32 - Closer

691 26 5
                                    

Mohon memberikan dukungannya







Hari ini adalah hari rabu namun Theo malah bekerja kurang fokus karena dia terus memikirkan bagaimana caranya menaklukan wanita jutek nan galak itu. Padahal sidang kasus pembunuhan karena perebutan harta warisan akan digelar beberapa hari lagi, namun Theo malah bersikap malas-malasan dan tidak bersemangat sama sekali. Baru kali ini Theo merasa tak semangat bekerja karena ulah seorang wanita. Seumur hidupnya Theo tidak pernah merasakan perasaan meletup-letup seperti ini, hingga tak heran Lingga mengatainya bodoh. Jelas dia tidak boleh bersikap tidak profesional seperti ini, namun Theo tidak bisa mengenyahkan bayang-bayang Vero.

Di sela-sela dirinya mengumpulkan bukti dan mempelajarinya, dia melihat isi ponsel dan baru sadar kalau Veronica saat ini sedang berada di kolam renang yang dekat dengan rumah Theo. Tampaknya Vero sedang menjalani sesi pemotretan di kolam renang dan entah mengapa Theo merasa tertarik untuk datang kesana padahal dia harus bekerja. Pasti otaknya sudah tak waras karena terus tergila-gila pada wanita itu.

Saat Theo tengah asyik dengan ponsel, sekertarisnya datang dan memberikan dokumen yang begitu banyak. Theo menghela nafas kasar karena baru sadar kalau pekerjaannya terlalu banyak. Sepertinya dia harus mulai mengurangi klien yang memakai jasanya, Theo butuh liburan sungguh. Lagipula uangnya sudah banyak kenapa juga dia harus bekerja sekeras ini?

"Aku bisa gila dengan semua berkas ini..." ucap Theo mengeluh.

"Maaf pak berkas ini baru saja datang dari kantor polisi...." balas Abraham dengan tak enak hati.

"Aku butuh refreshing detik ini juga.... katakan jika aku tidak ada di kantor jika ada orang yang datang mencariku"

"Tapi pak...."

Theo mengabaikan Abraham dan dia pergi begitu saja dari firma hukumnya dengan memakai mobil sport. Ngomong-ngomong tentang mobil, Vero sudah menyicil biaya kerusakannya sesuai kemampuan dia. Namun karena nominalnya terlalu besar tentu saja Vero kesulitan dalam melunasinya.

Dengan tampang bergaya, Theo melesat dan menuju kolam renang sambil bersenandung. Dia sudah bertekad tidak akan menyerah kalau bisa Theo akan membuat Vero tergila-gila padanya dan menjadikan semua pria di dunia ini tak lagi menarik di mata wanita itu. Vero sangat membuatnya tertantang dan naluri pria dari diri Theo semakin menggebu-gebu.

Sesampainya disana Theo melihat Vero sedang berenang dengan menggunakan bikini yang sangat seksi. Wanita itu memakai bikini berwarna merah yang mempertontonkan perutnya yang mulus. Beruntung pengunjung yang hadir tidak terlalu banyak sehingga kolam tidak membludak dan detik itu juga Theo mengganti bajunya dengan kostum renang hingga dalam keadaan topless Theo mendekati Vero yang sedang asyik sendiri. Sambil menyeringai pria itu membelai perut sang wanita dan Vero terlihat syok.

"Kamu lagi!!! Ngaku deh kamu buntutin aku kan?" Vero mulai mengomel.

"Mungkin iya mungkin juga enggak" balas Theo cuek.

Vero menjauh dan menepis tangan Theo yang sudah hinggap di bokongnya. Pria itu sungguh mesum dan tidak tahu tempat hingga sebisa mungkin Vero menjaga jarak tapi keinginannya tak pernah berhasil karena Theo selalu bisa mendekat padanya.

Vero berenang dan mencoba fokus namun tentu saja Theo mengikutinya lagi. Saat tiba di tepi kolam lagi-lagi pria itu menyentuhnya dengan membelai paha mulusnya, salah sendiri kenapa dia menggunakan bikini yang terlalu seksi.

Sebenarnya Vero terpaksa memakai bikini ini karena untuk keperluan syuting. Hanya saja proses syutingnya jadi diundur karena sang sutradara sedang ditimpa musibah yaitu orang tuanya kecelakaan. Sialnya tidak ada yang memberitahu Vero apa yang terjadi sampai dia tiba di kolam. Daripada tak jadi, lebih baik Vero tetap berenang saja meski syutingnya diundur.

Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang