Bab 23 : Fans berat Dokter Harper

444 44 1
                                    


     Hampir nyaris seharian Gabriel Wijaya terlihat wara-wiri di  RS Husada Raya. Sepertinya Gabriel memang ada urusan penting dengan para staff direksi Rumah Sakit. Apalagi Wijaya Group sebagai pemegang saham terbesar dan Gabriel juga sebagai orang yang berwenang dari perusahaannya, untuk menangani segala urusan yang ada di RS Husada Raya.

     Sangat wajar sekali kalau kedepannya Gabriel akan sering terlihat di Rumah Sakit. Bukan sengaja untuk mencari atau bertemu dengan El saja, tapi memang pria itu orang yang punya banyak kepentingan di RS.
    
     Sekitar jam 1 siang El baru saja masuk ke dalam ruangannya setelah selesai memeriksa beberapa pasiennya di IGD. Bertepatan dengan waktunya jam makan siang.
    
     El sedang membuka jas Dokternya saat pintu ruangannya ada yang mengetuk.

Tok,...Tok,...Tok,... 

" Iyaaa,....Masuk !!! "

" Selamat siang Dokter Harper !!! "

     El cukup kaget mendengar suara orang itu. Karena ternyata itu adalah Gabriel. Sekarang El menengok kearah pintu ruangannya, tampaklah Gabriel sedang melangkah masuk setelah menutup pintu ruangan.

" Aku mau ngajakin Dokter buat Lunch bareng di restoran depan ??? "

     Gabriel terlihat sangat bersemangat dengan ajakannya pada El saat itu. Sementara El hanya bingung dan mengernyitkan dahinya.

" Maaf banget Gab,... Tapi Aku udah ada makan siang sendiri,...tuh !!! "

     El menjawab ajakan Gabriel dengan sambil menunjuk kotak makan siang yang ada di atas meja kerjanya.

     Gabriel melihat tempat makan itu dengan ekspresi yang terlihat cukup kecewa. Apalagi selama ini El gak pernah mau menerima apapun yang dia kasih. El juga gak pernah mau di ajak kemanapun, termasuk makan siang hari ini. Tapi Gabriel tidak pernah hilang akal. Gabriel masih mencoba berusaha setidaknya bisa sedikit lebih lama bisa bareng dengan El siang itu.

" Kalau gitu boleh donk kalo Aku ikut gabung buat makan siang bareng aja disini ??? Please,... Please,...Ya Dok,...!!! "

     Gabriel terlihat sangat memelas dan penuh dengan harap sekali. Apalagi El juga tidak punya alasan buat menolaknya juga. El kemudian hanya bisa mengangguk, dan membuat Gabriel terlihat sangat bahagia sekali jadinya.
    
     Beberapa saat kemudian,...!!! Sekertaris Gabriel yang bernama Deva mengantarkan makan siang buat Gabriel ke ruangannya Dokter Harper. Dan kemudian El dan Gabriel makan siang bersama hari itu. Tentu saja El memakan makanan kiriman dari Jemi khusus untuknya.
    
     Gabriel diam-diam mengambil handphone dan memotret El dihadapannya yang sedang asyik menikmati makanannya.

" Sorry Gab,...btw Kamu lagi ngapain ya ???

     Tanya El saat sadar Gabriel sudah memotretnya barusan.

" Cuma foto aja,...Why ??? "

     Jawab Gabriel singkat dan merasa tidak bersalah.

" Sorry Gabriel,... Kalo buat untuk story di sosmed, jujur aja Aku keberatan banget. Beneran Aku gak suka Gabriel,...!!! "

     Tampak wajah El terlihat sangat tidak senang oleh tindakannya Gabriel. Karena Gabriel mengambil fotonya tanpa ijin, dan akhirnya membuat Gabriel jadi salah tingkah. Sebab El sepertinya marah beneran padanya.

" Oke,... Oke,... Kalau Aku gak akan pernah posting foto Kamu,...Promise !!! Just Colection Ok ??? But I'm Sorry,...!!! "

     Gabriel memasang wajah bersalah dan kembali menaruh ponselnya di meja. Membuat El coba melupakannya dan kembali fokus dengan makan siangnya.
    
     Disela-sela makan siang itu Gabriel sempat beberapa kali mencuri pandang pada El. Tapi karena El terlalu fokus dan asyik dengan makanannya, dia sampai tidak sadar kalau terus diliatin cowok ganteng itu.
    
     Gabriel malah merasa kalau dia lumayan merasa cemburu aja gitu, sama makanan yang sedang dimakan El siang itu. Sepertinya Gabriel merasa kalah saing dengan makanan. Karena El hanya fokus dengan makanannya sendiri. Tanpa sedikitpun peduli bahkan nyaris lupa kalau dirinya saat ini ada di depannya.
    
     Ya iyalah lupa,... Soalnya yang bikin makanan kan belahan jiwanya El. Wkwkwk
    
     Gabriel terlihat beberapa kali berpikir dalam diamnya. Dan sesekali hanya bisa tersenyum miris. Karena baru kali ini dia tidak mendapatkan respon atau sambutan baik oleh seorang perempuan yang sudah disukainya sejak 2 tahun lalu itu.
    
     Karena selama ini dengan wajah ganteng apalagi statusnya saja sebagai anak konglomerat, akan bikin cewek-cewek rela antri buat dirinya. Kecuali seorang Dokter bernama Yellow Wibisana Harper tentunya,...hahaha.

----------------------------------------

     Setelah Gabriel pergi, El kembali bersiap untuk melakukan kembali tugasnya sebagai seorang Dokter siang itu. El sudah kembali memakai jas Dokternya dan tidak lupa mengirimkan pesan singkat dulu buat kekasihnya Jemi.

" Babe,...Makan siangnya sudah habis Aku makan yah, seperti biasanya makanan Kamu selalu enak banget !!! FYI,... Maaf,...Tapi tadi Aku makan siangnya bareng sama Gabriel. Dia maksa ikut makan siang di ruanganku. Aku juga gak enak buat nolaknya. Jangan marah ya sayang. Pokoknya Aku cuma sayang sama Kamu ❤️❤️❤️ !!! "

     Jemi yang sedang di restoran membaca pesan yang dikirim oleh El. Jemi terlihat menarik nafasnya sejenak kemudian dia terlihat berpikir. Kemudian Jemi langsung membalas pesan dari El itu.

" Iya gapapa kok Baby,...Aku ngerti kok !!! Yang jelas Kamu udah jujur sama Aku aja, itu udah lebih dari cukup sayang. Miss u ❤️❤️❤️ !!! "

     Jemi kembali melanjutkan pekerjaannya dengan tersenyum lega. El memang sekarang udah jadi miliknya. Tetapi El juga punya dunianya sendiri. Dunia untuk El hidup dengan orang-orang lain yang ada di sekitarnya. Sama juga dengan hidupnya juga, sejauh ini El belum pernah keberatan Jemi melakukan hal apapun.

___________To Be Continued ___________


The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang