Bab 97 : Ada Yang Berjuang Ada Juga Yang Merelakan

263 29 1
                                    

Rumah Sakit Husada Raya,...

Sejak sampai El sudah sangat sibuk dengan semua jadwal paginya. Jemi cuma bisa menunggu El dengan sabar di dalam ruangannya.

Setelah cukup lama El menyelesaikan pekerjaan paginya untuk mengecek beberapa pasiennya, barulah El bisa kembali ke ruangannya yang sudah ditunggu sekali oleh Jemima.

Mereka sampai berpelukan dengan sangat erat sekali. Pelukan yang tidak baik-baik saja. Mereka berdua cukup terhanyut oleh keadaan. Kemudian hanya bisa saling memberikan belaian ringan penuh dengan cinta untuk bisa saling menguatkan.

Jemi ;
" Baby,...Aku bawain Kamu breakfeast !!! "

El ;
" Makasih Sayang,...Tapi Aku beneran lagi gak selera buat makan !!! "

Jemi memegang wajahnya El dengan kedua kedua tangannya penuh dengan kelembutan.

Jemi ;
" Please,...Kamu butuh tenaga dan kekuatan buat bekerja keras dan menghadapi semua ujian ini Baby. Kamu harus makan yah. Mau Aku yang suapin,...??? "

El menatap balik wajahnya Jemi, El tidak yakin jika kekasihnya itu juga sudah makan dalam situasi buruk yang sedang mereka berdua hadapi ini.

El ;
" Kalau begitu Kita makan berdua yah. Kamu juga harus makan bareng sama Aku,...!!! "

Mau tak mau Jemi akhirnya mengangguk. Jemi tidak ingin jadi orang yang sangat picik, yang berusaha untuk menjaga pacarnya tapi justru malah melupakan dirinya sendiri karena kesedihan dan juga rasa putus asa.

Lalu El sama Jemi berbagi makanan itu berdua dan makan dengan rasanya seperti menelan duri-duri tajam.

Setelah selesai makan El sama Jemi kembali saling menatap wajah masing-masing. Tatapan itu sangat dalam dan begitu getir.

El ;
" Aku Sayang banget sama Kamu Babe,...🥺🥺🥺 !!! "

Jem ;
" Aku juga Baby,...Sayaaaang banget sama Kamu ,... 🥺🥺🥺 !!! "

El ;
" Hal inilah yang selalu Aku takutkan jika Ayah dan keluargaku tahu soal hubungan Kita. Bukan hanya sekedar penolakan. Bahkan semalam Ayah sangat menyudutkan Kamu Babe,...🥺🥺🥺 !!! "

Jemi menggenggam kedua tangannya El.

Jemi ;
" Gapapa Sayang,...Kita coba pelan-pelan yah. Mudah-mudahan Kita berdua bisa menemukan jalan keluarnya, untuk bisa meluluhkan hatinya Ayah Kamu,...!!! "

El ;
" Aku takut banget Babe,... Ayah itu orang yang sangat teguh tentang pendiriannya. Kita akan kesulitan untuk bisa meluluhkan hatinya. Dan Aku takut jika sampai harus kehilangan salah satu dari kalian berdua Sayang,...🥺🥺🥺 !!! "

Jemi mencium tangannya El lembut dan menatapnya lebih dalam untuk memberikan kekuatan.

Jemi ;
" Justru itu Sayang,... Ini semua akan menjadi tantangan besar buat ujian Cinta Kita berdua. Untuk bisa melewati ujian berat ini. Dan mulai sekarang Kita akan menghadapi semuanya bersama-sama ya Baby,...!!! "

El langsung menghambur untuk memeluk erat tubuhnya Jemi. Perasaannya saat ini sangatlah kacau balau. Dadanya terasa sangat sesak karena sangat begitu menyakitkan sekali. Dengan memeluk Jemi seperti memberikan El waktu untuk bisa bernafas lagi.

Situasi ini akan menjadi awalan yang sangat berat untuk memperjuangkan hubungan cinta mereka berdua untuk kedepannya. Dan semua itu sudah terlihat sangat terjal dan tidak mudah untuk dilewati.

---------------------------------------------

Depan RS Husada Raya,...

Gabriel masih berada di dalam mobilnya baru saja tiba di Rumah sakit. Gabriel melihat Jemi baru saja keluar dari dalam gedung Rumah Sakit.

Gabriel merasa sangat heran sekali, bukankah El sama Jemi baru saja pulang dari liburan. Tapi kenapa raut wajahnya Jemi justru terlihat seperti baru pulang dari pemakaman. Jemi terlihat sangat kusut dan berantakan.

Bahkan di siang harinya,....

Ketika Gabriel ingin meninggalkan Rumah Sakit, Dia sempat melihat wajahnya El dari kejauhan, menyiratkan rasa suram yang sama seperti wajahnya Jemi tadi pagi.

Sebenarnya ada apa dengan pasangan kekasih yang telah membuat Gabriel patah hati itu. Bahkan sekarang terlihat justru El sama Jemi yang seperti sedang mengalami patah hati juga.

--------------------------------------------

Sebuah Restoran Mewah,....

Gabriel terlihat sedang makan siang dengan Maminya di sebuah restoran.

Mami Rosa ;
" Gabriel,...Ayo makan yang banyak. Akhir-akhir ini Mami lihat Kamu itu semakin kurus dan lupa sama waktu makan,...!!! "

Gabriel yang sempat melamun hanya bisa tersenyum lembut sama Maminya.

Mami Rosa ;
" Gabriel,...Kalau soal Dokter Harper sekarang bagaimana perkembangannya,...??? Mami sama Papimu sudah sangat tidak sabar looooh nunggu kabar baik dari kalian berdua,...??? "

Gabriel hanya menarik nafasnya dengan sangat berat sekali mendengarkan pertanyaan klasik itu. Dan sekarang pertanyaan itu sudah mulai melukai hatinya Gabriel.

Gabriel ;
" Sepertinya sudah tidak mungkin lagi Miih,...!!! "

Mami Rosa ;
" Looooh,...Maksudnya apa sih Kamu ini ??? "

Gabriel ;
" Dokter Harper itu sudah punya pacar Mih. Dan mereka berdua sangat saling mencintai. Aku sudah gak mungkin bisa untuk masuk dalam kehidupannya Dokter Harper lagi Mami,...!!! "

Wajahnya Gabriel terlihat sangat sedih ketika membicarakannya.

Mami Rosa ;
" Dengan siapa Gabriel,...??? Apa salah satu Dokter di Rumah Sakit Kita,...??? Bisa-bisanya orang itu mengalahkan putra bungsunya Wijaya Group kesayangan Mami,...!!! "

Gabriel ;
" Sudahlah Mami,...Kita coba buat lupakan aja yah !!! "

Mami Rosa ;
" 2,5 tahun Kamu sudah mengejar Dokter Harper Gabriel. Masa sekarang Kamu malah menyerah,...??? Selama belum ada pernikahan Kamu harus tetap berjuang putraku,...!!! "
,
Gabriel ;
" Enggak Mih,...Sudahlah. Waktunya Kita semua lupakan soal Dokter Harper,...!!! "

Gabriel terlihat sudah mulai lelah membahas hal itu dengan Maminya.

Mami Rosa ;
" Oh iya,... Denger-denger Profesor Abu Wibisana sudah kembali dari Jepang. Bagaimana kalau Mami sama Papi pergi untuk melamar langsung sama beliau. Siapa tahu restu dari Ayahnya jauh lebih kuat dan bisa bikin Kamu menang dalam persaingan buat mendapatkan Dokter Harper ya Gabriel,...!!! "

Gabriel sangat terkejut, Dia sepertinya baru sadar situasi dan kondisi yang sedang terjadi saat ini.

Gabriel ;
" Mami serius kalau Profesor Abu sudah kembali ke Indonesia,...??? "

Mami Rosa ;
" Iya tentu saja. Sejak tadi pagi bahkan sudah ramai yang memberi tahu. Katanya sih dari kemarin Profesor Abu sudah kembali ke Jakarta. Jadi gimana Kamu setuju kan untuk Mami sama Papi datang langsung supaya bisa melamarkan Dokter Harper untuk Kamu,...!!! "

Gabriel ;
" Maaf Mih,...Please,...Tolong jangan ya,...!!! Aku gak mau jadi orang yang jahat. Dokter Harper itu sudah memilih orang lain, dan itu jelas bukan Aku. Jangan ya Mih,...Aku mohon banget sama Mami,...🙏🙏🙏 !!! "

Mami Rosa tidak percaya putra bungsu tercintanya sangat memuja seorang gadis hingga rela berkorban dan lebih memilih untuk melihat gadisnya itu hidup bahagia dengan orang lain.





To Be Continue,..........

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang