Bab 94 : Tidak Mendapatkan Restu

268 32 5
                                    


Ruang tamu,... ( Rumah Keluarga Wibisana )

Terlihat El dan Jemi sedang duduk di kursi dan di depan mereka sudah ada Ayah Abu sedang menatap tajam ke arah mereka berdua.

Seperti sedang dikenakan sidang karena perbuatan mereka sebelumnya.

Mereka semua sempat terdiam dan tidak ada bersuara sedikitpun, hanya ada suasana yang teramat sangat tegang sekali saat itu.

Ayah Abu ;
" Ayah pikir,...Kepulangan Ayah yang jauh lebih cepat dari seharusnya akan menjadi kejutan buat semua anak-anaknya Ayah. Terutama buat Kamu El yang kemarin baru saja merayakan ulang tahunmu. Tapi,...Pada kenyataanya justru kalianlah yang memberikan Saya kejutan yang sangat tidak terduga sama sekali,...!!! "

El dan Jemi yang sejak tadi hanya bisa menundukkan kepalanya saja tanpa berani untuk bicara apapun juga.

Lalu kemudian Jemi terlihat akan ingin mulai untuk bicara, tapi justru El segera mencegahnya dengan tangan menepuk pahanya dan juga gelengan kepala.

Dan saat itu terlihat jelas Ayah Abu semakin tidak senang saat El bersentuhan fisik dengan Jemi jenis apapun juga.

El ;
" Aku minta maaf Ayah,...Karena Aku belum sempat cerita dengan jujur sama Ayah dan semua kakak-kakak,...!!! "

Ayah Abu ;
" Lalu,...Mau sampai kapan rencananya Kamu mau tutup rapat semua rahasian tentang hubungan terlarang kalian berdua ini Yellow Wibisana Harper,...??? "

El ;
" Ayah,...Aku,...!!! "

Jemi ;
" Seharusnya Saya yang minta maaf Om, El gak bersalah. Jika ada yang harus di salahkan, ini semua murni karena kesalahan Saya,...!!! "

Jemi langsung memotong omongannya El yang tadi sempat tergagap karena tidak tahu harus menjawab apa pada Ayahnya.

Ayah Abu menatap kepada Jemi dengan semakin tajam sekali.

Ayah Abu ;
" Jemima,...Saya benar-benar tidak menyangka sama sekali pertemuan pertama Kita lagi setelah sekian belas tahun berlalu justru akan jadi seperti sekarang ini,...!!! Padahal sudah sejak dahulu Saya sudah menganggap Kamu sebagai putri kandung Saya juga. Akan tetapi bukan berarti Saya akan dengan senang hati untuk mengijinkan Kamu mengambil putri Saya satu-satunya,...!!! "

Jemi kembali menunduk dengan pasrah. Karena sudah sangat jelas jika Ayah Abu akan menolak dengan keras hubungannya dengan El.

El ;
" Ayah,...Aku sama Kak Jemi sangat saling mencintai. Kami berdua saling sayang, Kami berdua tidak melakukan kejahatan hanya karena sedang jatuh cinta Ayah,...!!! "

El merasa sangat tidak tega melihat Jemi seperti paling di sudutkan oleh Ayahnya seperti barusan.

Jemi ;
" Gapapa El,...Memang Aku yang salah kok. Seharusnya Aku meminta ijin lebih dahulu supaya bisa buat bareng dan terus sama-sama Kamu El,...!!! "

Ayah Abu menarik nafasnya sangat berat sekali.

Ayah Abu ;
" Begini ya Jemi,...Dan Kamu juga El. Saya cuma akan mengatakan hal ini satu kali. Sampai kapanpun juga Saya tidak akan pernah merestui Kamu Jemima menjadi pasangan pasangan putri Saya El. Saya hanya akan merestui hubungan El dengan seorang laki-laki, sama seperi gadis-gadis pada umumnya. Dan sekarang sebaiknya Kamu segera pulang Jemima, ini sudah larut malam. Permisi,...!!! "

Ayah Abu langsung berdiri dari kursinya, dan langsung berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

Membuat El dan Jemi saling pandang sedih, kaget, dan juga sangat kebingungan sekali.

El segera berdiri ingin mengejar dan menyusul Ayahnya yang sudah masuk ke dalam kamarnya.

El ;
" Ayah,...Ayah,...Tunggu sebentar Yah,... Masih banyak yang harus Ayah dengarkan dari Kami berdua,...🥺🥺🥺 !!! "

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang