Bab 47 : Hanya ada satu Warna ( Kuning )

272 39 4
                                    

Pagi hari,...

El terbangun dan melihat ada bekas kompresan di keningnya. Sepertinya Jemi merawatnya semalaman. El juga melihat Bubble sedang tertidur pulas tepat di sampingnya.

El mencium kepala Bubble dan mengelus tubuhnya perlahan-lahan, kemudian El segera bangun dan beranjak dari tempat tidurnya.

El melihat Jemi dengan kesibukannya di dapur. Chef kesayangannya sedang fokus menyiapkan makanan dan itu adalah salah satu pemandangan Favoritnya El semenjak mereka pacaran.

Perlahan El mendekatinya dan memeluk tubuh Jemi dari belakang.

Meskipun sempat sedikit kaget tapi kemudian Jemi langsung tersenyum cerah.

El ;
" Good morning Chef,...!!! "

El mengecup pipi kanannya Jemi dengan sangat lembut sekali.

Jemi ;
" Good morning Bu Dokter,...!!! "

Jemi mengambil satu tangannya El yang melingkar di pinggangnya dan menciumnya mesra.

Dengan sigap Jemi segera mematikan kompornya dan berbalik menghadap El. Jemi lalu mengecek suhu tubuhnya El yang semalam agak panas.

Jemi ;
" Syukurlah badan Kamu udah gak anget lagi seperti semalam Baby,...!!! "

El ;
" Kan dirawatnya pake Cintanya Jemima,...!!! "

Jemi tersenyum malu oleh kelucuan serta gombalan maut pacar kecilnya.

Jemi kemudian mengecup kening El dan memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

Jemi ;
" Baby,...Yakin gak ada yang mau Kamu ceritain sama Aku,...??? "

Bisik Jemi pelan di telinganya El.

El menggelengkan kepalanya tanpa harus menjawab pertanyaan Jemi barusan. Jemi juga tidak ingin memaksa supaya El cerita jika memang dia tidak ingin menceritakan apa yang ingin dia simpan sendirian. Jemi kembali bertanya untuk sekedar memastikan jika El baik-baik aja.

Jemi ;
" Kalo gitu Kamu sarapan dulu yah,... Aku buatkan bubur jagung supaya perut Kamu hangat sayang,...!!! "

Jemi bicara sambil memegang wajahnya El dengan lembut sekali.

El hanya bisa mengangguk dan tersenyum bahagia, sebab Jemima di hadapannya saat ini adalah miliknya seorang, hanya miliknya, dan El sangat bersyukur karena sudah memiliki dia seutuhnya.

Beberapa saat kemudian,....

Mereka sarapan bersama pagi itu, tanpa percakapan, tanpa pertanyaan, namun hanya ada tatapan tulus dan segala sentuhan penuh dengan kasih sayang.

1 jam kemudian,...

El mendapatkan telpon dari Rendra.

Rendra ;
" Hallo El,... btw Biru kemana yah ??? Kok hari ini gak masuk kantor, di hubungi ke handphone dan no rumah juga gak bisa-bisa dari tadi,...!!! "

El terdiam sejenak sebelum bisa menjawab semua pertanyaan Rendra.

El ;
" Maaf banget Kak Rendra,...Tapi Kak Biru lagi kurang sehat. Soalnya semalam sempat kehujanan gitu. Hari ini dia butuh istirahat dulu jadi gak bisa masuk kantor. Hpnya kayaknya emang mati belom sempat di charge,...!!! "

Sebenarnya El menjawabnya dengan asal, karena melihat sitkon dan juga sudut pandang saat ini dengan situasi yang di alami Biru.

Dan alasan itu lebih tepat dan masuk akal pikir El singkat.

Rendra ;
" Oh gitu ya El,...!!! Ya udah deh, semoga Biru cepet sembuh dan sehat lagi deh. Thanks ya El,...Dan sorry udah ganggu Kamu pagi-pagi gini,...!!! "

El ;
" Iya Kak Rendra sama-sama,...!!! Gapapa kok, lagian Aku juga lagi gak sibuk !!! "

Mereka kemudian mengakhiri telponnya.

Kemudian El hanya duduk di ruang tamu sambil memangku Bubble yang semakin bertambah besar sambil terus mengelusnya dengan sangat sayang sekali.

Sementara isi pikirannya sedang melanglang buana jauh entah kemana.

--------------------------------------

Tak berapa lama Jemi keluar dari dalam kamar sudah dalam keadaan yang sangat rapi, cantik sekaligus terlihat ganteng di sisi lainnya.

Jemi itu sehari-harinya selalu make up sederhana dan sangat natural sekali, tapi di wajahnya selalu memiliki sinarnya sendiri.

Wajah baby face dan kecil serta kelebatan rambut panjangnya yang tebal dan indah, ditambah senyuman mautnya membuat El menatapnya nyaris tanpa berkedip.

Membuat Jemi jadi gemas sendiri melihat El menatapnya dengan sangat terpesona seperti itu.

Dengan secepat kilat Jemi menyambar dan mencuri sebuah kecupan di bibirnya El yang terus-terusan menatap dirinya.

El sampe kaget dan jadi sadar dari lamunannya.

El ;
" Eheeemmm,.... Kok pacarnya Aku udah keren dan rapi banget sih pagi-pagi,...??? "

Jemi malahan jadi senyum salting mendengar pujian kecil dari El barusan.

Jemi ;
" Aku milikmu dan cuma milik Kamu seorang kok my Baby,...!!! "

El ;
" Kiss me again please,...!!! "

Jemi memandang El sejenak dan baru mencium bibirnya satu kali lagi.

El ;
" Makasih Babe,...❤️ !!! "

Jemi cuma membalas dengan senyuman lembutnya yang sangat menyejukkan hati.

Jemi ;
" Aku ada Live sama interview juga siang ini,... Kamu gapapa Aku tinggal sendirian,...??? "

El mengangguk kecil.
Jemi hanya menatapnya cukup lama dan dalam, seperti ingin memastikan satu kali lagi soal pertanyaannya barusan.

El ;
" Gapapa Jemimaku sayaaang,....!!! Aku cuma mau santai dan main sebentar kok sama anak kita. Habis itu Aku juga harus siap-siap lagi berangkat ke RS,...!!! "

Kemudian sebuah senyuman lalu terbit di bibirnya Jemi yang kecil.

Jemi lalu memakai sepatu dan mengambil tasnya.

Jemi ;
" Aku berangkat dulu ya Baby,...!!! "

Tak lupa sebuah kecupan mendarat di kening serta bibirnya El dan sebuah ciuman juga di kepalanya Bubble Gum.

El ;
" Hati-hati sayang,...Iove You,...!!! "

Jemi kembali menatap El dengan sangat dalam dan mencium bibirnya satu kali lagi.

Jemi ;
" I love you more Baby,...!!! "

Mereka berdua berpelukan cukup lama sampe Bubble sedikit kegencet badan Miu sama Piu nya yang kurang rela untuk pisah sebentar di hari itu.

To Be Continue,......

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang