Bab 130 : Enam Sembilan

510 48 3
                                    

Malam kian larut,...

Setelah acara makan malam keluarga, semua Kakak El dan Ayahnya pulang kerumahnya.

Sedangkan Mama Arina dan Papa Jun juga pulang ke Apartemennya Jemi.

Tapi,...

El dan Jemi memilih menginap di hotel.
Mereka ingin quality time berdua saja.
Kebetulan El juga masuk kerja agak siangan.


-------------------------------------------

Kamar hotel,...

El sedang menikmati pemandangan kota Jakarta pada malam hari dari balik jendela kamarnya. Lalu Jemi langsung memeluknya erat dari belakang.

El tersenyum bahagia oleh pelukan hangat dari kekasihnya itu.

Jemi ;
" Aku kangen bangeeeet sama Kamu Sayaaang,....!!! "

El ;
" Aku juga,... Kangennya luar biasa !!! "

Balas El dan dia langsung berbalik sambil menatap wajah Jemi sangat dalaaam sekali.
El melihat kepala Jemi dan mengelusnya.

El ;
" Rambut Kamu sudah tumbuh cukup banyak Sayaaang,... Tapi bekas jahitannya masih tetep keliatan !!! "

Jemi mengambil tangan El dikepalanya lalu menciumnya.

Jemi ;
" Aku keliatan aneh ya,...??? "

El ;
" Enggak kok,... Gemesin aja, justru Kamu malah jadi ganteng tau. Seperti prajurit baru pulang dinas militer,...Hehehe !!! "

Jemi dan El saling tertawa ringan karena lucu.

El ;
" Jangan sampe terluka lagi ya,... Awas aja kalo Kamu berani-beraninya datang kehadapan Aku lagi dengan luka, pingsan atau berdarah-darah lagi,... !!! "

Jemi hanya tersenyum diancam seperti itu oleh Ibu Dokter yang cantik yang ada di hadapannya.

Kemudian Jemi mencium bibirnya El satu kali.

Jemi ;
" Kamu itu kalo makin ngomel-ngomel,... Semakin galak kaya gini kenapa justru semakin gemesin sih Baby,...??? "

Jemi kembali mencium bibir El lagi, dan lagi.

Kemudian menjadi ciuman beneran. Tapi tidak bertahan lama.

Karena,....

Jemi ;
" Awwwww,... Baby,...!!! "

Jemi sedikit teriak kesakitan karena El ternyata menggigit bibirnya lumayan parah.

El ;
" Syukuriiin,... Itu hukuman buat orang nakal kayak Kamu,...!!! "

Jemi ;
" Berdarah loh ini bibir Aku Sayang,...!!! "

Jemi masih tetap tersenyum ceria walaupun masih memegang area bibirnya yang terlihat sedikit berdarah dan lumayan cukup perih terasa.

El ;
" Lagian siapa suruh malah ngerjain Aku kayak kemarin-kemarin coba,.... ??? Sampe gak bisa di kontak dan menghilang gitu aja,...!!! "

Jemi ;
" Kalo gak gitu kan gak jadi bikin surprise donk Sayang,...??? "

El ;
" Tapi Aku khawatir dan kangen banget sama Kamu tau,...Dasar jahat 😤😤😤 !!! "

El sedikit memukul dada Jemi dan matanya sudah berkaca-kaca meluapkan sedikit kekesalannya yang masih tersisa.

Jemi lalu memegang wajahnya El

Jemi ;
" Iya Sayang ku,... Sekali lagi maafin Aku yah. Kamu jangan sedih lagi. Mulai sekarang Aku akan selalu disini, gak akan kemana-mana lagi tanpa seijin Kamu,...Oke !!! "

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang