Bab 133 : Pertemuan Keluarga

272 42 10
                                    


Rumah Keluarga Wibisana,...

Kedua keluarga itu makan siang bersama.
Setelah selesai hanya para orang tua yang melanjutkan berbincang dengan hangat.
Sedangkan para anak-anaknya sibuk masing-masing.

Jemi tidak sengaja melihat Biru sedang melamun di teras belakang rumahnya sambil menikmati gerimis yang tiba-tiba saja turun.

Jemi ;
" Dulu Kita sering main dan kumpul disini yah, terutama di gazebo itu,...!!! "

Biru menoleh pada Jemi yang tau-tau sudah tepat ada disampingnya. Dia menunjuk ke arah gazebo yang terletak di halaman belakang rumah.

Biru ;
" Iya,...Kamu sama El suka banget makan atau main disana hanya berdua saja !!! "

Jemi ;
" Dulu Aku sempat heran sama El,... Karena bisa-bisanya bule satu ini doyan banget makan rujak hahaha !!! "

Biru tertawa mengenangnya.

Biru ;
" Kan Kamu yang sering beliin hampir setiap kali main kerumah. Bahkan semua yang El suka kayaknya niat banget Kamu bawain terus entah apapun itu,... !!! "

Jemi tersenyum mengingat semuanya.

Jemi ;
" Kita semua punya cara masing-masing buat membuat El bahagia bukan,... ??? "

Biru mengangguk setuju.

Biru ;
" Apa Kamu ingat,... Kalau Aku pernah sengaja ngajak Kamu nonton film di bioskop dan pada akhirnya Kita pergi bertiga sama El,...??? "

Jemi mengangguk.

Biru ;
" Yang ada sepanjang Film Kamu sibuk menyuapi El popcorn, kasih dia minum, bahkan menatap dan menggenggam tangannya sepanjang film daripada fokus menonton filmnya. Tapi Aku belum tau apa artinya selain cuma melihat Kamu diam-diam,...!!! "

Jemi ;
" Jadi saat itu Kamu melihat semuanya,...???"

Biru ;
" Bukan cuma melihat. Tapi saat itu,... pertama kalinya Aku iri sama El,...Mungkin lebih tepatnya cemburu sama adikku sendiri !!! "

Jemi menatap Biru tak percaya.

Sementara itu,...

Ternyata El juga tidak sengaja menguping pembicaraan Kakak dan Kekasihnya dari balik pintu.

Jemi ;
" Maaf,... Entah kenapa sejak awal pandangan serta perhatian Aku memang selalu tertuju pada El. Sampai banyak hal yang tidak pernah Aku sadari Biru,....!!! "

Biru ;
" Tidak apa-apa Jemi,... Kalian berdua memang sudah ditakdirkan bersama. El adalah duniamu,...dan Kamu juga adalah dunianya El,...!!! "

Biru cuma hanya bisa tersenyum.

Sementara itu,...

Jemi hanya bisa menatapnya dengan perasaan yang penuh rasa penasaran.

Jemi ;
" Boleh Aku bertanya tentang satu hal,...??? "

Biru mengangguk.

Jemi ;
" Apa pernah ada rasa penyesalan buat Kamu,...??? Kita semua tau kalo dulu Aku sama El gak mungkin bisa ketemu dan saling kenal seperti sekarang ini tanpa ada campur tangan dari Kamu juga Biru,... ??? "

Biru menggeleng dengan sangat yakin.

Biru ;
" Aku tidak pernah menyesal Jemima !!!
Karena,... Aku tidak yakin ada orang lain yang bisa membahagiakan El seperti Kamu sekarang ini. El adik Kami itu selalu hidup kesepian sejak Mami meninggal,... Dia cuma hidup dengan para lelaki yang tidak tau apa-apa soal dunia perempuan sama sekali Jemi. Dan Kamu hadir tepat disaat El sedang tumbuh dari gadis remaja menjadi gadis yang akan beranjak dewasa,...!!! "

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang