Pemeriksaan latar belakang bukan hal baru di dunia pekerjaan. Semua perusahaan setidaknya pasti menerapkan satu atau dua pemeriksaan. Tak harus spesifik. Semua tergantung dari posisi yang diemban atau pekerjaan yang dia lakukan. Jika ia hanya berstatus karyawan biasa yang cuma mengisi jajaran cungpret di kubikel lantai bawah, pemeriksaannya hanya sekadar keuangan dan historis kriminalnya. Sementara, jika statusnya sudah berubah jadi head atau posisi-posisi yang lebih tinggi, maka, derajat pemeriksaannya pasti akan bertambah lebih tinggi lagi.
Salsa menempati posisi tertinggi dalam pemeriksaan latar belakang. Dan, itu bukan tanpa sebab, tentu saja. Walau dia bukan direktur atau bahkan karyawan tetap, Salsa bekerja sangat dekat dengan Darma. Salsa bahkan harus memperbaiki imej Darma. Jadi, harus dipastikan, Salsa bukan orang sembarangan.
Buat Darma, pemeriksaan latar belakang Salsa bukan hal yang penting. Ia tidak terlalu penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Lagipula, dokumen itu sudah dibaca ayah dan pamannya sebelum ini. Jadi, jika mereka berdua setuju, untuk apa Darma membaca-baca puluhan lembar kertas itu? Toh, kalau Darma menolak perempuan ini karena latar belakangnya, ia tidak berbuat apa-apa.
Jadi, ketika pertama kali Sela mengantarkan sebuah map berisikan dokumen pemeriksaan latar belakang Salsa sebagai seseorang yang akan bekerja di Adhyaksa sebagai humas personalnya, Darma hanya mengabaikan dokumen tersebut. Ia membiarkan kertas-kertas itu di atas meja, teronggok begitu saja tanpa pernah ia sentuh.
Dan, itu kesalahannya.
Semua terjadi begitu cepat bagaikan film seru yang diputar di bioskop. Tahu-tahu, mereka berciuman. Tahu-tahu lagi, mereka bahkan hampir memadu kasih.
Oke, tidak sepenuhnya 'tahu-tahu'. Darma punya andil dalam ciuman pertama itu,setelah percaya bahwa Salsa tidak punya pacar. Lagi, kesalahannya. Kesalahan karena ia percaya dengan kata-kata Salsa. Atau, kesalahan karena salah menginterpretasikan kalimat Salsa terkait 'punya pacar'.
Hingga ketika Darma menemukan luka dan lebam di sekujur tubuh Salsa hari itu, Darma sadar, ada sesuatu yang disembunyikan Salsa. Sesuatu yang amat dalam, yang mungkin tidak diketahui banyak orang.
Karena sejak kecil dilatih taekwondo dan bela diri, Darma bisa tahu dalam sekali lihat, luka-luka itu tampak baru dan bertumpuk dengan bekas luka lama yang bukan baru satu atau dua bulan terjadi. Menandakan keberulangan di sana.
Kekerasan berulang.
Kekerasan berulang jelas tidak mungkin diberikan dalam hubungan yang less commitment seperti pacaran. Karena jelas, dalam kondisi hubungan yang seperti itu, si korban punya kesempatan untuk bisa berpisah kapanpun. Kekerasan berulang biasanya terjadi di keluarga. Antara orangtua dan anak, kakak adik atau... suami istri.
Darma terkesiap ketika menyadari fakta itu. Ketika Darma keluar dari apartemen Tia karena Salsa berucap bahwa dia bukan siapa-siapa, Darma kembali ke kantor dan bergegas mencari dokumen yang seharusnya ia baca itu.
"Belum dibuang kan, Sel?" tanya Darma pagi itu dengan kalang kabut.
Sela kala itu menunjuk dokumen yang berada di atas meja. Membuat lega di hati Darma. Hanya sebentar, karena berikutnya, napasnya tertahan. Dalam dokumen itu jelas tertulis: Salsa sudah menikah dan punya seorang anak.
Hatinya terasa mencelus hingga ke lambung. Napasnya berat. Apa yang baru saja ia lakukan?
Salsa punya suami.
Saat itu, Darma nyaris pingsan. Ia baru melakukan apa, barusan? Darma terdiam sejenak hingga tiba-tiba ia teringat pada papan tulisan yang jatuh di bawah meja makan kemarin. Papan tulisan yang menyatakan selamat atas Salsa menyingkirkan seorang sialan dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reputation Rescue
RomanceADHYAKSA SERIES NO.1 *** Salsa merasa dirinya tertiban durian runtuh ketika tahu bahwa Dream Sky, agensi humas tempatnya bekerja memlihnya untuk menjadi koordinator tim crisis management di perusahaan Adhyaksa. Namun, siapa sangka, ternyata dirinya...