14. You Are Nobody🔥

30.3K 2.1K 69
                                    

Aww 20k!

*

Ben mungkin bukan cinta pertama Salsa. Tetapi, Ben adalah pacar pertama Salsa. Ben juga adalah suami Salsa dari pernikahannya yang pertama. Setiap detik Salsa habiskan waktu bersama lelaki itu.

Salsa tidak mengenal lelaki lain di hidupnya. Ia tidak tahu berapa macam spesies dan sub-spesies dari mahkluk bernama laki-laki.

Buat Salsa, lelaki itu hanya Ben seorang. Hingga hari ini, matanya terpejam menyesapi ciuman pria lain yang berada di hadapannya.

Pria itu... Darma.

Darma menariknya ke dinding dan menghimpit tubuh Salsa di sana. Birai itu turun menyentuh dagu, rahang dan bersarang ke leher jenjang Salsa. Setiap sentuhannya membuat Salsa menggeliat seperti cacing kepanasan.

Napas yang menderu dan desahan terdengar dari Salsa yang terus dimanjakan Darma. Tangan Darma menyusuri setiap inci tubuh Salsa. Dengan perlahan, tangan itu bergerak ke arah paha Salsa, menyingkap roknya perlahan ke atas.

Mata Salsa membola ketika salah satu jari jemari Darma menyentuh celana dalamnya dari luar. Menekan kewanitaannya dengan senyum sombong. Ia menelipkan satu jarinya itu.

Lagi, ketika Darma menyentuh bagian tubuh paling sensitifnya itu, Salsa hanya bisa menggigit jari. Sentuhan Darma begitu berbeda. Atau mungkin, karena memang tak pernah ada yang menyentuhnya di sana selain Ben?

"You are so wet, Cupcake."

Salsa tak bisa menjawab ketika dosanya dibacakan begitu keras dan lantang. Sedaritadi kewanitaannya berkedut. Berada di dekat Darma membuatnya seperti binatang. This is so wrong!

Baru Salsa membuka mulut untuk berucap, tangan Darma melesak masuk ke dalam membuatnya bungkam dan mengeluarkan lenguhan sebagai gantinya. Ibu jari Darma bermain di klitoris Salsa yang membengkak. Bibir Darma bermain-main di sekitar tulang selangka Salsa. Sementara satu tangan Darma lain menahan tubuh sang puan.

This is torturing yet the best thing Salsa could get after months. Ia benar-benar sudah gelap mata. Tangannya memeluk Darma, menjadikan lelaki itu tumpuan sementara sang tuan memuaskannya.

"Moan for me, Cupcake. Don't hold it."

Suara serak itu terasa begitu menenangkan. Otak Salsa sudah mati akibat apapun yang ia lakukan di bawah sana. Shit! Salsa seharusnya tahu bahwa Darma adalah buah terlarang untuknya. Tetapi, mengapa Salsa tak bisa menggerakan tubuhnya dan menyerahkan diri dan hidupnya begitu saja? Ini tidak benar! Ini salah! Dan Salsa tahu itu tetapi mulutnya tidak berhenti melenguh dengan nada yang memacu Darma untuk melesakan jari-jarinya semakin cepat dan dalam.

Sex should be like this.

Bersama Ben terasa hambar. Rasanya semua hanya untuk memenuhi kewajiban. Ketika pertama kali berhubungan pun, Salsa dan Ben tak ubahnya seperti anak kecil yang baru menyentuh satu sama lain.

Sementara itu dengan Darma, Salsa merasa begitu dimanja. Segalanya terasa... berbeda.

Salsa meronta dengan erangan yang sudah tak bisa ia bendung. Tubuhnya bergetar, menandakan pelepasannya akan semakin dekat dan Darma semakin mempercepat tusukannya sebelum Salsa mencapai puncaknya.

Darma terkekeh penuh kepuasan setelah mengerjai wanita di depannya. Ia berdiri, menampakan jari jemarinya yang berkilat akibat terkena cairan milik Salsa. Mulutnya menghisap dan menjilati jari jemari itu begitu sensual tanpa rasa jijik.

God damn!

"You want some?"

Pertanyaan macam apa itu? Anehnya, Salsa malah mengangguk dan Darma menyodorkan jari jemarinya untuk dihisap. Ia memaju mundurkan jari itu.

Reputation RescueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang