woman

1.3K 20 0
                                    

revelyn di tempat magangnya bersama dengan dua pria yang sebenarnya ia sudah muak melihat mereka setiap hari.

"idih idih idihhh" ujar fadli tiba tiba dengan raut wajah dramatisnya membuat zidan kebingungan begitu juga dengan revelyn.

"apasi" ketus revelyn yang tak nyaman.

fadli menarik tangan revelyn dan memegang pergelangan tangannya membuat zidan sadar bahwa revelyn mengenakan cincin di jari manisnya.
"dih udah kawin lu neng?" tanya fadli.

"saya boleh duduk disini?" tanya ervin yang entah datang dari mana.

"b-boleh pak silahkan" zidan mempersilahkan kursi di sebelahnya untuk ervin namun pria itu duduk di samping revelyn.

"penuh ya pak kantin" ujar fadli yang berusaha agar dapat mengobrol dengan ervin.

"ya ya, saya telat siang ini" balas ervin sembari menikmati makan siangnya.

"bapak sibuk terus ya disini" ervin mengangguk membalas perkataan fadli.

"kalian dari sekolah mana?" tanya ervin yang berusaha mengajak ngobrol kedua lelaki hadapannya.

"harapan cihuy pak yang depan apart goodmorning" balas fadli yang sepertinya merasa akrab denga ervin seketika.

"ohh gitu ya" fadli mengangguk senang.

"bapak udah nikah?" tanya fadli yang membuat ervin tersedak karena kaget.

"hmm? kenapa?" ervin menahan batuknya.

"soalnya bapak pakai cincin di jari manis" jawab zidan yang mulai terbawa suasana yang di buat fadli.

"oh haha iya"

"eh tapi kok mirip ya pak sama cincin revelyn" fadli menatap cincin dijari manis revelyn membuat revelyn menurunkan tangannya dari meja.

"apaan si dli orang lagi ngetren model ginian di pasar" ujar revelyn sembari memindahkan posisi cincinnya di jari telunjuk.

"ya lagian sih kamu pake di jari manis kaya yang udah punya suami aja" balas fadli.

"ya tidak apa apa dong mungkin revelyn tidak ingin ada pria yang mengganggunya" ujar ervin.

"ohh iyaa betul re baguss" zidan mengangkat jempolnya.

mereka berempat pun menghabiskan makan siangnya bersama dengan tekanan yang sangat hebat bagi zidan dan fadli karena makan bersama dengan elit global perusahaanya.

"mau simpen piring bareng ga re?" tanya zidan karena melihat fadli dan revelyn sudah menghabiskan makanannya.

"duluan aja" balas revelyn membuat fadli mengangkat alisnya.

"yakin?" tanya zidan yang yakin bahwa revelyn akan merasa tertekan jika terus bersama dengan ervin.

"i-iya" jawab revelyn yang menjadi gugup. ervin dengan santai masih menyantap makanannya. zidan dan fadlipun meninggalkan revelyn bersama ervin dimeja kantin.

"pergi ke ruangan saya, saya akan menyusul dalam beberapa menit" titah ervin agar teman teman revelyn tak curiga pada revelyn.

revelyn berjalan menyusul dengan zidan dan fadli yang sedang mengantri menghantarkan makanan.

"bisa bisanya lu betah sama pak ervin!?" tanya fadli yang tidak mengerti dengan temannya itu.

"ga gitu, t-tadi gue masi engap.. j-jadi yaa nungguin bentar- lu si ngebuburu" revelyn menyenggol sedikit bahu zidan.

"hehe maaf" zidan tersenyum. "aku canggung sama beliau"

setelah mereka mengembalikan piring fadli pamit untuk beribadah. "zidan aku mau ke wc"pamit revelyn pada zidan agar pria itu tidak curiga.

child groomingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang