22 - Annoying man

330 23 2
                                    

Mohon memberikan dukungannya....






Vero akhirnya ikut bersama Theo ke bengkel untuk mencari tahu seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti kerusakan mobil mewah punya pria itu. Meskipun sejujurnya Vero sangat terpaksa ikut bersama Theo tapi dia bukanlah sosok yang tidak bertanggung jawab dengan kesalahannya. Wanita itu berusaha untuk bersabar dan meyakinkan diri tak akan lagi bertemu Theo setelah urusan mobil usai. Tentu saja pemikirannya itu tidak dapat terwujud karena Theodore sejatinya memang ingin terus bertemu Vero.

Saat sampai di bengkel khusus mobil mewah, Theo dan Vero menunggu di sebuah tempat khusus pelanggan VIP. Disana sudah disediakan segalanya entah itu camilan, minuman bahkan rokok sekalipun supaya pelanggan tidak jenuh menunggu. Vero ingin ini semua cepat selesai bahkan dia tak sadar terus menghela nafas dengan kasar. Belum lagi sore ini dia harus memasak karena Azka akan berkunjung ke tempatnya. Jelas dia harus menyiapkan segalanya supaya makan malam berlangsung tak mengecewakan.

"Kamu pasti takut bangkrut kan apalagi uangmu itu gak sebanyak uangku!" ucap Theo mengejek dengan gaya.

"Cih sombong sekali... aku gak semiskin itu Tuan Theodore yang terhormat!!" balas Vero jengah dengan sikap narsistik pria itu.

"Ah tentu... uang yang ku berikan sama kamu tempo hari pasti masih sangat banyak bukan?"

Vero mencoba untuk bersabar saat Theo mengejeknya dan mulai membahas bayarannya saat tengah menjadi jalang. Padahal saat itu Vero dipaksa menjadi jalangnya Theo karena kalau tidak dia akan masuk penjara akibat keributannya yang viral dengan Cassandra Vorger. Mengingatnya saja Vero tidak nyaman sama sekali...... dulu memang dia jalang tapi sekarang kan bukan.

Vero menatap Theo seperti binatang buas yang siap mencengkeram. Tapi lagi-lagi pria itu mengejeknya dengan raut wajah menggoda, sudah lama sekali dia tak bertemu Vero dan pria itu berjanji takkan lagi kehilangan kontak dengan wanita didepannya ini. Dia ingin terus terhubung dengan Vero tapi tidak mau memperjelas statusnya.

"Permisi tuan ini biaya yang harus tuan siapkan untuk perbaikan mobil mewah punya tuan...."

Seorang montir datang memberi secarik kertas tentang bagian mobil mana yang rusak beserta biaya perbaikannya. Karena penasaran Vero pun membacanya dan dia melotot kaget karena ternyata semahal itu. Rasanya jiwa miskin wanita itu mulai meronta-ronta melihat nominalnya.

Dengan santai Theo melihat apa yang dituliskan oleh sang montir. Biaya perbaikan mobilnya mencapai 20 milyar rupiah pantas saja Vero terlihat pucat pasi. Dalam hati pria itu bersorak karena tampaknya Vero bisa kembali dalam jeratannya. Uang 20 milyar terlalu banyak bagi wanita itu apalagi Vero bukan sultan.

"Lihatlah biaya perbaikan mobil yang kamu tabrak begitu mahal nona, lambaikan tanganmu sekarang kalau gak sanggup membayarnya jangan memaksakan diri" lagi-lagi Theo mengejek sangat menyebalkan.

"Aku gak semiskin itu tuan, aku cuma kaget kenapa biayanya semahal itu!!" ucap Vero ketus.

"Bukannya sama saja? Tapi tenang aku punya opsi lain yang lebih menguntungkanmu, aku yakin kamu pasti suka?"

Pupil wanita itu mulai membesar saat Theo berkata akan memberinya keringanan. Dia memang tak sanggup membayar dengan uang cash bahkan bayaran modelnya saja tidak sampai 20 milyar.

"Opsi apa yang bisa menguntungkanku?" Vero bertanya dengan antusias.

"Kamu bisa mencicilnya kapanpun aku gak akan memaksa, hanya saja beritahu aku berapa nomer ponselmu and problem solved....."

Tidak tidak.... Vero sudah berusaha sampai sejauh ini untuk menghindari Theo. Dia takkan mau memberi pria itu nomer ponselnya, Theo adalah pria gila dan pasti Vero akan susah jika pria itu tahu segalanya lagi tentang dirinya. Sudah mati-matian Vero kabur masa semuanya jadi sia-sia lagi karena masalah mobil sialan itu. Sekarang pria itu minta nomernya bisa saja esok-esok dia minta tubuhnya.

"Kalau aku gak mau?" Tanya Vero malas.

"Aku pengacara hebat sayangku maka boleh jadi besok kamu bisa masuk penjara.... kamu terlalu cantik jika harus mendekam di penjara, tapi kalau kamu lebih suka tinggal di hotel prodeo maka aku akan mengabulkannya"

Dengan angkuh Theo menyilangkan kakinya serta bersidekap. Sedangkan Vero kembali tidak bisa berkata-kata, selalu saja pria didepannya ini mengancam dan mengancam. Tapi Vero tidak akan lagi pasrah... dia harus bisa melawan pria hidung belang gila didepannya ini.

"Setelah kamu mendapatkan nomer ponselku lalu apa? Kamu mau mengajakku kencan atau mungkin tidur bersamakah?"

"Kamu terlalu pede nona.. kamu gak secantik itu sampai aku mau terus tidur sama kamu" Theo berbohong... pria itu terlalu naif padahal tujuannya memang itu.

Diam-diam bibir Vero menyunggingkan senyuman, baguslah kalau Theo tidak lagi tertarik dengannya. Tapi tentu saja Vero tidak percaya dengan pria itu, dia akan selalu waspada dengan apapun yang menyangkut Theo. Vero sudah kehilangan rasa percaya dengan semua ucapan Theo.

"Ya baguslah kalau kamu berpikir kayak gitu karena aku juga gak mau tidur sama cowok mesum macam kamu!! ah ya satu hal yang harus kamu tahu aku udah punya pacar jadi memang baiknya kamu jaga jarak sama aku si" balas Vero sambil bersikap angkuh.

Menarik.... itulah yang ada dalam isi otak Theo. Wanita didepannya ini mulai bisa mengimbangi permainannya. Apalagi dengan sombong Vero mengatakan sudah punya pacar yang entah mengapa membuat suasana hati pria itu memanas. Mungkin saja Vero sudah tidur bersama Azka dan itu sedikit menyentil emosi Theo. Tapi Theo tetap memasang wajah datar dan kembali membuat sebuah rencana yang tidak terduga. Pria itu terlalu pintar dan Vero terlalu ekspresif, bahkan Theo sendiri tahu kapan Vero berkata jujur dan bohong.

"Oke aku setuju... biaya kerusakan mobilku akan kamu cicil sebisanya kamu... lalu kita sepakat bertukar nomer ponsel, right?"

Dengan setengah hati Vero memberi nomer barunya pada Theo. Sedangkan Theo bukan main senangnya karena bisa mendapatkan akses untuk menghubungi Vero lagi. Pria itu mendapatkan buruannya lagi... mereka sudah bertukar nomer ponsel hingga Vero memutuskan pergi karena harus segera berbelanja bahan masakan.





************





"Tante kecewa sama kamu Bianca... kamu gak bisa bikin Theo tertarik sama kamu!"

Nyonya Gunawan mengeluh karena anak tunggalnya tetap kekeuh tak mau bertunangan dengan Bianca. Padahal beliau tahu bahwa Bianca adalah mantan pacarnya Theo, bahkan kecantikan Bianca tidak bisa membuat anaknya luluh.

"Maafkan aku tante.. aku akan berusaha lagi, aku juga gak tahu kenapa Theo sesulit ini untuk didekati..."

"Tante gak tahu ada masalah apa kamu sama Theo di masa lalu tapi tolong segera selesaikan karena tante gak mau Theo terus menjomblo"

Bianca tidak mau Nyonya Gunawan terus kecewa tapi wanita itu belum menemukan langkah yang tepat untuk membuat Theo tunduk. Lalu dia mulai menduga-duga jika Theo saat ini sudah mempunyai pacar.

"Tante mungkin saja Theo udah punya pacar, ada baiknya kita mencari tahu bukan?"

"Kamu yakin? Sejauh ini tante menilai Theo masih betah dengan kesendiriannya deh..."

"Kalau kita tak mencari tahu tentu kita takkan tahu apa-apa kan?"

Nyonya Gunawan mulai berpikir apa yang dikatakan Bianca ada benarnya juga. Boleh jadi Theo bersikeras tak mau dijodohkan karena punya pacar. Hingga wanita tua itu menyuruh ajudannya untuk mengawasi anak semata wayangnya. Siapa perempuan yang sudah membuat anaknya jadi keras kepala macam itu tentu Nyonya Gunawan harus tahu.

"Tante akan mencari tahu tapi kamu tetap jalankan misi untuk menjerat Theo"

"Baik tante serahkan semuanya sama aku...."



Bersambung....






Ibu negara sudah mulai turun tangan........

Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang