Bab 18 : Malu

502 40 2
                                    

    Malam semakin larut,...!!! Sepasang Kekasih masih terlihat sedang bersantai di ruang tamu depan sambil menonton TV. Jemi mengajak El yang terlihat udah sangat kelelahan untuk tidur di kamar.

    Sekarang El dan Jemi sudah berbaring di atas tempat tidur dan hanya saling menatap wajah masing-masing. Tapi tidak bertahan lama, Karena Jemi langsung menarik wajah El dan mencium bibirnya.

    Mereka berdua kini saling berciuman dengan sangat intens dan mesra. Secara perlahan-lahan Jemi mendorong El supaya berbaring terlentang dan dirinya mulai naik ke atas tubuhnya.

   Ciuman itu sangat lembut dan santai tapi cukup menggebu-gebu. Akan tetapi saat Jemi masih sangat bersemangat dengan ciumannya, tiba-tiba dia malah berhenti. Karena Jemi merasa tidak ada lagi respon dari El. Jemi membuka matanya yang terpejam dan melihat ternyata El sudah ketiduran. Mungkin Dokter Harper sangat kelelahan Wkwkw.

    Awalnya Jemi kaget, tapi kemudian dia hanya tersenyum-senyum sendiri, karena El sangatlah menggemaskan sekali. Apalagi bisa-bisanya El ketiduran saat mereka sedang berciuman cukup panas dan siap untuk melakukan hubungan badan.

    Jemi perlahan menggeser pelan posisi tubuhnya sendiri dan berbaring menyamping menghadap El. Kemudian Jemi menyelimuti tubuhnya El dan mencium kening serta bibirnya secara perlahan dan sangat lembut.

" Kamu pasti capek banget ya Bu Dokter,...!!!
Mimpi yang indah ya,... Love you!!! "

    Bisik Jemi perlahan kemudian dia mencium pipi El sekali, dan Jemi akhirnya ikut tidur juga disampingnya.

----------------------------------------

    Keesokan harinya El terbangun dengan sangat kaget. Dia mengingat-ingat apa yang dia lupakan semalam. Setelah ingat El malah jadi sedikit frustasi sekali. Karena bisa-bisanya dia ketiduran dan meninggalkan Jemi kaya semalam.
   
    El jadi terus menerus merutukki dirinya sendiri.

" Aduh El,...kok bisa sih,...??? Kok bisaaa... ??? Kok bisaaaaa sih,.... ??? "

    Bahkan sampai beberapa kali El bernafas dengan sangat kasar dan berat, karena dia kesal sendiri jadinya. Hingga cukup lama El baru sadar lagi, Jika Jemi sudah tidak ada baik di kamar maupun di seluruh ruangan apartemen.
   
    El kemudian melihat sebuah note di meja.

" Aku duluan ya my Baby,...!!! Mau cek supplier bahan-bahan dulu. Jangan lupa sebelum berangkat sarapannya di makan juga. Love you sayangku ❤️❤️❤️ !!! "

    El menarik nafasnya dengan sangat berat sekali. Antara lega tapi dicampur rasa kecewa. Sebenarnya lega karena El gak usah menahan malu untuk bertemu dengan Jemi. Tapi juga sangat kecewa karena El melewatkan paginya tanpa bisa memeluk dan mencium pacar kesayangannya.

    ***SABAR ya El,...lain kali jangan sampai ketiduran lagi. Apalagi saat mau olahraga malem sama Ayang 🤭😅🤦. Wkwkwk

    Dengan lemas El pergi untuk mandi dan segera siap-siap buat berangkat kerja menuju Rumah Sakit.

    Setelah mandi dan rapi El menyempatkan diri untuk sarapan makanan yang sudah di siapkan oleh Jemi di meja makan. Seperti biasanya Jemi pasti selalu menyempatkan diri membuatkan makanan untuk kekasihnya nyaris tanpa kecuali, padahal tadi Jemi harus berangkat lebih pagi.

_________To Be Continued _____________

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang