13 - A good kisser

841 18 4
                                    

Mohon memberikan dukungannya....







Saking kagetnya Vero malah terjatuh saat Theo berbisik di telinganya dan tubuhnya langsung ditangkap oleh pria itu. Bagaimana bisa pria ini ada di hadapannya begitu saja padahal Vero yakin dia tak melihat Theo tadi. Rasanya sia-sia saja dia menghindari Theo hari ini karena pria itu malah menemukannya.

"Ah ya tadi malam aku ada sedikit urusan...." Vero tampak gugup saat Theo bertanya padanya.

"Urusan apa sampai tak pulang semalaman?" Tanya pria itu sambil menaikkan alisnya.

"Tentu saja karena aku seorang model...jadi yah hm.. begitulah" Vero mulai kesulitan mencari alasan.

Theo memegang dagunya merasa heran dengan tingkah Vero. Pria itu mulai curiga dengan tindak tanduk Vero dan sebelum Vero berniat masuk ke apartemennya sendiri, Theo membawa wanita itu masuk apartemennya yang terletak di sebelah.

"Jangan bertingkah yang aneh-aneh atau kau akan menyesal!"

Pria itu berbisik di telinga Vero dengan begitu tegasnya. Vero hampir tidak bisa bernafas saat nafas Theo mengenai kulitnya. Dia mulai merinding apalagi dengan sengaja Theo meniup lehernya lembut. Vero juga merasa takut tapi dia masih berusaha terlihat baik-baik saja. Dia tak boleh jadi wanita yang lemah....

"Berhentilah mengancamku Tuan Theodore karena kamu sangat memuakan!!"

Vero mencoba melawan Theo karena pria itu mulai mengatur hidupnya. Padahal jelas-jelas mereka tidak memiliki hubungan apapun. Kenapa gerak-geriknya jadi tidak bisa sebebas dulu seperti sebelum bertemu dengan Theo? Padahal setahu Vero mereka berdua hanyalah orang asing satu sama lain dan kalaupun sudah tidur bersama bukan berarti pria itu bisa mengatur hidupnya.

"Aku sudah bilang kamu itu milikku tentu saja aku akan mengatur hidupmu" ucap Theo sambil tersenyum miring.

"Aku bukan miliki siapapun!! Aku milik diriku sendiri dan tidak ada orang yang bisa mengaturku seenaknya!!"

Vero marah dan begitu kesal hingga rasanya dia mulai mengepalkan tangannya sekuat tenaga. Vero menjerit frustasi karena dia tidak suka disebut milik seseorang. Tapi sebelum wanita itu keluar dari apartemen Theo, sebuah notifikasi masuk ponselnya dan saat dilihat ternyata Theo mengirim uang sebanyak 10 milyar ke rekeningnya.

"Bagaimana kau suka bayaran dariku?" Tanyanya sambil menyeringai.

"Aku bilang kalau aku bukan jalang brengsek!!!!"

Vero marah dan mulai memukul dada Theo padahal tentu saja pria itu tak merasa sakit sedikitpun. Theo hanya menyeringai melihat respon wanita itu. Entahlah rasanya dia sangat puas melihat Vero yang marah karena justru wanita itu terlihat makin cantik.

"Aku bilang kalau kamu itu bukan jalang... kamu itu milikku..."

"Sama saja sialan!!"

Theo mulai memeluk Vero dan menenggelamkan wajahnya di lekukan tubuh wanita itu. Dia sudah tergila-gila pada Vero dan merasa kecocokannya dengan Vero sudah mencapai 100 persen.

"Makin galak justru aku makin menyukaimu sayang" Theo mengecup telinga Vero dan mengemutnya.

Vero mulai menjauh dan berlari hingga mencapai pintu. Dia lelah menghadapi orang sinting macam Theo dan berharap tidak pernah bertemu lagi. Namun tentu saja pria itu mencegah Vero keluar dari apartemennya dan mulai mencium bibir wanita itu intens sambil menggerakan lidahnya.

Vero mencoba menolak dan ingin melepaskan diri tapi tak mampu. Pria itu menjambak rambut Vero dan menciumnya semakin dalam hingga Vero mulai terengah-engah dan tubuhnya memanas. Wanita itu tak pernah dicium sebegitu gilanya dan baru kali ini dicium oleh seorang pria dengan begitu hebatnya.

Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang