BAB 13

142 1 0
                                    

"Emang mantan Lo itu punya perusahaan apa?" Fany penasaran dengan pemilik perusahaan tempat sepupunya bekerja.

"Dia itu mengurus perusahaan keluarga, semenjak papanya meninggal mamanya yang mengelola perusahaan, setelah dia selesai kuliah di London, dia disuruh mamanya buat menggantikan posisi mamanya di perusahaan dan sekarang dia yang jadi CEO diperusahaannya," jelas Keyzia lagi pada  Fany dan dijawab dengan anggukan.

Fany merasa ada yang ganjil dari sepupunya, ia sempat berpikir kalau orang yang dimaksud adalah Aariz tapi Fany tidak mau berpikir terlalu jauh, bisa saja ia salah sangka.

***

Pagi-pagi sekali Aariz telah sampai dikantornya, Aariz tampak begitu bersemangat setelah apa yang dilewatinya bersama Nadia. Hatinya berbunga-bunga setiap kali mengingat kebersamaanya dengan Nadia. Akhirnya setelah sekian lama ia tidak mampu melupakan Zuraya, kini Aariz telah membuka hatinya kembali untuk seseorang dan orang itu adalah Nadia.

Ditengah-tengah kebahagiaan Aariz, tiba-tiba saja Gian datang.
"Riz, hari ini kita ada pertemuan di luar kota. Ini gue baru dapat emailnya," ucap Gian membuat Aariz terperanjat dari lamunannya.

"Memang kapan perginya?" tanya Aariz sambil  melihat undangan yang dikirimkan melalui email yang ditunjukan Gian padanya.

"Kayaknya nanti malam Riz kita harus pergi Riz, soalnya besok pagi-pagi sekali kita sudah harus hadir di acara meeting itu," jelas Gian kembali.

"Kok dadakan begini sich? terus istri gue gimana? kasihan Nadia masa dia gue tinggal sendiri di rumah?" tiba-tiba saja ucapan kekha Aariz muncul terlontar begitu saja.

"Ehmm, ada yang mulai perduli ni kayaknya. Semenjak menikah sam Nadia kayaknya Lo mulai protek sama dia," Gian berdehem sambil menggoda temannya. Aariz yang merasa keceplosan jadi salah tingkah.

"Ya, ga gitu juga kok. Gue cuma kasihan kalau Nadia sampai ditinggal berdua sama Ezhar," cemas Aariz mengingat Nadia dan putranya Ezhar.

"Bagaimana kalau Lo antar ke rumah mama Mumtaz aja. Kan lebih baik, setidaknya mama Mumtaz bisa menjaga mereka. Dan gue rasa mereka lebih aman disana," tukas Gian pada Aariz.

Aariz berpikir kembali, ia tahu betul mamanya itu tidak terlalu menyukai Nadia. Bahkan setelah menikahi Nadia tetap saja sang mama tidak mau memperlakukan Nadia seperti memperlakukan Zuraya dahulu. Cara mamanya memperlakukan Nadia dan Zuraya sangat jauh berbeda, Zuraya menantu kesayangannya sang mama sedangkan Nadia menantu yang tak dianggap. Bagaimana mungkin Mumtaz akan menerima kehadiran Nadia?

"Hmmm gue pikirkan dulu dech. Sebenarnya gue agak sedikit ragu mau mengajak Nadia ke rumah mama. Lo tahu sendirikan sampai saat ini mama gue masih ga suka sama Nadia, mama masih terobsesi sama Zuraya, tapi walau bagaimanapun juga gue udah menikahi Nadia dan gue harus menunaikan tugas gue sebagai suami untuk dia," 

"Gue paham Riz. Meskipun gue belum menikah dan belum merasakan pahit manis pernikahan tapi gue yakin kok, Nadia pasti bisa menjadi menantu ideal buat mama Lo. Percaya Riz, gue yakin mama Lo ga bakalan menyia-nyiakan Nadia sebagai menantunya,"

"Hmm iya Gian, gue coba bicarakan ini sama mama mudah-mudahan mama Wellcome sama Nadia. Apalagi ada Ezhar, mungkin bisa jadi alasan buat gue minta bantuan mama,"

"Iya, Lo coba aja. Gue bakal selalu mendukung apapun yang Lo lakukan," Gian menepuk pelan bahu Aariz. Dia mengerti sahabatnya ini pasti bisa mengatasi masalahnya.

***

Sementara itu, Keyzia yang telah mendapatkan kabar kalau akan ada rapat yang akan diadakan di luar kota, merasa sangat beruntung. Betapa tidak, ia akan memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekati Aariz kembali dan membuat lelaki itu jatuh cinta kembali padanya.

Woah, ini suatu kebetulan atau memang takdir baik yang sedang berpihak padaku?  setelah sekian lama akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk bisa bersamamu kembali. Kita lihat saja Riz, aku akan membuat kamu harus mau kembali padaku. Aku akan mengambil kesempatan ini untuk semakin dekat denganmu, dan istri berhijab mu itu akan segera tersingkir dari kehidupanmu Riz, monolog Keyzia dalam hatinya.

Ia benar-benar sangat tidak suka dengan kehadiran Nadia. Begitu mengetahui Aariz telah menikah dengan Nadia yang notabene seorang wanita berhijab, ia pikir Aariz pasti akan merasa bosan dengan istrinya itu dan Keyzia akan merencanakan hal yang sangat tidak terduga untuk menghancurkan hubungan mereka.

"Keyzia," panggil Gian pada wanita yang memiliki tinggi semampai itu.

"Iya pak," sahut Keyzia terkesiap menoleh pada Gian.

"Kamu sudah membaca email yang dikirim oleh klien Kitakan? kamu persiapkan semua yang dibutuhkan untuk pertemuan besok ya. Jangan sampai ada yang tertinggal," titah Gian selaku atasan Keyzia.

"Baik pak, segera saya lakukan. Oh ya pak, apa saya juga akan pergi dalam pertemuan itu?" selidik Keyzia yang mulai penasaran.

"Ya tentu saja, kamukan sekretarisnya Aariz tentunya kamu akan ikut serta dalam rapat itu, tapi ingat ya Key kamu jangan coba macam-macam di sana! jika kamu berani macam-macam kamu akan berhadapan dengan saya," ancam Gian padanya. Keyzia hanya menelan salivanya kasar.

Seakan mengetahui apa yang ada dalam pikiran Keyzia, Gian langsung memberinya peringatan, tapi bukan Keyzia namanya jika ia akan menerima begitu saja. Justru ia akan merasa tertantang untuk semakin mendekati Aariz.

"Hei Keyzia, kamu dengar tidak apa-apa yang saya bilang barusan?" tegas Gian padanya lagi. Ia merasa kesal karena Keyzia tidak menjawabnya.

"Eh iya pak. Maaf saya ga bermaksud mengabaikan bapak saya cuma lagi berpikir untuk mempersiapkan berkas untuk besok," kilah Keizya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Bagus kalau kamu mengerti," pungkas Gian kemudian ia pergi dari ruangan Keyzia.

Dasar perjaka tua! Dia pikir siapa dirinya ngatur-ngatur gue? Gue Keyzia. Gue hidup dengan aturan gue sendiri. Ga ada satupun orang yang bisa mengatur gue, batin Keyzia berontak.

Ia benar-benar jengah dengan sikap Gian yang selalu mengawasinya.

Setelah Gian keluar dari ruangannya, Keyzia mengambil berkas yang telah diberikan Gian padanya dan mencermati tiap isinya. Kemudian Keyzia merapikan berkas itu dan menyiapkannya untuk pertemuan esok hari.

Keyzia juga harus memesan jadwal penerbangan dan memesan hotel untuk tempat mereka menginap. Dari sinilah ia memulai rencananya.  Ia memesan kamar hotel yang berdekatan dengan kamar hotel Aariz supaya bisa berdekatan dengan Aariz dan melancarkan aksinya.

Keyzia ... Keyzia, Lo itu cantik dan pintar tapi sayang Lo gampangan. Coba aja kalau Lo cewe yang baik, gue bakalan nembak Lo saat ini juga Key. Gue pikir Lo cewe yang baik tapi nyatanya lo punya niat terselubung dibalik semua ini. Tenang Key gue bakal buat semuanya terkendali. Lo ga bakal bisa menghancurkan kebahagiaan sahabat gue, gumam Gian saat berada di ruangan kerjanya dan menatap foto Keyzia dalam profil lamarannya.

Menjadi Istri Pengganti (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang