38 - Hang over

289 23 12
                                    

Mohon memberikan dukungannya.....






Vero berpikir cara yang paling tepat untuk menenangkan emosinya saat ini adalah dengan mabuk. Setelah pergi dari ruangan kerja Azka, dia pulang ke rumah dan memakai outfit seksi. Vero pergi ke bar sekitar pukul 8 malam dan hanya sendirian. Dia bahkan sudah tak peduli jika ada Arvano yang mencegatnya di jalan dan anehnya Vero beruntung karena pria tua itu tak ada.

Dia sendirian di bar dan tak mengajak Keysha, saat ini otaknya sedang dalam kondisi ingin sendirian. Wanita itu terus meminum wiskey sampai mabuk dan tidak sadarkan diri, dia bahkan tak sadar sudah menari gila-gilaan di bar dan bangun di suatu tempat dengan kepala yang teramat pusing. Vero terbangun di tempat yang tidak asing....

"Sudah bangun?" Ucap seorang pria dengan suara familiar.

Vero mencoba bangun dari tidurnya secara perlahan dengan memijit kepalanya yang sangat pusing. Dia merasa saat ini kepalanya ditimpa batu yang sangat besar dan saat sadar, Vero melihat Theo sedang berdiri sambil memangku tangannya menatap wanita itu. Vero bahkan mulai panik karena dia memakai baju yang berbeda dengan kemarin malam. Saat ini dia memakai kemeja punya Theo, apa mungkin pengacara itu menyentuhnya lagi saat dia tak sadar?

"Bajuku.... jangan bilang tadi malam kamu perkosa aku? Pria sialan!!" Vero terlihat panik bukan main.

Vero berdiri dan memukul Theo sekuat tenaga namun tentu saja Theo tetap tenang dan memandang Vero dengan tatapan angkuhnya. Theo memegang pinggul wanita itu dan menghentikan pukulan Vero yang tak terasa sakit sama sekali.

"Asal kamu tahu ya aku sama sekali gak nafsu bercinta dengan orang mabuk! Kamu lebih nikmat saat dalam keadaan sadar sweety...." Theo berucap dengan vulgar.

"Tapi bajuku... kenapa aku pake kemeja kamu? Kemana baju tadi malam?" Vero masih panik dan belum percaya.

"Huft... kamu benar-benar ya... tadi malam kamu muntah sangat banyak dan mengenai bajuku yang mahal makanya aku ganti bajumu yang bau itu bahkan aku sudah membuangnya" balas pria itu cuek.

"Apa?? Kamu gila!! Itu baju mahal dan kamu membuangnya?" Vero kaget bukan main.

"Aku gak suka kamu pake baju kurang bahan kayak gitu lagian baunya sungguh gak sedap dan solusinya adalah dengan membuangnya!"

Vero menghempaskan tubuhnya ke kasur, padahal baju tersebut dia beli dengan menghabiskan uangnya sebanyak 100 juta dan kini pria sialan di depannya malah membuangnya begitu saja. Vero kesal bukan main namun kepalanya masih pusing akibat terlalu banyak minum tadi malam. Padahal baju tersebut bisa bersih kembali hanya dengan mencucinya kenapa juga harus dibuang?

"Ayo bangun sekarang saatnya sarapan jangan tidur lagi!!"

Theo menarik tangan Vero dan mereka berjalan menuju dapur. Disana sudah tersedia nasi goreng yang terlihat lezat buatan Theo sendiri. Vero tak heran karena pria di depannya pernah memasak untuk dirinya tempo hari dan Vero merasa dejavu dengan situasi ini.

"Makanlah setelah itu minum obat pereda mabuk ini" ucapnya perhatian namun Vero malah menatapnya aneh.

"Hm... kamu bersikap perhatian aku malah curiga" Vero mulai menaikkan alisnya.

"Hey aku gak seburuk itu sweety... sudahlah kamu makan aja dan aku juga udah beliin kamu baju baru..."

Theo tak peduli dengan tingkah Vero dan mulai memakan sarapannya. Hubungan dia dan Veronica memang selalu diwarnai dengan keributan. Wanita itu kerap menuduhnya sebagai pria yang buruk, memang tak salah namun akhir-akhir ini Theo ingin berubah. Dia sudah menyadari perasaannya pada Veronica dan berniat merebut wanita itu dari Azka. Tapi tanpa melakukan apapun nyatanya Veronica datang sendiri kepadanya, mungkin alam memang sedang mempermudah langkah Theo.

Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang