16 - Birthday

502 23 4
                                    

Mohon memberi dukungannya.....







Vero terbangun dalam keadaan lapar dan haus tepat pukul 4 pagi. Di sebelahnya Theo tertidur pulas sambil memeluk tubuh wanita itu erat. Dengan perlahan Vero melepaskan pelukan Theo dan hendak mengambil pakaian yang berserakan di lantai, namun pria itu malah membawa tubuh Vero semakin erat ke dalam dekapannya dan Theo menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Vero yang wangi.

"Theo aku lapar lepasin aku..."

"Kalau begitu ayo kita sama-sama pergi ke dapur"

Entah ada angin apa pria yang usianya 10 tahun lebih tua dari Vero itu bersikap clingy, seolah-olah Vero akan pergi dari hidupnya saja. Padahal wanita itu hanya ingin pergi ke dapur untuk mencari makanan bukan pergi ke luar negeri.

"Ya sudah terserah kamu aja" ucap Vero mengalah.

Dengan ogah-ogahan Theo bangun dalam keadaan telanjang dan mulai memakai boxernya. Sedangkan Vero yang melihat kelakuan Theo yang tidak tahu malu mulai membuang muka kemudian dia memakai bathrobe dan langsung menuju dapur karena sudah tak tahan perutnya terus keroncongan. Pria gila itu memang selalu saja menghabiskan staminanya dan memperlakukan Vero sesuka hati.

Vero makan dengan lahap, beruntung di apartemennya masih ada nasi dan lauk pauk sisa kemarin. Meskipun nasinya sudah dingin namun Vero tak peduli asalkan dia kenyang atau dia akan pingsan karena kelaparan.

"Vero biar aku yang masak buatmu, jangan makan makanan dingin..."

Theo menyusul Vero ke dapur, dia melihat Vero makan makanan sisa yang sudah dingin dan entah kenapa pria itu tak suka. Dia membuang makanan yang Vero makan begitu saja ke tong sampah dan mulai membuat nasi goreng hanya dengan balutan boxer. Vero sampai tak bisa berkata-kata dengan sikap Theo yang semakin diluar nalar. Namun diam-diam wanita itu tersipu karena melihat otot-otot Theo yang seksi dari belakang hingga wanita itu mulai menggeleng-gelengkan kepala karena otaknya yang mulai mesum.

Vero berpikir keras dan mulai mencari tahu alasan kenapa akhir-akhir ini Theo sedikit perhatian padanya. Padahal selama ini jelas-jelas Theo sudah memperlakukannya sebagai jalang, pria itu sampai mengirim uang 30 milyar ke rekeningnya karena berkali-kali mereka tidur bersama dan dengan vulgarnya Theo bilang jika dia sangat menyukai servis wanita itu.

"Makanlah tupai kecil jangan kebanyakan melamun!"

Theo memasak nasi goreng tuna serta menghidangkannya di depan Vero dan tanpa sadar Vero lumayan takjub karena pria dingin itu ternyata bisa memasak yang mana masakannya ternyata lumayan enak. Bahkan tanpa sadar Vero makan dengan lahap, di depannya Theo terus memperhatikan wanita itu yang sungguh terlihat lucu saat makan. Pria itu sadar tampaknya dia membuat Vero kelelahan dan energinya banyak yang habis terbuang begitu saja karena mereka bercinta dengan brutal tadi malam sehingga akhirnya wanita itu kelaparan.

"Aku gak tahu kalau kamu bisa masak..." ucap Vero setelah menikmati makananya.

"Memasak bukan hal yang sulit nona, itu cuma pekerjaan basic" jawab Theo sambil mengusap bibir wanita itu yang belepotan.

"Cih sombong sekali!"

"Habiskan makananmu sayang..."

Lagi-lagi pipi wanita itu bersemu merah mendengar rayuan Theo. Dia tidak boleh seperti ini, Theo hanyalah pria yang membayarnya dengan harga mahal jangan sampai dirinya terlena pikir Vero dalam hati. Tanpa berkata apa-apa lagi akhirnya Vero menghabiskan makanannya dan meminum air dalam jumlah yang banyak. Setelah itu Vero masuk ke kamar lagi untuk mandi karena tubuhnya mulai terasa lengket dan sisa-sisa aroma Theo menempel di tubuhnya. Tapi sebelum itu terjadi, Theo menarik tubuhnya erat dan mulai melepaskan bathrobe wanita itu hingga mereka kembali bercinta di kamar mandi yang dingin.




Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang