3 - Don't ever reject me

1K 40 4
                                    

Mohon memberikan vote dan komennya!!








Selama bekerja di firma hukum, Theo selalu saja mengingat gadis itu. Menurut Theo, Veronica merupakan gadis yang cantik tapi dia lebih tertarik pada penolakan yang gadis itu lakukan padanya. Entah mengapa ada rasa tertantang dalam hati Theo apalagi saat Veronica menunjukkan wajah dinginnya pada pria berusia 35 tahun itu. Biasanya dia sendiri yang bersikap dingin pada wanita lain namun kini justru Theo yang diperlakukan dingin oleh Veronica. Apa mungkin ini sebuah karma karena Theo banyak membuat para wanita patah hati?

Baru kali ini Theo merasakan perasaan penuh tantangan dan rasa penasarannya pada Vero kian besar. Dalam hati Theo mulai tersenyum membayangkan saat Vero mulai tunduk padanya. Entah mengapa Theo merasa semangatnya kian membara dan detik itu juga dia menghubungi Lingga karena tahu pria berkulit sawo matang itu sudah sangat mengenal Vero.

"Lingga kasih tahu dimana alamat Veronica dan no ponselnya sama gue!" Ucapnya tanpa basa-basi.

"Wait wait.. lo nelpon gue cuma karena masalah ini?" Ucap Lingga di seberang sana.

"What else?" Balas Theo singkat namun alisnya tampak menukik tajam.

"Emang ya lo gada basa-basinya anjir, mending benerin dulu muka datar lo itu deh sebelum pengen ngedeketin Vero!"

"Bacot.. lo gak usah banyak ngomong tinggal kasih tau gue aja!!!"

"Vero itu wanita penghibur kalangan eksekutif bro! Elo gak bakal sanggup deh deketin dia... Veronica terlalu liar dan handal dan gak cocok buat cowok cupu macam lo"

"Kalau gitu baguslah.. gue tinggal nyiapin uang yang banyak untuk dapetin dia kan??"

"Gue sih gak yakin ya Veronica mau sama lo, by the way untuk alamat sama no ponselnya gue kirim ke elo by pesan aja ya!"

Setelah itu Lingga menutup sambungan telepon dari sahabatnya duluan dan Theo mulai menyeringai karena alamat yang Lingga kirimkan persis ada di sebelah apartemennya. Apakah ini pertanda semesta mencoba menyatukan mereka? Entahlah tapi Theo sangat senang karena misinya tidak akan terlalu sulit jika mereka tinggal berdekatan. Theo juga tak masalah jika Vero menjadi seorang kupu-kupu malam, bukankah itu artinya dia akan mudah tunduk jika dibeli dengan sejumlah uang yang banyak?

"Bram saya pulang dulu ya untuk urusan klien nomer 5 tolong abaikan saja dulu....."

"Baik pak..."

Theo memutuskan pulang dengan mobil mewahnya dan entah mengapa pria itu mulai bersenandung saat menyetir mobil karena senang tujuannya seolah dipermudah. Dia bahkan sudah mengirim pesan pada Vero tapi tentu saja gadis itu tidak akan membalasnya. Vero terlalu angkuh tapi itu merupakan suatu tantangan yang membuat Theo merasa berdebar.

Setibanya di basement apartemen, Theo melihat Vero turun dari mobilnya dan tanpa membuang banyak waktu dia langsung menghampirinya. NamunTheo tampaknya terlalu percaya diri padahal Veronica tidak semudah itu tunduk pada siapapun terlebih dia juga ingin berhenti menjadi jalang.

"Asal kamu tahu saya sama sekali gak berminat sedikitpun sama kamu.. silakan cari wanita lain aja toh pengacara macam kamu pasti mempunyai kenalan yang banyak kan?" Ucapnya sambil menekan tombol lift dan Theo mengikutinya dari belakang.

"Hm.. ternyata kamu mulai mencari tahu tentang aku? Mulai tertarik padaku huh?" Theo mulai menggoda Veronica tapi tentu saja wanita itu tak peduli.

"Tentu saja tidak.. kamu terlalu percaya diri tapi dari awal aku tegasin kalau kamu bukan tipeku" ucap Vero malas.

"Kalau gitu kenapa kamu gak coba dulu mana tahu kita cocok??"

Vero hanya tersenyum remeh dan setelah itu dia keluar dari lift lalu masuk ke apartemennya tanpa mengatakan apapun. Mendapatkan penolakan dari Vero sama sekali bukan masalah karena Theo tidak akan menyerah. Bahkan dia masih memiliki taktik lain agar wanita itu dapat segera menjadi miliknya.




Mr Lawyer Wants MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang