Bab 124 : Masih Rindu

311 43 1
                                    

Jemi dan El kini hanya saling memandang penuh dengan perasaan cinta.

Namun tatapan Jemi masih belum surut, dan malah terlihat sangat buas.

Tangannya sibuk mengusap wajah El dengan penuh rasa sayang. Lalu tak lama Jemi kembali menarik wajah El dan kembali menc!um bibirnya dengan lembut.

Mereka kembali berciuman dengan gairah yg masih menggebu-gebu.

Satu,...

Dua,...

Tiga hisapan,...

Kedua bibir itu saling membelit.
Nafsu Jemi kembali mencapai puncak tertingginya.

Tangannya Jemi mulai kembali meraba pada dadanya El, tapi langsung ditahan oleh El tangannya El.

Jemi kaget dan berhenti menciumi El.
Tatapannya yang masih menyala terang seperti bertanya-tanya kenapa dia sekarang malah dilarang.

El kemudian mengelus wajah Jemi dengan tangannya dan mengecup bibirnya singkat.

El ;
" Hari ini cukup sampai sini dulu yaaa,...!!! "

Jemi ;
" Kenapa,...??? "

El ;
" Babe,... Kamu masih belum pulih 100 %.
Pelan-pelan dulu ya,...Aku juga gak akan kemana-mana kok. Lain kali Kita masih punya banyak waktu,...!!! "

Jemi sedikit menunduk dan terlihat sedih.
Karena El belum yakin dengan fisiknya yang memang belum pulih seperti dulu lagi.

El mengecup pipi dan kening Jemi. Kemudian El memeluk kekasihnya itu dengan sangat erat.

Masih terdengar dengan jelas suara detak jantung yang berpacu sangat kencang, dan juga hangat tubuh yang sangat panas karena dibakar oleh nafsu kerinduan yang juga begitu besar.

Jemi ;
" Kalau besok boleh minta lagi kan,...??? "

El tersenyum karena pertanyaan Jemi yang masih sangat ingin memastikan jika Jemi akan masih mendapatkan jatahnya atau tidak 🤭.

El lalu berbisik pelan di telinga Jemi.

El ;
" Tentu saja,... Tapi,... Sementara cuma satu game perhari yaaaah.....!!! "

Jemi terlihat cukup senang walau masih saja terlihat dia belum terima, dan lalu membalas pelukan El dengan sama eratnya.

Setelah puas berpelukan mereka berdua kembali saling pandang.

Jemi cuma jadi salah fokus sama ujung merah muda di dada El yg terus terlihat oleh mata nakalnya,... Seolah-olah meledek minta untuk dia hisap hahaha.

Kemudian,...

Jemi menarik selimutnya buat menutupi tubuh El agar tidak terus menggoda imannya yang sangat lemah itu wkwk.

El tersenyum lucu melihat muka Jemi yang merah banget seperti kepiting rebus. ditambah kepala botaknya yg msh belum ditumbuhi oleh rambut satu helaipun.

El ;
" Nanti kalau kamu udah 100 % pulih kaya dulu, kamu bebas mau ngapain aja atau minta apa aja sepuasnya sama Aku,...!!! "

Jemi menatap mata El semakin tajam.

Jemi ;
" JANJI,....!!! "

El ;
" Janjiiiii,.... Sayaaaangku !!! "

------------------------------------------

Malamnya,...

Jemi dan Mama Arina sedang makan malam berdua saja. Karena El masuk kerja malam dan harus kembali ke Rumah Sakit.

Jemi kelihatan lebih fresh dari biasanya walaupun sempat merengek karena El harus pergi kerja lagi.

Mama Arina tanpa sengaja curi-curi pandang pada putrinya sambil sesekali tersenyum lucu.

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang