Bab 2 : Masa Remaja El, Jemi, dan Biru !!!

634 50 1
                                    


   Sejak hari itu Jemi benar-benar seperti menjadi bagian dari keluarga besar Wibisana. Jemi sangat dekat sekali dengan El, kedekatan mereka berdua sudah seperti sahabat yang berteman cukup lama.

   Sedangkan Biru memang sudah menyukai Jemi sejak pandangan pertama. Lelaki remaja itu semakin lama semakin jatuh cinta pada Jemima.
Sampai ketiga kakaknya bahkan Ayahnya sendiri menyadarinya.

   Hampir setiap weekend Jemi juga sering menginap dirumah dan tidur dikamar berdua dengan El. Ayah Abu dan semua kakak laki-laki El yang lain juga sangat menyukai Jemi yang sangat humble dan sopan. Jemi yang notabene terlahir sebagai anak tunggal merasa nyaman ada diantara keluarga itu meskipun mayoritas adalah para pria.

----------------------------------------------------------------

3 Bulan kemudian,....

   Sabtu malam,... Jemi sedang menginap dirumahnya El. Saat itu Jemi sedang asyik menonton Film di TV di kamarnya El. Saking fokusnya Jemi nonton sampai gak sadar kalau El sudah keluar dari kamar mandi dengan cuma memakai handuk saja karena baru saja selesai mandi.

   Tau-tau El memandangi wajah Jemi dari jarak dekat, sehingga tercium aroma nafas satu sama lainnya. Membuat Jemi jadi kaget sekali, tapi mereka berdua malah jadi adu pandang-pandangan beberapa detik. Perasaannya Jemi jadi campur aduk banget rasanya. Hingga Jemi mengalihkan pandangannya karena sudah terlalu gugup.

" Kak Jemi lucu banget sih kalo lagi fokus sama sesuatu, mana kelihatan cantik banget lagi cuma kena cahaya TV doank !!! "

Celetuk El sambil tertawa kecil.

   Lampu kamar El memang sengaja dimatikan, supaya Jemi lebih enak nontonnya. Dia memang suka nonton dengan suasana gelap atau remang-remang.

   El memang anaknya ceplas-ceplos, cerewet dan sangat menggemaskan.
Membuat hati Jemi seperti kena serangan dadakan. Jemi terus-terusan berdebar kencang, suasana yang temaram, bau nafas, aroma fresh sabun mandi, bahkan oleh kelakuan El yang tetiba saja membuka handuknya. El ganti baju di depan Jemi tanpa sedikitpun rasa malu padahal dia telanjang bulat saat itu. Jemi sampai merasa pengap dan panas dingin jadinya. Jika kamar itu terang pasti kelihatan banget kalau wajah Jemi menjadi merah merona karena kepanasan dan sekaligus malu. Gadis kecil yang masih SMP ini sudah membuat Jemi lama-lama jadi gila sama perasaannya sendiri.

   Dirumah itu ada empat orang laki-laki,
dan semuanya ganteng-ganteng lagi.
Jemi juga sudah biasa melihat kakak-kakak El telanjang dada saat dirumah atau lagi berenang. Tapi Jemi selalu merasa biasa saja.

   Sementara itu semakin hari Jemi justru semakin tertarik dengan El. Selain cantik, gadis remaja bertubuh mungil itu juga sangat menggemaskan sekali.
Sikap manja El yang berlebihan padanya justru membuat Jemi semakin gila saja.
Jemi bingung dengan perasaannya yang semakin awur-awuran untuk El.
Tapi Jemi belum tau sebenernya perasaan apa itu yang sedang dirinya rasakan pada sesama gadis macam perasaannya pada El.

   Seperti malam-malam sebelumnya, malam itu Jemi memang sedang menginap dirumahnya El dan dia juga selalu tidur berdua dengan El di kamarnya. Mereka tidur berdua dan selalu saling berpelukan erat. Jantungnya Jemi seakan ingin meledak rasanya. Semakin lama Jemi semakin gak kuat oleh sentuhan-sentuhan fisik dengan El. Ada rasa senang dan juga ketakutan disana. El sendiri sudah tertidur dengan pulasnya, sedangkan Jemi diam-diam hanya menatap gadis kecilnya yang semakin hari semakin mempesona di matanya, Jemi menatapnya dengan perasaan yang sangat dalam, perasaan sayang yang berlebihan. Sehingga membuat Jemi sedikit ketakutan oleh perasaannya sendiri.

-------------------------------------------------------------

Hari baru,...
Sejak pulang sekolah Jemi sedang main dirumah El, sampai masih pakai seragam sekolahnya. Saat itu kedua gadis remaja cantik ini sedang asyik makan rujak di gazebo belakang rumah.

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang