Bab 103 : Jemima & Abu Wibisana

199 31 6
                                    


Tiga hari kemudian,...
( Sunrise & Sunset Resto )

Tiba-tiba saja Ayah Abu datang ke restoran Jemi di siang hari. Tentu saja Jemi menyambutnya dengan perasaan yang campur aduk rasanya.

Ada sedikit kebahagiaan, tapi juga diliputi oleh banyaknya kecemasan. Karena tidak mudah untuk bicara dengan seorang Ayah dan juga seorang Profesor yang terkenal oleh wibawanya.

Ayah Abu ;
" Apa bisa Saya ingin makan siang disini tapi tidak reservasi lebih dahulu,...??? "

Jemi ;
" Tentu saja Om,... Untuk Om dan semua keluarga akan selalu bisa,...!!! "

Bahkan Jemi rela menutup seluruh restoran jika memang harus demi melayani Ayah kekasihnya dengan lebih baik lagi.

Jemi mempersilahkan Ayah Abu duduk di sebuah meja dengan view terbaik yang ada di dalam restorannya.

Setelah itu Jemi menyiapkan banyak hidangan terbaiknya yang akan disajikan buat dinikmati oleh Ayahnya El.

Jemi cukup grogi sekali, tapi dia berusaha mengontrolnya dengan baik.

Momen itu adalah penentuan bagaimana hubungannya dengan El akan berlangsung. Bahkan di suhu ruangan restoran yg cukup dingin Jemi justru sedikit berkeringat karena terlalu gugup.

Semua hidangan hampir habis dinikmati oleh Ayah Abu siang itu. Jemi cukup senang beliau terlihat menikmati semua yg telah dia sajikan.

Jemi ;
" Apa Om masih butuh tambahan sesuatu,...??? "

Ayah Abu ;
Tidak Jemi,...Cukup terima kasih,...!!! "

Jemi ;
" Saya yang seharusnya berterima kasih karena Om sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang kesini,...!!! "

Ayah Abu ;
" Saya sangat menikmati semua makanan yg kamu hidangkan barusan Jemi,...!!! "

Jemi ;
" Terima kasih banyak sekali lagi Om,...!!! "

Ayah Abu ;
" Sebenarnya saya ingin bicara denganmu, tapi mungkin ditempat yang jauh lebih Private,...!!! "

Jemi ;
" Bisa Om,... Kalau begitu bagaimana jika di ruangan saya saja. Mari Om,...!!! "

Jemi membawa Ayah Abu memasuki ruangannya.

Ayah Abu sempat melihat seisi ruangan itu.
Sangat luas buat ruangan seorang owner restoran. Bahkan 4X lebih besar daripada ruangannya di kampus.

Pandangan Ayah Abu sempat salah fokus pada Foto Jemi, El dan seekor kucing orange.
(Foto keluarga yg di studio waktu itu)

Jemi ;
" Silahkan duduk Om,....!!! "

Jemi sadar Ayah Abu teralihkan oleh fotonya

Jemi ;
" Itu,...Saya dan juga El mengadopsi seekor kucing 7 bulan yang lalu,...Namanya Bubble Gum dan El sangat menyayanginya,...!!! "

Ayah Abu ;
" Jemi,...Apa Kamu sangat mencintai putriku El,... ???

Jemi menahan nafasnya sebentar karena gugup, baru dia bisa menjawabnya dengan sangat yakin.

Jemi ;
" Tentu saja,... Saya sangat mencintai El Om,....Melebih apapun yang ada di alam semesta ini !!! "

Ayah ;
" Kenapa bukan Biru,...??? Putra Saya,...!!!Kenapa kamu malah lebih memilih Yellow putri Saya satu-satunya,...??? "

Jemi ;
" Hati dan perasaan tidak bisa Kita atur sesuai kehendak Kita saja Om. Walaupun Biru itu pria yang sangat baik sekali. Tapi,... Saya tidak bisa berpaling dari El. Karena Cinta Saya sangat besar buatnya. Bahkan sebelum El membalas perasaan cinta Saya,....!!! "

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang