42. Horror

33 4 1
                                    

Teru ngajakin nonton horror di ruang santai, katanya mumpung semua orang bisa ngumpul di hari minggu yang damai ini.

Gimana mau nggak ngumpul kalau di luar lagi hujan deras? Anan yang hobinya melipir ke kost Friki aja lebih milih ngandang di kost Arjuna saking derasnya.

TV yang ada di ruang santai cukup lebar, jadi mereka nggak perlu pakai proyektor segala. Teru lagi ngotak-atik buat menyambungkan HP Bima ke TV.

Kenapa HP Bima? Yang nggak ada iklannya. Aman kalau mau nonton bareng.

Siko udah duduk si sofa dengan senyum merekah. Kelihatan banget kalau dia seneng, matanya natap layar exticed. Bima yang HPnya diambil cuman bisa duduk di bawah bareng Udin menunggu film dimulai sambil ngemilin coklat.

Dua penghuni tertua, Randu sama Endi keluar kamar dan langsung menyamankan diri duduk di bawah. Jihau dateng sambil lari bawa selimut sama bantal dan rebahan di samping Didim.

Noki keluar kamar, nggak pakai kaos, dia jalan ke ruang santai. "Mau nonton apa?"

"The Conjuring."

"Yang lain kek, gue bosen nonton itu mulu."

"Ada yang belum nonton, bang." Teru noleh pas Noki mau duduk di bawah. "DUDUK DI ATAS! GUE UDAH NGECIM YANG BAWAH."

Noki mendengus, dia duduk di sofa samping Siko. "Orang udik mana yang belum nonton ini film?"

Siko, Randu, Endi sama Udin angkat tangan.

Noki melongo. "Serius?"

"Nggak semua orang suka nonton horror." Randu membela diri.

"Gue maklumi tiga bujang paling tua." Noki nunjuk Udin. "Serius lo belum nonton ini film?"

"Wah..." Udin noel kaki Siko. "Lo dikatain paling tua."

"Gue emang udah tua." Siko nyengir.

"Gue nggak terima kalau cuman tiga orang yang dikatain tua." Bima dongak, natap Niko yang duduk di sofa. "Kalian kan cuman beda setahun."

"Dua tahun, bang." Udin mengoreksi.

"Setahun. Gue lihat KTPnya, cuman selisih setahun sama bang Endi."

Pada heboh. Teru yang belum beres nyambungin HP ke TV langsung berdiri. "SERIUS?"

"Lo telat masuk kampus?" Tanya Randu.

"Gue cuti setahun." Noki udah males kalau bahasan masalah ini. Pas banget Andra sama Anan keluar dari kamar dengan bau sabun yang tercium. Waktunya ngerosting. "Lo mandi nggak dibilas lagi?"

Anan yang difitnah melongo. "Gue aja belum mandi."

Semua mata langsung tertuju ke Andra. Yang ditatap langsung memberi klarifikasi. "Udah gue bilas anjir!"

Teru berdeham, langsung fokus ke TV. "Udah pada ngumpul, gue play ya."

Andra duduk di bawah, paling pojok. Teru langsung rebahan, berbagi bantal sama Jihau. Karena nggak ada lagi tempat di bawah, Anan ngalah, dia duduk di atas samping Siko.

"Film apaan ini?"

"Conjuring."

Kening Anan berkerut. "Ngapain nonton ini? Film baru kan banyak."

"Yang ini seremnya kerasa, bang. Udah ah. Protes mulu." Teru menggerutu. "Tinggal nonton juga."

Mereka mulai nonton dengan khidmat. Belum ada lima menit...

"Orang goblok mana yang mau tinggal di rumah kayak gitu?" Si tukang rosting, Noki beraksi.

"Namanya juga film, bang."

ARJUNA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang