revelyn terbangun di pagi hari melihat ervin sedang menimang nimang anaknya di bawah sinar matahari dengan bingkisan yang memenuhi ruangannya dipastikan semalam banyak yang berkunjung.
"haloo mamii" ervin melambai ke arah revelyn membuat revelyn bergidik ngeri mendengar kata itu di ucapkan oleh suaminya.
"apasih" gumannya. ervin menghampiri revelyn dan memberikan marshel ke pelukan istrinya membuat ia sontak terbangun. "tuhkan bangun"
marshel tiba tiba menangis saat berada dipelukan revelyn membuat revelyn bingung harus melakukan apa terhadap anaknya itu. "vin gimana ini" tanya revelyn yang sama sekali tak tahu apapun mengenai bayi.
"coba kamu kasi makan"
"makan? beliin lah" ervin menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"haruskah saya yang bukakan?" mata ervin tertuju pada rachel dan samantha. revelyn yang paham dan sebelum ervin melakukan hal gila segera mengeluarkannya dan memberikannya pada marshel dan benar saja marshel langsung melahapnya.
"akhh-" ringis revelyn karena saat marshel meminumnya sangat berbeda ketika gladi kotor yang dilakukan ervin.
"kenapa kenapa?" tanya ervin yang panik.
"diem!" bentak revelyn yang sebal melihat suaminya overeact.
ervin duduk memperhatikan pergerakan dua insan yang ia sayangi tanpa ia sadari ervin tersenyum. revelyn yang jahil mendorong kepala ervin dengan telunjuknya membuat sang empu sadar.
"sana ah keluar jangan liatin aku!" ucap revelyn yang tak suka di perhatikan oleh ervin. apalagi wajah ervin yang terlihat cabul di mata revelyn.
"engga engga" ervin sebaiknya menahan perasaannya dan memperhatikan istri dan kedua anaknya agar kondisi tetap terjaga aman dan damai.
"apa? kamu takut aku lemparin dia?" tanya revelyn yang menebak pikiran ervin.
"engga kan.. hehehe" ervin terkekeh.
"nanti" yup, memang pilihan ervin untuk tetap mengawasi kedua manusia dihadapannya itu memang benar. "akh-" ringis revelyn yang lagi lagi miliknya terasa ngilu.
"sesakit itu ya emang?" tanya ervin.
"iya!" jawab revelyn kesal. "kamu ga rasain sih coba jadi aku pasti satu menit pun kamu ga tahan"
"kenapa emang?" tanya ervin yang penasaran mengapa istrinya sangat dramatis hingga berkata seperti itu.
"nih ya kamu masih cape terus badan kamu sakit rasanya kek habis di grinding. belum kamu takut kalo mau buang air kecil apalagi besar ogah! udah gitu harus ngasi makan dia mana ngilu sakit. bisa gasi aku di kasih anastesi aja biar bisa istirahat" ujar revelyn sembari menatap marshel di pangkuannya yang asik menghisap satu satunya sumber makanannya.
"banyak orang bilang katanya semua rasa hilang ketika liat anaknya" revelyn menatap ervin dengan sleepy eyes dan kedua alis yang terangkat.
"luwh liat gwej sesenank itu?" tanya revelyn dengan tampilannya yang sangat berantakan. rambutnya yang di ikat tetapi sudah longgar dan bajunya yang juga tak berbentuk karena ia sedang menyusui anaknya.
"kamu kalo mau kembali kerja setelah melahirkan kerja aja. aku yang urus marshel" ujar ervin yang berusaha menghibur istrinya. ervin lebih menyukai revelyn terlihat setres karena pekerjaan daripada menjadi ibu rumah tangga.
"yang beneerrrr?" tanya revelyn senang.
"ya tentu saja. aku masih bisa bekerja walau dirumah" revelyn tersenyum senang mendengar ucapan suaminya itu.
.
sudah 4 hari berlalu kini ia sudah kembali kerumahnya. revelyn sudah terlihat segar kembali bahkan ia sangat bersemangat menjalani harinya seperti tidak pernah melahirkan sebelumnya.
"kamu jangan terlalu banyak beraktivitas dahulu" ujar ervin yang sedang menimang nimang anaknya di halaman belakang. revelyn yang berdiri di atas rumput hijau mengangkat tangannya menghirup udara segar.
"ayo masuk sebentar lagi malem" ajak ervin pada revelyn. ia membawa anak tersayangnya itu masuk terlebih dahulu membuat marshel tiba tiba menangis entah mengapa. ervin menidurkan marshel di kasur bayi mengecek apakah anaknya itu buang air kecil atau air besar atau menginginkan yang lain. tebakannya salah marshel sepertinya lapar jadi ervin memberikan bayinya itu pada istrinya.
"kamu kalo malas menyusui marshel saya akan membeli pompa asi saja bagaimana?" tanya ervin dan revelyn mengangguk dengan tatapannya yang memperhatikan anaknya. "dia gamau makan?" tanya ervin yang ikut bingung tapi marshel terus saja menangis.
"sstt sst" revelyn menempelkan telunjuknya ke bibir mungil marshel. "HAAA!" revelyn tiba tiba mengejutkan marshel membuat ervin panik namun sebaliknya mashel malah terkekeh terlihat menyukai perbuatan ibunya.
"jangan nangis aih berisik oke!!" revelyn mengatakan hal tersebut dengan wajah konyol.ervin menghebuskan nafasnya lega karena revelyn tidak melakukan hal yang tidak tidak pada marshel. "kamu mau main iya main? hmmm?" revelyn menempelkan hidungnya dan hidung marshel dengan gemas. "main apaa? papji? ef ef? emel? gabisa yaa tidur aja"
marshel seolah paham dengan perkataan yang ibunya katakan ia menggeleng geleng kepalanya."main dimimpi ajaa tidur sama mami yaa" revelyn memangku marshel dengan pengetahuan memangku bayi yang kosong membuat ervin panik dan mengikuti istrinya membawa marshel ke kamar. "APASI!" ketus revelyn yang sebal karena ervin terus mengikutinya seperti ia akan menganiaya marshel.
"enggaa aku mau liat marshel aja" ujar ervin berbohong. karena sebenarnya ia hanya memastikan revelyn tidak akan melakukan hal ceroboh.
"beliin makan malem sono aku laper" revelyn mendorong bahu ervin. "sana sana" usir revelyn. dengan berat hati ervin pun bergegas pergi secepat mungkin agar dapat kembali secepat mungkin.
revelyn menidurkan marshel yang masih terkekeh kekeh melihat dirinya. "apasi so asik deh kamu shel" revelyn menoel pipi marshel yang terlihat sedikit menggembul. "gausah so imut bisa gaaa nanti mami mam" marshel tertawa terbahak bahak khas bayi. revelyn tanpa sadar tersenyum melihat marshel sangat senang melihat revelyn dihadapannya. revelyn merasa bahwa marshel tidak pernah tertawa cekikikan saat bersama ervin.
"mami bentar lagi mau mam, kamu mau mam dulu gaa?" revelyn mengeluarkan dadanya dan menyodorkan ke arah marshel namun marshel tidak menerimanya bahkan melihatnya. "yaudah kalo engga mah"
revelyn kembali menjahili marshel mengelitiki perutnya membuat marshel terlihat senang menendang nendang kakinya merasa geli dan terkekeh. "udah ah mami capee" ujar revelyn bersamaan dengan marshel yang berhenti tertawa.
"eh menurut kamu ye shel mami kerja apa ga? mami mau kerja sih tapi mami pengen sama kamu juga. diliat liat kan kamu lucu juga tapi kalo kerja mami seneng sih tapi sama kamu juga seneng sih" revelyn berbicara pada bayi yang umurnya baru seminggu seperti orang gila.
"yaudah ah cape" revelyn merebahkan dirinya disamping marshel dan mengelus elus anaknya itu. "tidur shell.. yaa"
.
pukul 11 malam terdengar suara tangisan bayi membuat ervin dan revelyn terbangun dari tidurnya untuk melihat anaknya itu.
"gausah aku aja" ujar ervin dan beranjak dari kasur untuk melihat marshel yang ia tempatkan di ranjang bayi di sebelah tempat tidurnya."apasih kamu gausah nyuri peran aku ya sibal!" revelyn berjalan mendahului ervin untuk melihat marshel.
"yaudah aku tidur ah"

KAMU SEDANG MEMBACA
child grooming
Romancepria dewasa yang dijodohkan keluarganya dengan seorang remaja sma. kehidupannya begitu rumit 18+