Bab 41 : Segitiga bermuda

265 39 0
                                    


Pagi,...!!!

Biru terbangun dengan kepala yang sangat pusing sekali. Dia sangat kehausan sehingga segera keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur untuk mengambil air minum.

Biru sangat kaget ketika melihat Jemi ada di dapurnya dan sedang membuat sarapan.

Jemi ;
" Sorry ya,... Aku pinjam dulu dapurnya!!! "

Biru tercekat dan hanya bisa bengong seperti masih berada di alam mimpi. Bagaimana bisa Jemima ada di rumahnya sepagi itu dan sedang memasak pula.

Biru ;
" Jemiii,...Btw kok Kamu ada di rumahku ya ??? "

Tanya Biru sedikit ragu-ragu.

El ;
" Itu semua terjadi karena Kakak gak sadar apa yang sudah terjadi semalam,...!!! "

Tiba-tiba El muncul begitu saja masih memakai bathrobe karena baru selesai banget mandi dan menjawab pertanyaan Biru sama Jemi dengan agak ketus pada Kakaknya itu.

Karena masih sangat bingung dan malu akhirnya Biru segera mengambil gelas dan mengambil air minum kemudian langsung membawanya masuk ke dalam kamarnya lagi. Tanpa bicara apapun lagi.

Di dalam kamarnya Biru berpikir dengan sangat kerasnya. Lelaki itu mencerna apa saja yang sudah terjadi semalam pada dirinya.

Biru terlihat sangat frustasi berat, karena nyaris tidak bisa mengingat apapun saat ini.
Isi kepalanya seperti kosong melompong.

Akan tetapi,....!!!
Apa yang tadi dilihatnya itu justru nyata adanya. Sepertinya Jemi habis menginap dirumahnya, karena dia memakai baju tidurnya El dan sedang memasak pagi-pagi di dapur rumahnya juga.

Beberapa saat kemudian,...!!!

Biru, El, dan Jemi sedang sarapan bersama-sama. Mereka bertiga sama-sama sudah mandi dan juga ganti baju, termasuk Jemi yang kembali memakai bajunya El yang lain karena dia tidak prepare untuk membawa baju akibat menginap dadakan juga.

Akan tetapi suasana saat itu sangat canggung sekali buat mereka bertiga.

Membuat ketiganya hanya fokus dengan makanan masing-masing dan sesekali saling lirik karena penasaran dengan ekspresi wajah satu sama lainnya.

El ;
" Aku harus segera berangkat deh,... udah  hampir telat soalnya !!! "

Biru melihat El dan juga Jemi sebentar.

Biru ;
" Ya udah Kakak yang antar,...!!! "

Jemi ;
" Aku ikut bareng aja yah,... Sekalian mau ambil mobil di Rumah Sakit !!! "

Biru ;
" Maaf banget ya Jem,... pasti semalam Aku udah merepotkan Kamu !!! "

Biru terlihat sangat merasa bersalah sekali.

El ;
" For your information,....Kakak juga udah 2 kali pelukin Kak Jemi dengan kasar banget,... Sampe Kak Jemi kesakitan tau !!! "

El bahkan mengatakan itu dengan cukup ketus pada Biru. Membuat Biru semakin pucat dan sekaligus sangat malu sekali lagi.

Jujur Biru sama sekali tidak sadar apa yang telah dia perbuat semalam.

Biru ;
" A,...A,...Aku,... Beneran gak ingat Jem,...El,... Sekali lagi maaf banget yah !!! "

El langsung menyudahi sarapannya meskipun belum sempat habis.

El ;
" Aku mau siap-siap dulu !!! "

Biru dan Jemi sama-sama fokus melihat kepergian El masuk menuju kamarnya.

Sepertinya Biru merasakan jika El sangat marah karena dia sudah memeluk tubuhnya Jemi semalam.

Kemudian Biru memandang ke arah Jemi.

Biru ;
" Jemi,...Aku,....!!! "

Jemi ;
" Udahlah gapapa lupain aja,toh Kamu juga gak sadar !!! "

Biru cuma bisa bengong dan juga bingung. Sedangkan Jemi langsung berdiri membersihkan bekas sarapannya dan juga miliknya El yang tidak sampai habis di makan.

-------------------------------------

Biru mengantarkan El dan juga Jemi ke Rumah Sakit.

El ;
" Makasih !!! "

El langsung turun dari mobil dengan sikap yang sangat dingin sekali. Tidak ada pelukan atau ciuman di pipi seperti biasanya buat sang Kakak tersayangnya.

Jemi juga sama turun di Rumah Sakit karena ingin mengambil mobilnya yang di parkir sejak semalam disana.

Jemi : Thanks tumpangannya ya Bir,...!!! "

Biru ;
" Harusnya Aku yang mengucapkan terima kasih sama Kamu Jem, karena udah sampai repot segala jemput dan anterin Aku sampe rumah semalam !!! "

Jemi ;
" Santai,...Kayak sama siapa aja !!!  Ywdh bye Biru,..."

Jemi langsung berlalu pergi menuju parkiran, Biru hanya bisa menatap kepergiannya El dan Jemi yang semakin jalan menjauh menuju tujuannya masing-masing.

To Be Continue,.........




The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang