Mohon memberikan dukungannya 🙏
Bekerja dengan banyak orang selalu memberikan kesan dan pengalaman tersendiri bagi Theo. Dia bisa menilai karakter berbagai kliennya dari yang sulit diajak kerjasama hingga mudah diatur. Bahkan banyak kliennya yang menyangka bisa bebas dari jeratan hukum jika menyewa dirinya sebagai pengacara. Padahal tugas dia sebagai pengacara hanya bisa meringankan hukuman para tersangka bukannya membuat mereka bebas dari hukuman begitu saja.
"Pak Theo bagaimana bisa anda hanya diam saja sedangkan jaksa menuntut saya hukuman 30 tahun penjara saat sidang kemarin?" Ucap salah satu kliennya yang dia jumpai di penjara.
Dengan helaan nafas kasar Theo mulai meladeni salah satu kliennya yaitu Pak Hasan. Beliau terkena kasus pembunuhan dan yang menjadi korban adalah istrinya sendiri. Theo sangat kesal dengan kelakuan kliennya ini, kejahatannya sudah sangat berat tapi memaksa Theo untuk membebaskannya, dia pikir Theo itu hakim apa? Ini sangat gila dan kliennya itu tampaknya tidak menggunakan otaknya sama sekali.
"Mohon maaf Pak Hasan, saya itu pengacara dan bertugas membela anda agar hukuman anda dikurangi bukannya bisa membebaskan anda dari jeratan hukum!!" Balas pria itu kesal tapi tetap mencoba profesional.
"Kalau begitu kehebatan anda hanya omongan belaka rupanya!!"
"Ya terserah saja bagaimana anda menilai saya!!" Balas Theo sebodo amat.
"Mulai saat ini saya tak akan lagi menyewa anda jadi pengacara saya!!"
"Wah justru saya senang sekali mendengar kabar ini! Semoga anda bertemu dengan pengacara yang mampu membebaskan anda ya..." ucap Theo sambil mengejek dan meninggalkan Pak Hasan.
Setelah pertemuan dengan kliennya di penjara, Theo memutuskan untuk kembali ke firma hukum dan fokus dengan kasus lain. Dia sangat senang bisa terbebas dari klien gilanya satu ini dan mulai menyetir mobil dengan perasaan gembira. Memang saat ini paling bagus mengambil kasus yang ringan-ringan saja karena otaknya bisa kelelahan jika harus memiliki klien dengan kasus yang berat. Belum lagi klien yang kasusnya berat terkadang tidak mampu merefleksikan kesalahannya sendiri.
Theo memutuskan kembali ke kantornya karena besok dia harus menghadiri sidang dan kliennya terjerat kasus korupsi dana APBD. Meski Theo sudah dibayar milyaran rupiah, dia tetap profesional dan tak mau terlalu kentara membela kliennya. Meski begitu Theo sangat optimis karena saat sidang besok bisa bertemu Aditya si jaksa yang jadi musuh bebuyutannya.
Saat sampai kantor, dia mendapatkan undangan ulang tahun dari teman lamanya, Azka Hutama. Meski sudah lama kenal namun mereka tak begitu akrab bahkan satu sama lain mengaku hampir tak bisa berteman karena Theo yang terlalu dingin dan Azka yang terlalu cuek. Tapi entah ada angin apa Azka mengundangnya dan Theo memutuskan hadir sejenak agar tubuhnya tak terlalu keras dalam bekerja. Yah dia butuh hiburan kali ini dan semoga saja pesta ulang tahun itu bisa membuat tubuhnya rileks.
******
"Gue heran banget lo bisa-bisanya ngundang gue!!"
Setelah bersalaman dengan Azka, Theo langsung mengobrol dengan teman lamanya itu yang kini sudah sukses menjadi CEOnya para model terkenal di Indonesia. Tentu saja Theo heran karena setahu dia Azka tidak menganggapnya sebagai teman.
"Sebagai teman lama tentu bukan hal yang aneh kan kalau gue ngundang lo supaya hadir ke acara gue?"
"Gak aneh sih cuma lo tau kan kita gak seakrab itu!!"
"Whatever lah tapi makasih lo udah dateng yah Theo" ucap Azka masih beramah tamah.
Pesta ulang tahun Azka sangat meriah karena dia merupakan anak menteri. Tak heran banyak kalangan eksekutif yang hadir bahkan dari kalangan artis juga. Saat bosan dengan acara ulang tahun ini, Theo memutuskan berjalan-jalan namun malah bertemu dengan Veronica yang sedang diganggu oleh pria hidung belang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Lawyer Wants Me
RomanceTheodore Gunawan terobsesi dengan seorang gadis yang biasa dijuluki kupu-kupu malam. Dia rela mengeluarkan kocek hingga milyaran untuk menjadikan gadis itu hanya untuknya dan miliknya seorang.