.

"ga nyangka kita bakalan ketemu disini setelah sekian lama gimana kabar kamu?" wanita itu duduk di samping ervin dengan sangat akrab.

"baik, bagaimana kamu di canada?"

"emm.. yaa keadaan ga begitu bagus jadi aku harus pulang untuk sementara" ervin yang mendengar itu hanya ber oh ria. namun, pandangan wanita itu terpaku saat melihat remaja yang terlihat apatis. "ini siapa vin?" tanyanya.

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang