Bab 62 : Godaan Maut

357 44 4
                                    

Sebenarnya hampir setiap malam Biru bisa mendengar kalau El dan Jemi sedang Video Call atau telpon-telponan.

Awalnya memang Biru tidak sengaja, tapi lama-lama dia malah dengan sengaja mencuri dengar obrolannya El dan Jemi.

Hanya saja selama ini Biru sengaja pura-pura tidak tahu. Karena hatinya sendiri masih sangat terluka dan belum bisa sepenuhnya sembuh.

Biru tidak bermaksud jahat, dia hanya butuh waktu buat berdamai dengan keadaan. Makanya selama ini walaupun Biru sudah tahu soal kenyataannya. Biru tetap saja diam dan pura-pura seolah dia tidak tahu apa-apa.

--------------------------------------

Kantor Gabriel siang,....

Gabriel sedang sangat serius sekali menatap layar komputernya. Dia sekarang sedang fokus melihat rekaman CCTV saat acara anniversary Wijaya Group beberapa hari yang lalu.

Tatapan matanya El dan Jemi, sentuhan tangan yang disengaja tapi seolah-olah tidak sengaja. Sebuah bisikan mesra, senyuman yang berbeda, dan terlebih soal kejadian di toilet lebih dari setengah jam lamanya.

Kenyataannya El dan Jemi berada di dalam bilik toilet yang sama berduaan, apalagi ditambah luka bekas gigitan baru di bibir bawahnya El yang sangat kentara sekali.

Seketika Gabriel menjadi sangat lemas, akibat syok berat. Pria itu tercengang hebat karena sudah melewatkan banyak hal persis di depan matanya sendiri.

Rasa percaya dirinya ambruk seketika, Gabriel takut dengan semua pikiran buruk yang memenuhi isi kepala dan juga hatinya yang saat ini merasakan sakit yang luar biasa.

----------------------------------------

Rumah Sakit Husada Raya,....

Siang itu Jemi menyempatkan diri untuk bisa mampir ke Rumah Sakit. Membawakan lunch buat El dan menemani kekasihnya makan siang. Hanya itu saja yang bisa Jemi lakukan selama situasinya sulit seperti sekarang.

Bahkan Jemi sampai tidak bosan-bosannya terus menatap El yang sedang asyik makan.

El juga tau kalau dirinya diliatin terus makanya dia iseng langsung nyuapin Jemi gitu aja.

El ;
" Aaaaaaaaa........!!! "

Jemi jadi tidak bisa menolak meskipun dia masih sangat kenyang. Jemi tetap memakan apa yang El suapin. Tapi kebanyakan sehingga,...

Jemi ;
" Kamu aja yang makan El,...Aku masih kenyang banget sekarang,...!!! "

El ;
" El,....??? "

El terkejut karena Jemi cuma memanggil namanya saja padahal sekarang mereka hanya sedang berduaan. Karena sejak mereka berdua resmi berpacaran Jemi sudah tidak pernah memanggilnya dengan El lagi.

Jemi ;
" Iya maaf Baby,...!!! "

Jemi coba merapikan bibirnya El yang agak belepotan dengan tangannya, kemudian Jemi malah menjilati tangannya seolah dia memakan bekas bibirnya El tanpa rasa jijik.

El malah menatapnya curiga.

Jemi ;
" Enak banget emang makanan favorit Aku ini,...!!! "

Jemi terus menjilati jari tangannya sambil terus melihat ke arah bibirnya El yang begitu sangat menggoda apalagi agak sedikit mengkilap oleh minyak dari makanan.

El lalu tersenyum dan dengan sengaja justru memainkan bibirnya untuk menggoda Jemi.

Jemi menelan air ludahnya dan sedikit keringatan jadinya.

Jemi ;
" Ah,...Aku nyerah deh gak kuat. Kayaknya Aku pamit sekarang aja ya Baby,...!!! "

Jemi langsung berdiri dan mengecup keningnya El satu kali.

Jemi ;
" Bye Baby,...Aku pergi dulu ya,.... Miss u !!! "

El malah jadi tertawa puas melihat pacarnya yang langsung kabur ketika di godain seperti barusan wkwkwk.

El ;
" Bye Piu,... Hati-hati yah,... Lucu banget sih Pacarnya Aku,... Gemesin kalo lagi menahan hawa nafsu hahaha !!! "

El justru semakin tertawa karena Jemi sama sekali tidak berbalik lagi untuk sekedar menatap wajahnya sekali lagi wkwkwk.

El sangat tahu persis sepertinya Jemi beneran takut jika sampai dia khilaf, apalagi ini di Rumah Sakit,.... hahaha

Jemi berjalan menuju ke Lobby dengan wajah yang masih terlihat merah dan hatinya yang berdebar kencang sekali.

Sepertinya El memang sudah berhasil bikin Jemima sudah sangat tergoda sekali sama tingkah nakalnya tadi.

Bahkan El semakin nakal saja dan sekarang dia justru kirim foto Selfi bibirnya yang sexy sama Jemi donk.

Jemi yang melihat foto itu di dalam ponselnya sambil berjalan sampai di buat salting brutal oleh kelakuan kekasihnya.

Bahkan sepanjang jalan Jemi mengelus dadanya supaya dirinya tetap tenang Wkwk.

Ketika Jemi keluar dari area Rumah Sakit kebetulan Gabriel baru saja tiba dengan mobilnya. Tapi Jemi sama sekali tidak melihatnya.

Gabriel terus memandangi arah kepergian Jemi nyaris tanpa berkedip sama sekali. Dia melihat dengan sangat baik wajahnya Jemi yang kelihatan salting brutal dan berbunga-bunga sekali.

Gabriel ;
" Dev,...Apa udah ada perkembangan soal update tentang Chef Jacklyn atau Dokter Harper gimana,...??? "

Gabriel langsung bertanya pada sekretarisnya.

Deva ;
" Sejauh ini mereka cuma bertemu di Rumah Sakit saja Pak. Jika tidak di dalam ruangannya Dokter Harper, palingan ada satu kali di saat mereka bertemu di parkiran RS !!! "

Gabriel ;
" Tolong segera kirimkan juga rekaman CCTV saat mereka bertemu di parkiran itu. segera,... !!! "

Deva ;
" Baik Pak,...!!! "

Mereka kemudian keluar dari dalam mobil dan langsung memasuki area Rumah Sakit.

Sementara itu Jemima membalas pesan foto yang di kirim El tadi.

Jemi ;
" Awas Kamu ya Baby,... Berani-beraninya nakal gitu sama Aku 😈 !!! Gak akan Aku biarkan nanti,... Lihat aja Kamu nanti gimana pembalasan kejam dari Aku,...😈😈😈 !!! "

El ;
" Aduh takut,....Jadi gak sabar penasaran banget nih nunggu balesannya. Apa ya kira-kira,....??? "

Jemi ;
" Tunggu saja nanti tanggal mainnya ya Ibu Dokter. Semoga Kamu masih bisa untuk di selamatkan aja deh 😋,... Soalnya pasti bakalan Aku makan Kamu sampe habis gak bersisa 😈😈😈,...!!! "

El tertawa sendiri membaca pesan balasan tapi ancaman yang paling menggemaskan seperti itu dari kekasihnya hahahaha.



To Be Continue,......

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang