Bab 49 : Asing,...

265 35 4
                                    


Malam sudah sangat larut sekali, awalnya El ingin pulang ke rumah naik Taxi online hanya saja Jemi melarangnya.

Cukup berbahaya soalnya untuk seorang gadis bepergian naik Taxi online seorang diri di tengah malam yang sudah sangat sepi.

Akhirnya setelah pulang dari Restoran Jemi yang mengantar El pulang menuju rumahnya di daerah BSD.

Di dalam mobil El dan Jemi sering sekali bertukar pandangan. Bahkan sesekali tangannya Jemi menyempatkan diri menggenggam tangannya El dan menciumnya dengan lembut dan penuh rasa sayang.

El ;
" Maaf ya tadi Aku gak sempat lihat Kamu live,...!!! "

Jemi ;
" Gapapa Baby,....Kan sekarang Kamu juga udah bisa lihat wajah Aku secara langsung di hadapan Kamu,...hehe,...!!! "

El jadi tertawa ringan karena Jemi malah jadi agak narsis jadinya wkwkwk.

El ;
" Oh iya Babe,...Tadi siang Aku sempat ngobrol sama ngopi bareng dengan Gabriel dan Maminya Ibu Rosa,...!!! "

Jemi ;
" Oh ya,...Lalu ??? "

El ;
" Mereka khusus ngundang Aku buat pergi ke Anniversary nya Wijaya Group Minggu depan. Sepertinya Aku wajib datang deh,... Soalnya bakal gak enak banget kalo sampe ditolak,...!!! "

Jemi ;
" Hmmmm,...Ya bagus donk sayang. Artinya keluarga mereka sangat menghargai Kamu, dan yang jelas nanti Aku juga kan bakal ada disana juga,...!!! "

El ;
" Kamu yakin Babe,...??? Oh iya,... ternyata Gabriel itu tau soal Kita saling kenal loh. Ya walaupun mikirnya Kita berdua itu cuma sahabatan aja. "

Jemi ;
" Yaaa wajar gak sih dia tau Sayang. Seorang Gabriel apalagi sekelas Wijaya Group gak mungkin gak cari tau gak sih soal Aku. Intinya Aku gak bakal heran kalau sampai emang dia tau soal Kita. Aku juga lupa cerita kalau Minggu lalu Gabriel dan Nyokapnya juga sempat makan siang di Restoranku. Hampir aja Aku gak tau kalau mereka datang, justru taunya gak sengaja pas mereka udah mau pulang,...!!! "

El ;
" Semoga aja cuma sebatas itu aja ya,...!!! "

Jemi ;
" Tenang aja sayang,...Semua pasti akan baik-baik aja kok. Just profesional aja,...!!! "

Jemi kembali menggenggam tangannya El dengan sangat erat untuk semakin memberikan keyakinan dan juga ketenangan buat El.

El dan Jemi berbincang banyak hal lainnya sepanjang perjalanan menuju rumahnya El.

Karena memang akhir-akhir ini mereka berdua kesulitan mendapatkan banyak waktu untuk quality time bersama.

Kesibukannya masing-masing dan banyak kegiatan berbeda lainnya agak menghambat waktu untuk mereka berdua bisa saling bicara banyak.

El sendiri cuma banyak terdiam dan hanya menyimak semua yang Jemi katakan. Sejak mereka resmi berpacaran Jemi nyaris tidak pernah menyembunyikan apapun dari El. Mungkin kadang Jemi sedikit menunda waktu yang tepat untuk cerita sesuatu yang agak sedikit sensitif untuk di ceritakan di waktu yang lebih tepat.

Jemi ;
" Hmmmm,....Baby,... Sebenarnya Aku mau ceritain satu hal lagi sama Kamu,...Soal Kakak Kamu Biru,...!!! "

El sudah tau apa yang sebenarnya akan Jemi katakan padanya. Karena malam itu El melihat dan juga mendengar langsung semuanya sendiri.

El ;
" Sayaaang,.... Kayaknya lebih baik kita jangan bahas apa-apa lagi yah. Apalagi soal Kakakku dan perasaannya sama Kamu. Please,...Aku mohon sama Kamu !!! "

Jemi ;
" Baiklah jika itu yang Kamu mau Sayang,... !!! "

Apapun yang El mau dan inginkan, Jemi cuma ingin menurutinya saja tanpa ada bantahan sedikitpun.

Karena sekarang El adalah segala-galanya buat hidupnya Jemima.

---------------------------------------

Waktupun berlalu,...mereka berdua sudah sampai di depan rumahnya El di BSD.

El ;
" Makasih ya Sayang udah nganterin Aku pulang sampai rumah,...!!! "

El dan Jemi berpelukan sebentar, Kemudian Jemi turun dan membukakan pintu mobil untuk El.

Keduanya berjalan sedikit sampai tepat di depan gerbang rumahnya El. Kemudian El malah memandangi wajahnya Jemi cukup lama sekali.

Jemi ;
" Kamu masuk gih,...udah malem banget loh ini Baby,...!!! "

El ;
" Babe,...Kamu hati-hati ya pulangnya,...!!! Jangan lupa kabarin kalo udah sampe Apartemen. "

Jemi ;
" Tentu sayang,...!!! "

Mereka berdua saling menggenggam tangan masing-masing selama beberapa saat.

Kemudian El langsung masuk ke dalam rumah diiringi Jemi yang juga segera naik mobilnya dan bersiap untuk pulang.

Ternyata Biru melihat El dan Jemi dari jendela kamarnya di lantai 2.

Berkali-kali sudah Biru ditampar oleh kenyataan yang sangat pahit ini. Dan seharusnya Biru sudah jauh lebih bisa ikhlas.

Namun kenyataannya rasa itu masih sangat menyakitkan sekali untuknya.

Cinta pertamanya dan adik perempuan kesayangannya. Dan Biru merasa jadi orang paling asing dalam hubungan kedua gadis itu.

Bahkan semua mantan pacarnya El nyaris menjawab hal yang sama persis. Selama ini tak ada yang pernah bisa menyentuh El selama ini baik fisik maupun hatinya selain keluarganya sendiri.

Justru seorang Jemima lah orang yang bisa menaklukkan El dengan sedemikian rupa. Gadis yang sejak dahulu Biru selalu kejar-kejar dengan segenap jiwa raganya.

-------------------------------------

Keesokan harinya,....
Biru dan El bertemu di meja makan. Mereka berdua sama-sama sudah rapi dan siap untuk berangkat kerja.

Biru ;
" Pagi Princess,...!!! "

El ;
" Pagi Kak,...Kakak udah baikan ??? "

Biru ;
" Yaaa tentu aja,...!!! Maaf ya kemarin Kakak gak bisa antar jemput Kamu ke RS,...!!! "

El ;
" Gapapa kok,...Aku di antar Kak Jemi juga semalam,...!!! "

El agak sedikit hati-hati saat menyebut namanya Jemi di depan Biru.

Biru ;
" Ohhh,.. Syukurlah Kalo begitu,...!!! "

Ada yang terasa sangat aneh dengan sikapnya Biru pagi ini. Kakaknya seolah kembali hangat seperti dulu, tapi kenyataannya El justru merasa lebih asing daripada sebelumnya.

Sudah sejak El lulus SMA juga, Biru dan Kakaknya yang lain terakhir kalinya memanggil El dengan sebutan Princess. Kecuali Ayahnya mereka yang tentunya sampai sekarang masih memanggil El seperti itu.

Bahkan Biru seolah-olah keliatannya tidak terjadi apa-apa  soal kejadian yang kemarin dengan Jemima.

Biru juga kembali mengantarkan El berangkat kerja ke Rumah sakit sama seperti sebelumnya.

El ;
" Makasih Kak Biru udah nganterin Aku,...!!! "

Lalu El bersiap untuk turun dari mobil.

Biru ;
" Peluk dan cium nya mana ??? "

El tau itu kebiasaannya mereka berdua selama ini, sebelum kejadian kemarin.

Tapi El sekarang makin merasa sangat aneh dengan sikapnya Biru kali ini.

Namun ujungnya El tetap saja memberikan sebuah pelukan hangat dan juga sebuah ciuman manis di pipi kanannya Biru.

Sehingga Biru tersenyum puas sekali. El juga langsung turun dari mobilnya Biru.

Biru ;
" Nanti malam Kakak Jemput ya My Princess,...!!! bye ,..."

El cuma terbengong sejenak melihat wajah Kakaknya yang semakin asing. Padahal Biru sudah langsung menyalakan mesin mobilnya dan segera berlalu pergi meninggalkan area Rumah Sakit.

Ada apa yang terjadi dengan Kakaknya Biru ???

Apakah patah hati yang membuat Biru jadi bersikap sangat aneh dan asing. Walaupun semua itu justru salah satu kebiasaan lamanya.

Atau ini hanyalah perasaannya El saja.


To Be Continue,..........

The Color Of The Twin SunsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang