Bab 58 : Puncaknya Rindu

381 41 3
                                    

Jemi memberikan isyarat agar El menjawabnya saja.

Kemudian El mencoba mengatur nafasnya dahulu dengan tenang, lalu dia mencoba menjawab panggilan itu se_natural mungkin.

El ;
" Iya ada apa yaaa,...??? "

Karyawan ;
" Apa Dokter Harper baik-baik saja,...??? "

El ;
" Iya tentu saja,...Saya gapapa kok. Kenapa ya memangnya ??? "

Karyawan ;
" Pak Gabriel meminta Saya untuk mengecek kondisi Dokter Harper. Katanya takut terjadi sesuatu, karena Dokter sudah cukup lama tidak kembali ke dalam Ballroom,...!!! "

El dan Jemi saling lihat-lihatan sejenak.

El ;
" Oh gapapa kok,...Saya baik-baik saja. Tadi Saya habis menelpon, terus sekarang Saya sedang membalas beberapa chat dulu. Nanti jika sudah selesai Saya pastikan segera kembali ke dalam kok. Tolong sampaikan itu saja dengan Gabriel,...Terima Kasih !!! "

Karyawan ;
" Oh iya baik Dokter,...Maaf sekali ya Saya sudah mengganggu. Kalau begitu Saya mohon permisi dulu,...!!! "

El ;
" Iya silahkan,...!!!

Karyawan itu langsung segera pergi dan keluar dari area toilet, dan membuat El dan Jemi menjadi sangat lega sekali.

Sekarang mereka berdua malah jadi tertawa kecil karena kejadian barusan hingga nyaris bikin jantung keduanya hampir copot karena panik.

Beberapa detik kemudian,....

El dan Jemi kembali saling menatap, Jemi membelai wajah pacarnya dengan penuh perasaan.

Jemi ;
" Sekarang Kita gimana,...??? "

El ;
" Katanya tadi Kamu masih kangen,...!!! "

El malah memainkan mata dan juga bibir nakalnya, sehingga membuat Jemi kembali bersemangat memainkan kembali aksi liarnya.

Mereka berdua berciuman lagi dan lagi seolah tidak ada bosannya.

Jemi kembali mengabsen setiap jengkal wajah dan tubuhnya El tanpa ada yang terlewat atau lolos.

Bibir, mata, kening, pipi, hidung, dagu, telinga, dan turun juga mulai ke lehernya.

Jemi juga kembali melahap kedua buah payudara El yang putingnya berwarna pink muda itu sudah kembali mengeras karena nafsunya El juga kembali naik drastis.

El sampai merem melek karena setiap sentuhannya Jemima seperti aliran listrik yang terus mengalirkan sengatan luar biasa.

El ;
" Aku kangen sentuhan-sentuhan Kamu ini Babe,... Ahhhhhh,....!!! "

Ucap El pelan dengan sedikit nada desahan yang juga sempat lolos.

Jemi tersenyum kecil dan semakin bersemangat untuk melahap semua yang udah jadi miliknya tersebut.

Back to Ballroom,....

Karyawan perempuan tadi menghampiri Gabriel dan membisikkan hasil pencariannya barusan.

Karyawan ;
" Pak,... Dokter Harper nya sedang menelpon dan membalas Chat. Katanya jika sudah selesai akan kembali kesini,...!!! "

Gabriel ;
" Syukurlah kalau begitu,... Oh iya btw apa ada orang lain lagi tadi disana ??? "

Karyawan ;
" Sepertinya tidak ada Pak. Soalnya hanya satu bilik toilet yang di pakai oleh Dokter Harper saja, sedangkan bilik lainnya kosong semuanya,...!!! "

Gabriel ;
" Baiklah kalau begitu,... Terima kasih ya sudah membantu Saya. Kamu boleh kembali bekerja,...!!! "

Karyawan ;
" Iya Pak Gabriel,...Saya mohon permisi !!! "

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang